Hal ini dirasakan dengan betapa mudahnya mengalami putus asa atas capaian yang sudah atau pun yang akan datang.Â
Kemunculan perubahan dunia yang serba praktis ditambah dengan dampak ini mulai mempengaruhi lintas generasi lainnya sehingga orang tua yang melahirkan generasi strawberry adalah kebanyakan generasi milenial yang juga masih memiliki pengaruh kuat atas modernisasi.
Setelah itu, kurang dapat mendorong generasi ini untuk dapat terbiasa terhadap terpaan masalah sehingga memanjakan anak-anaknya untuk menikmati pola kehidupan yang serba praktis dan tidak memberikan kesempatan kepada mereka untuk menyelesaikan masalah dengan cara yang bisa mereka terapkan di kemudian hari.
Keempat, Generasi Strawberry yang lunak. Generasi ini diibaratkan seperti buah strawberry yang bagus, namun sangat lunak di dalam sehingga ketika mengalami beragam tekanan menjadi lebih mudah rusak.Â
Generasi yang muncul sebagai akibat cara orang tua yang mendidik menuju kesejahteraan. Hal ini karena banyak generasi orang tua yang lebih sejahtera dari generasi sebelumnya sehingga cenderung memberikan kepada anak hal apa pun kepada anaknya.Â
Orang tua menggantikan waktu dengan kompensasi lainnya sehingga jarang hadir secara hakiki. Hal lainnya adalah generasi strawberry menjadi lebih mudah melakukan diagnose diri tanpa melibatkan profesional.Â
Tidak dipungkiri banyak ditemukan generasi saat ini sangat butuh healing ketimbang memahami masalah yang dihadapinya dengan banyak pertimbangan.
Ubah Sudut Pandang: Semua Pihak Perlu Berpartisipasi
Kemuculan generasi strawberry memang tidak dapat dipungkiri akan menjadi lapisan roti sandwich yang suka tidak suka menjadi bagian dari perubahan dunia.Â
Pada dasarnya, tidak melulu generasi ini dianggap sebagai sesuatu yang negatif. Kemunculan mereka ada karena memang memiliki masanya sama seperti dengan kekhasan generasi-generasi sebelumnya.
Generasi strawberry sebagai generasi muda yang kreatif, cerdas, namun terburu-buru dalam pengambilan keputusan dan mudah bosan.Â