Mohon tunggu...
MAWAR HITAM
MAWAR HITAM Mohon Tunggu... Lainnya - kuli bagunan

Hidup adalah kesempatan, mari gunakan dengan berkarya.

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Implementasi Sila Ke-3 dalam Tahun Politik

2 Juni 2023   11:51 Diperbarui: 2 Juni 2023   11:59 812
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
https://www.google.com/search?q=pancasila+dan+tahun+politik&rlz=1C1CHWL_enID1005ID1005&sxsrf=APwXEdcHKVxVOGe7XIDj2tx5yZm0aSil9w:1685681317470&source=l

Pancasila adalah filsafat negara Indonesia yang disahkan oleh PPKI pada 18 Agustus 1945 dan tercantum dalam pembukaan UUD 1945. Pancasila adalah dasar untuk mengatur pemerintah dan penyelenggaraan negara. Pancasila terdiri dari beberapa sila yang memiliki nilai-nilai yang berbeda, tetapi secara sistematis saling berkaitan. Dasar filsafat Pancasila bersumber pada hakikat kodrat manusai sebagai pendukung pokok negara.

Pancasila menjadi panduan mutlak bagi bangsa Indonesia dalam bernegara. Hal ini karena Indonesia memiliki keanekaragaman suku, etnis, budaya, dan sebagainya. Para pendiri bangsa menegaskan semangat kesatuan dan persatuan dengan Bhineka Tunggal Ika, yang diwujudkan dalam sila ke-3 yaitu Persatuan Indonesia. Meningkatkan rasa persatuan dan kesatuan sangat penting untuk mencegah upaya-upaya memecah belah Bangsa, seperti berita bohong, kebencia, dan intoleransi yang menyebar cepat dan mendapat respon negatif dari masyarakat.

Sebagai salah satu contoh upaya-upaya untuk memecah belah bangsa Indonesia adalah dengan politik identitas. Politik identitas lebih didasarkan pada etnisitas, agama, ideologi, dan kepentingan lokal yang diwakili oleh para para elit politik dengan artikulasi yang berbeda-beda. Gerekan pemekaran daerah merupakan contoh dari politik identitas tersebut. Isu-isu keadilan dan pembangunan daerah menjadi pusat perhatian dalam diskusi politik mereka, yang sering kali dipengaruhi oleh ambisi para elit lokal untuk menjadi pemimpin. Oleh karena itu, perlu dilakuakn pemaknaan kembali dan aktualisasi Pancasila dalam kehidupan sehari-hari.

Nilai-nilai Persatuan Indonesia

Menghormati Perbedaan

Perbedaan dalam kehidupan berwarganegara adalah hal yang mutlak, namun seharusnya menjadi warna tersendiri yang dapat menciptakan keharmonisan yang indah. Perbedaan tidak hanya dalam hal suku, agama, ras, atau etnis, namun juga dalam berpendapat, pilihan, dan persepsi. Menghormati perbedaan menjadi penting untuk mencegah problem-problem yang akan terjadi dalam masyarakat. Sejak dini anak-anak perlu diberikan pemahaman bahwa perbedaan, agama, ras, budaya, pendapat dan sebagainya dapat memperkaya wawasan mereka dan membentuk karakter positif untuk menghargai orang lain.

 Persatuan Bangsa

Persatuan adalah kondisi yang tercipta ketika orang-orang atau kelompok yang berbeda bergabung untuk mencapai tujuan yang sama. Persatuan melibatkan solidaritas dan kebersamaan antaranggota kelompok untuk mencapai tujuan bersama, serta saling menghargai dan menghormati perbedaan yang ada. Maka dari itu, persatuan dalam Bangsa Indonesia sangat penting untuk menciptakan negara kuat dan merdeka. Jika kita tidak bersatu, maka akan sulit untuk meraih kemerdekaan yang menyeluruh. Oleh karena itu, kita harus bersatu karena memiliki semangat yang sama untuk mencapai cita-cita bersama, yaitu Negara Indonesia yang merdeka, adil, dan makmur.

Kepentingan Pribadi dan Golongan

Setiap warga negara memiliki kepentingan yang bervariasi, baik itu untuk pribadi atau golongannya. Namun, dalam konsep Pancasila, kepentingan tersebut harus diabaikan apabila bertentangan dengan kepentingan bersama atau negara. Persatuan Indonesia mengutamakan kepentingan bersama, yaitu kepentingan yang memberikan manfaat bagi seluruh warga negara. Kepentingan pribadi, yang hanya memperhatikan diri sendiri atau golongan tertentu, tidak boleh diutamakan. Sebagai contoh, dalam menilai calon pemimpin, harus melihat kenerjanya yang dapat memberikan manfaat bagi masyarakat umum, bukan hanya menguntungkan golongan atau pribadi tertentu.

Tahun Politik

Tahun politik adalah tahun di mana diadakan pemilihan umum atau pemilihan kepala daerah dalam rangka menentukan siapa yang akan memimpin negara atau wilayah tertentu untuk periode tertentu. Tahun politik diwarnai dengan kampanye politik yang intens dan berbagai kegiatan politik lainnya, seperti debat, poling, dan diskusi politik. Tahun politik seringkali menjadi momen penting bagi masyarakat untuk menentukan arah kebijakan publik dan masa depan negara atau wilayah.

Tahun politik di Indonesia sering dikaitkan dengan Pemilu 2024. Namun, sebenarnya setiap waktu adalah tahun politik di negara ini. Politisi sukses adalah mereka yang sudah memiliki jabatan di lembaga negara dan hidup sejahtera. Persaingan di antara politisi untuk memperpanjang jabatan semakin ketat. Namun,  bagi masyarakat biasa, keriuhan politisi hanyalah tontonan seperti pasar malam. Seperti pada pasar malam, rakyat bisa memilih atraksi yang disukai, dan bila tidak berkenan mereka akan pergi.

Imlementasi nilai Persatuan Indonesia dalam tahun politik

 Kampanye Politik yang Damai

Kampanye politik yang damai merupakan upaya untuk memastikan bahwa proses pemilihan umum berlangsug dengan aman, tertib, dan kondusif. Beberapa cara untuk mencapai kampanye politik yang damai sebagai berikut. Pertama menghindari politik identitas. Kampanye harus lebih menekankan pada program umum, visi, dan misi calon, bukan pada identitas suku, agama, atau ras. Kedua tidak menyebar kebencian: kampanye harus dilakukan dengan cara yang tidak menghasut atau menyebar kebencian terhadap kelompok tertentu, karena hal ini dapat memicu konflik dan memperburuk situasi. Ketiga menjaga integritas pemilu: kampanye harus dilakukan dengan menjaga integritas pemilu, seperti tidak melakukan kecurangan, money politics, dan sebagainya. Keempat dialog dan debat yang konstruktif. Kampanye harus dilakukan dengan dialog dan debat yang konstruktif, menghargai perbedaan, serta membuka ruang diskusi bagi masyarakat untuk mengetahui program, visi, dan misi calon. Dengan menjaga kampanye poitik yang damai, diharapkan proses pemilihan umum dapat berjalan dengan lancar dan hasilnya dapat diterima oleh semua pihak, serta tidak menimbulkan konflik yang merugikan masyarakat.

 Memperkuat Semangat Persatuan dan Kesatuan sebagai Fondasi dalam Kehidupan Berbangsa dan Bernegara

Memperkuat semangat persatuan dan kesatuan menjadi sengat penting dalam kehidupan berbangsa dan bernegara. Hal ini karena indonesia merupakan negara yang memiliki keanekaragaman suku, agama, dan budaya yang sangat tinggi. Untuk itu, diperlukan upaya yang terus menerus untuk membangun kesadaran akan pentingnya persatuan dan kesatuan sebagai fondasi dalam kehidupan bermasyarakat.

Implementasi nilai sila ke-3 Pancalila yang menjunjung tinggi persatuan Indonesia juga harus diterapkan dengan baik, khususnya dalam konteks tahun politik. Selama masa kampanye dan pemilihan, seluruh masyarakat harus mampu menahan diri dari segala bentuk tindakan yang dapat memecah belah persatuan dan kesatuan bangsa. Pihak-pihak yang terlibat dalam peroses politik harus tetap menjunjung tinggi etika politik dan menghindari segala bentuk kecurangan dan praktik politik yang tidak sehat.

Menjaga Keharmonisan antar Kelopok Masyarakat dengan Menghindari Ujaran Kebencian dan Tindakan Diskriminatif

Kita perlu menjaga keharmonisan antar kelompok masyarakat untuk memeproleh semangat persataun dan kesatuan. Salah satu caranya adalah dengan menghindari ujaran kebencian dan tindakan diskriminatif. Dalam kehidupan berbangsa dan bernegara, perbedaan suku, agama, ras, dan antargolongan seharusnya menjadi kekayaan yang harus dijaga dan dihargai. Oleh karena itu, kita harus mampu menghargai perbedaan dan menghormati hak-hak setiap kelompok masyarakat tanpa memandang latar belakang apapun. Dengan begitu, semangat persatuan dan kesatuan dapat terjaga dan negara dapat berkembang secara harmonis.

Menumbuhkan Kesadaran akan Pentingnya Kepentingan Bersama dan Mengedepankan Kepentingan Nasional di Atas Kepentingan Individu atau Kelompok tertentu

Implementasi nilai sia ke-3 dalam tahun politik adalah dengan menumbuhkan kesadaran akan pentingnya kepentingan dan mengedepankan kepentingan nasional diatas kepentingan individu atau kelompok tertentu. Hal ini dapat dilakukan dengan mengedukasi masyarakat tentang pentingnya solidaritas dan persatuan dalam menjaga keutuhan negara, serta menghindari tindakan yang hanya menuntungkan diri sendiri atau kelompok tertentu. Dalam konteks politik, partai politik dan calon pemimpin harus mampu menunjukan visi dan misi yang jelas serta program kerja yang dapat memberikan manfaat kepaa seluruh masyarakat, bukan hanya kepada kelompok atau individu.

Pemahaman nilai persatuan Indonesia dalam konteks tahun politik sangat penting untuk mencegah potensi pemecahan persatuan dan kesatuan bangsa. Nilai persatuan dan kesatuan yang tertuang dalam sila ke-3 Pancasila harus menjadi panduan bagi politisi, kandidat pemilihan umum, dan masyarakat umum dalam membangun sistem politik yang lebih baik. Pemahaman yang baik tentang nilai-nilai ini harus mengedepankan kepentingan nasional dan menghindari tindakan diskriminatif terhadap kelompok masyarakat tertentu. Dengan meningkatkan rasa persatuan dan kesatuan bangsa, politisi dan masyarakat dapat bersama-sama membangun negara yang lebih maju, sejahtera, dan adil untuk seluruh rakyat Indonesia.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun