Mohon tunggu...
Silvany Dianita
Silvany Dianita Mohon Tunggu... Psikolog - Pranata Humas Ahli Muda BPSDM Kemendagri dan Psikolog Klinis

When you care for yourself first, the world will also find your worthy of care.

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Artikel Utama

Fenomena Generasi Strawberry: Si Praktis, Aktif, dan Rapuh

11 Juli 2022   16:17 Diperbarui: 12 Juli 2022   17:07 3241
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi generasi Z (Sumber: Freepik)

Maka hal yang perlu disikapi oleh generasi di atasnya adalah sama-sama untuk mengubah sudut pandang dan bersikap yang relevan untuk memberikan mereka tantangan sesuai dengan potensi yang dimilikinya.

Sebagai contoh, pekerjaan yang ada saat ini mendorong generasi untuk berkompetitif di bidang digital. Tentunya, kemunculan jenis pekerjaan maka generasi saat ini perlu didorong kreativitasnya yang lebih menantang mereka untuk berpartisipasi. 

Hal ini membutuhkan bimbingan kepada generasi strawberry agar dapat memiliki sudut pandang yang luas, memberikan kesempatan kepada mereka untuk berpendapat dan menguatkan mental agar tidak cepat menyerah. 

Kegiatan ini perlu dilakukan semua pihak tidak hanya menuntut generasi strawberry untuk berubah, namun lintas generasi pun perlu belajar beradaptasi namun tidak mengurangi esensi atas urgensi perubahan itu sendiri.

Perbanyak Literasi

Tentu dapat dipahami bahwa dengan perubahan digital saat ini, setiap informasi yang diperoleh tidak perlu lagi diakses secara konvensional, semua orang dapat menyerap informasi yang dibutuhkan bagai spons. 

Kemampuan untuk menyerap informasi tersebut tidak serta merta meningkatkan kemampuan setiap orang untuk memaknai atas informasi yang diserap maupun dibutuhkannya.

Kebutuhan literasi di saat ini merupakan sebuah keharusan. Jika dibandingkan dengan negara Asia lainnya, kemampuan literasi orang Indonesia masih cenderung rendah walaupun akses terhadap informasi digital bisa dikatakan tinggi. 

Mengapa demikian? Bisa saja, setiap orang memiliki kepedulian terhadap informasi yang dibacanya namun memiliki kelemahan dalam memahami tulisan yang cenderung naratif, informatif, dan panjang ataupun cenderung kompleks.

Generasi strawberry pun tidak lepas dari hal tersebut. Dengan kemudahan teknologi digital belum tentu sejalan dengan terpenuhinya kebutuhannya secara literasi informasi. Sehingga banyaknya informasi jadi mudah bias tanpa adanya penyaringan. 

Tantangan ini perlu diberikan edukasi kepada mereka, mengingat sebagai pilar demokrasi sebuah negara, generasi strawberry perlu memperlengkapi diri dengan memperbanyak literasi digital, minimal adanya kemauan untuk membaca informasi secara lengkap.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun