Mohon tunggu...
Silvester Deniharsidi
Silvester Deniharsidi Mohon Tunggu... Wiraswasta - Tinggal di Labuan Bajo

Tertarik pada isu-isu sosial

Selanjutnya

Tutup

Politik Pilihan

Gerakan Mahasiswa sebagai Kelompok Penekan di Tengah Oposisi yang Melemah

23 April 2022   10:00 Diperbarui: 23 April 2022   10:03 2055
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Di luar sana, banyak sekali bertebaran kelompok-kelompok penekan lainnya yang memiliki kepentingan khusus ingin mendapatkan keuntungan (jabatan politik, ekonomi), yang dapat memanfaatkan gerakan organisasi mahasiswa. Kita tidak mau pergerakan mahasiswa ini disusupi oleh kelompok-kelompok penekan palsu. 

Kelompok penekan palsu menurut Duverger adalah kelompok yang melancarkan tekanan-tekanan politik, tetapi pada hakekatnya mereka tidak membentuk kelompok penekan. 

Kelompok kepentingan ini adalah kumpulan individu yang mempunyai tujuan mempengaruhi kebijakan untuk kepentingan diri mereka sendiri dan juga untuk lembaga atau organisasi-organisasi tertentu.

Selain tidak disusupi oleh kelompok penekan palsu, yang diharapkan juga dari gerakan organisasi mahasiswa adalah mampu menghadirkan diskursus, pertukaran gagasan atau ide yang kemudian mampu membangun suatu budaya demokrasi yang sehat bagi publik. 

Kita berharap tema-tema yang dilemparkan ke publik dari pergulatan intelektual gerakan mahasiswa akan merangsang diskusi di ruang publik. Dengan demikian, sejarah gerakan mahasiswa sebagai kekuatan perubahan dalam sistem politik kita akan tetap berkelanjutan.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun