Mohon tunggu...
edward sutanto
edward sutanto Mohon Tunggu... Lainnya - penulis baru

penulis baru

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Pandemi Covid-19 sebagai Momentum Merajut Kembali Pruralisme Bangsa

24 Mei 2020   10:52 Diperbarui: 24 Mei 2020   10:48 110
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Dari peristiwa sekarang, banyak masyarakat yang sudah tidak memikirkan siapa dia, apa agamanya, dan  apa pilihan dalam PILPRES atau PILKADA lalu, melainkan merekalah saudara sebangsa dan setanah air . 

Sehingga dapat dikatakan masyarakat yang dapat membantu sesamanya tanpa melihat latar belakang seseorang tersebut adalah perwujudan pahlawan kemanusiaan di masa sekarang. 

Hal tersebut seolah olah lengkap dengan adanya gerakan masyarakat yang mulai mempererat kebersamaan tanpa memandang SARA yang ada. " Upaya keras yang dilakukan dengan menyingkirkan perbedaan agama dan mengedepankan kemanusiaan. 

Upaya yang tengah dilakukan Zulfa Ningsih Lestari, perempuan berhijab yang wara wiri di gereja itu, melakukan penyemprotan disinfektan untuk menekan penyebaran Virus SARS-coV-2" [3]. Hal ini tentu merupakan 1 dari banyak tindakan toleransi yang dilakukan oleh masyarakat tanpa mempermasalahkan perbedaan SARA yang ada.  

Dengan adanya bantuan yang ada,  masyarakat yang membantu dan dibantu akan merasakan bahwa dirinya dianggap di suatu komunitas dan sebaliknya seseorang yang membantu akan merasa bahwa dirinya dapat berkontribusi bagi sesamanya. 

Sehingga rasa kemanusiaan dan kepedulian kepada yang berbeda selama pandemi Covid-19 ini telah memberikan arti sesungguhnya tentang toleransi.  

Dengan berbagai contoh diatas dapat dijadikan bukti bahwa bangsa Indonesia merupakan bangsa yang masih menjiwai semangat gotong royong, tolong menolong dan merupakan bangsa dengan tingkat kedermawanan yang tinggi. 

 Selain usaha yang dilakukan oleh masyarakat, pemerintah juga memiliki peran yang krusial dalam masa pandemic COVID-19. Perlu disadari pemerintah memiliki peran yang begitu penting, karena pemerintah memiliki kekuatan untuk mengatur. 

Contoh dari kekuasaan untuk mengatur adalah sebagai mediartor dalam menjaga persatuan dan kesatuan bangsa, terutama di masa Pandemic COVID-19. 

Perlu disadari oleh pemerintah, momentum pandemic COVID-19 seharusnya dijadikan sebagai momentum untuk merajut atau memperkuat persatuan dan kesatuan. Salah satu contoh yang dapat digunakan adalah memberikan portal bantuan untuk korban yang membutuhkan bantuan. 

Dengan begitu, pemerintah dapat menumbuhkan rasa menyayangi dan rasa peduli terhadap antar masyarakat. Sehingga akan semakin banyak masyarakat yang dapat menyumbangkan sesuatu kepada mereka yang berada dalam masalah, dengan begitu akan semakin banyak yang dapat dijadikan objek untuk menerima rasa kasih sayang dan perhatian dari sesama. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun