Mohon tunggu...
silvester alvin basundara
silvester alvin basundara Mohon Tunggu... Lainnya - Komunikasi UAJY

UAJY 2018

Selanjutnya

Tutup

Film Pilihan

Menemukan Sosok Tuhan dalam Film

15 Desember 2020   13:31 Diperbarui: 15 Desember 2020   13:33 268
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
sumber: kolase imbd.com

Siapakah Tuhan itu? serta bagimana wujud-Nya?

Sampai saat ini kita masih belum tahu mengenai sosok serta wujud dari Tuhan yang banyak diyakini banyak orang Dialah sang pencipta kehidupan serta alam semesta.

Meski dari kita tidak tahu atau mungkin belum tahu akan sosok serta wujud-Nya, toh diluar sana sebagian orang pernah mengalami perjumpaan religius dengan sosok serta wujud yang diyakini sebagai Tuhan.

Penggambarannnya berbagai macam, mulai dari bentuk sinar terang dengan suara misterius hingga sosok laki -- laki tinggi besar nan gagah.

Berbagai ajaran agama di dunia meyakini tentang adanya sosok yang memiliki kuasa atas kehidupan ini, namun  sebagian masyarakat yang memang menganut dan meyakini bahwa keberadaan Tuhan itu omong kosong belaka dan rekaan dari manusia itu sendiri, alasannya karena mereka tidak pernah menjumpai keberadaan Tuhan secara langsung.

Film berikut ini sangat tepat sebagai bahan evaluasi diri bagi kita dalam menemukan Tuhan, atau hanya sekedar penguatan keyakinan dari dalam diri kitta masing -- masing mengenai keberadaan Tuhan.

PK (2014) dan Doa yang Mengancam (2008), merupakan film yang mengandung jalan cerita tentang seseorang dalam pencariannya menemukan sosok yang disebut Tuhan.

Meski kedua film ini sangat kontras sekali dari sisi genre, PK adalah film drama komedi satir India, sedangkan Doa yang Mengancam merupakan film drama Indonesia. Perbedaan tersebut bukan menjadi halangan dalam menemukan inti dari kedua film tersebut, mau dari sisi komedi atau kisah petualangan yang mendayu (?).

Film PK dan Doa yang Mengancam sama -- sama punya kesan tersendiri bagi para penontonnya, dari saya sendiri film PK mampu membuat saya kagum mengenai cara penyampaian pesan dalam film ini, mengapa demikian? karena kisah mengenai perjalanan mencari Tuhan merupakan topik yang berat serta sensitif, dikatakan sensitif pasalnya banyak ajaran agama punya penilaiannya tersendiri mengenai sosok Tuhan, akan tetapi film PK  mampu mengangkat mengenai topik tersebut dengan nuansa komedi satir tanpa menghilangkan esensi pesan dari film tersebut.

Pesan dari film PK tersebut, secara tidak langsung adalah ideologi yang ditanamkan atau disampaikan melalui media film, secara teoritis menurut Lull (1998:1), ideologi merupakan segala bentuk nilai, orientasi dan kecenderungan konsep serta pikiran yang terkelola hingga saling melengkapi satu sama lain sehingga mampu membentuk suatu perspektif ide.

Ideologi yang ada dalam film PK secara garis besar yaitu mengenai kosep serta pikiran bahwa Tuhan itu sebenarnya satu, namun dapat dijumpai di banyak tempat karena adanya konsep ajaran agama, maka dari itu Tuhan dapat dijumpai kapan saja dan dimana saja, namun dengan cara dan proses yang berbeda

"God created us, not we who created God"

sumber: kaskus.id
sumber: kaskus.id

Ideologi yang terkandung dalam film tersebut secara tidak langsung menyadarkan saya mengenai konsep bahwa Tuhan itu satu, namun melalui agama yang diciptakan manusia, seolah Tuhan menjadi banyak.

Ideologi serta pesan yang tertanam setelah menonton film tersebut mengenai konsep sebenarnya Tuhan itu satu tersebut dapat dikatakan sebagai hegemoni, dimana menurut Gramsci dalam Brown (2009) jika segala bentuk usaha disertai sebuah proses agar ideologi tadi menjadi kebenaran yang diyakini oleh indiviidu atau masyarakat.

Seperti pada umumnya, hal -- hal yang berbau agama sangat sensitif untuk dipublikasikan, sehingga  sangat disayangkan film ini banyak di protes hingga pencekalan, padahal film ini menjadi tamparan keras bagi masyarakat yang memandang sempit serta cara berpikir tentang agama. Seharusnya permasalahan mengenai film sebagai bentuk media massa seperti ini dikemudian hari tidak terjadi lagi, karena film juga sebagai sarana edukasi bagi khalayak luas, regulator yang berwenang juga melakuka perkembangan terhadap regulasi yang masih dianggap kuno.

Berbeda dari film sebelumnya, film Doa yang Mengancam membuat saya menjadi memaknai cara bersyukur atas apa yang selama ini Tuhan berikan kepada saya.

Pesan yang terkandung dalam film ini mengenai jangan mengucapkan doa dengan sembarangan, karena akan berakibat fatal jika Tuhan mengabulkannya, lebih baik mensyukuri apa yang telah ada dan Tuhan berikan, agar tidak menyesalinya dikemudian hari.

"Aku sungguh bersyukur Engkau telah memberiku rezeki yang melimpah, ya, Tuhan, tapi sekarang tolong bebaskan aku dari keahlianku melihat masa lalu, dan kembalikan aku sebagai manusia biasa."

sumber: www.indonesianfilmcenter.com
sumber: www.indonesianfilmcenter.com

Doa tersebut sebagai bentuk penyesalan atas doa yang sebelumnya dipanjatkan oleh laki -- laki dalam film ini yang sebelumnya megancam Tuhan dalam sebuah doa dengan kesedihan serta rasa kekecewaan pada Tuhan.

Kutipan di atas secara tidak langsung menjadi sebuah ideologi serta pesan yang ingin disampaikan dalam film ini agar jangan menuntut dalam doa kepada Tuhan.

Ideologi tersebut saya ihami menjadi sebuah konsep pesan yang diterapkan dalam doa agar jangan menuntut lebih terhadap Tuhan dalam doa, namun cukup untuk bersyukur di dalam doa, yang dapat disimpulkan ideologi serta pesan dalam film ini menghegomoni saya pribadi dalam keseharian berdoa.

Menurut saya pribadi dari referensi dua film di atas, bahwa cara menemukan Tuhan yang efektif adalah dengan berkomunikasi dengan Tuha itu sendiri, bagaimana caranya? Ya dengan berdoa, terlebih memahami sikap dan cara berdoa yang benar.

Selama ini kebanyakan orang berdoa hanyalah sekedar tindakan formalitas, tanpa memahami betul cara, sikap dan makna berdoa yang benar sehingga doa tidaklah hanya ritual semata, namun benar -- benar menjadi komunikasi dengan Tuhan.

Maka dari itu komunikasi adalah intinya, megolah batin dengan meditasi juga sebagai bentuk komunikasi yang lebih dalam dari doa.

Lantas, mengapa doa dapat dikatakan sebagai bentuk komunikasi? Karena menurut saya pribadi, mengacu pada makna dan bentuk komunikasi yang dijelaskan oleh Effendy (2000) jika salah satu bentuk komunikasi adalah komunikasi intrapribadi (intrapersonal communication), yaitu komunikasi yang dilakukan seseorang dengan dirinya sendiri.

Lalu dimana bentuk komunikasi dengan Tuhan? Saya mempercayai Tuhan itu ada dimana -- mana dan dalam bentuk apapun, artinya Tuhan ada di setiap diri manusia sehingga ketika kita punya niatan tulus untuk berkomunikasi dengan Tuhan, Tuhan punya jawaban melalui hati kecil setiap manusia.

Bentuk dari komuikasi sering terabaikan oleh kita sehingga tak hayal jika kita sering susah untuk manajemen konflik karena belum memehami betul emngenai bentuk -- bentuk komunikasi yang ada, contohnya seperti komunikasi intrapribadi di atas.

Kedua film tersebut dilakukan dengan menggunakan metodologi analisis teks yang terdapat dalam komponen film terutama pengucapan ataupun dialog yang diutarakan oleh pemeran dalam film, sehingga kesimpulan atau pemaknaan dari unsur tekstual tersebut dapat dimaknai dengan pendapat pribadi atau subjektif, dalam arti bisa saja pemakaan orang lain berbeda atas teks tersebut.

Pada akhirnya lewat kisah-kisah yang dihadirkan dalam kedua film tersebut, kita akan mendapatkan pelajaran bahwa terdapat kuasa besar alam semesta yang selama ini kita sebut Tuhan.

Daftar Pustaka

Brown, Trent. 2009. Gramsci and Hegemony. Links International Journal of Socialist Renewal. Diakses pada tanggal 25 November 2020, melalui: http://links.org.au/node/1260 diakses pada tanggal 14 desember 2020

Effendy, Onong Uchjana. 2000. Ilmu Komunikasi Teori dan Praktek. Bandung : PT. Remaja Rosda Karya

Lull, James. 1998. Media, Komunikasi dan Kebudayan. Yogyakarta: Penerbit Buku Obor

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Film Selengkapnya
Lihat Film Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun