St. Athanasius dari Alexandria (296-373) (pembela ulung iman Gereja) menegaskan, 'kalau Kristus mempunyai awal mula, maka artinya ada saat bahwa Allah Bapa bukan Allah Bapa, dan di mana Allah Bapa tidak punya Sabda ataupun Kebijaksanaan....menurutnya, hal ini bertentangan dengan Wahyu Allah dan akal sehat. "Sebab jika Allah Bapa itu kekal, tak berawal dan tak berakhir maka Sabda-Nya dan Kebijaksanaan-Nya pasti juga kekal, tak berawal dan berakhir".[3]
Dengan demikian kita mengetahui bahwa Konsili Nicea diadakan karena latar belakang ajaran sesat Arius. Konsili itu diadakan untuk meluruskan ajaran Arianisme dan menegaskan iman Gereja yang telah diwariskan oleh para rasul.
Referensi:
Kristiyanto, Eddy. 2003. Visi Historis Komprehensif. Yogyakarta: Penerbit Kanisius.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H