Mohon tunggu...
Silvanus SebastianSembiring
Silvanus SebastianSembiring Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Program Studi S1 Manajemen, Fakultas Bisnis dan Ekonomika, Universitas Atma Jaya Yogyakarta.

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Alam & Tekno

Waspada Kampanye Greenwashing Industri

26 Oktober 2021   21:36 Diperbarui: 26 Oktober 2021   23:37 206
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Tetapi mereka tidak memperhatikan proses yang dikerjakan apakah mencapai tujuan yang baik atau tidak. Sustainable Development Goals (SDGs) yang dikeluarkan oleh PBB juga mendorong perusahaan untuk menghasilkan produk ramah lingkungan. Beberapa hal tersebut yang menyebabkan perusahaan tidak mengutamakan proses yang ramah lingkungan tetapi hanya mengutamakan citra ramah lingkungan saja.

Greenwashing akan terlihat sangat mirip dengan green marketing bahkan hampir tidak terlihat perbedaannya. Green marketing merupakan perusahaan yang benar-benar membuat produk dengan tujuan yang ramah lingkungan. Perbedaan utama dan cukup jelas yaitu jujur dan transparansi. 

Apabila produk-produk tersebut green marketing tetapi tidak menunjukkan transparansi maka konsumen akan menyebut perusahaan tersebut greenwashing.

2.2 Dampak Perilaku Greenwashing
Perilaku greenwashing bukan merupakan hal yang jarang terjadi di Indonesia. Bahkan dampak yang ditimbulkan apabila konsumen tidak memperhatikan praktik greenwashing tersebut akan sangat berbahaya bagi lingkungan. Contohnya seperti salah satu air minum yang berkemasan plastik yang ada di Indonesia mengklaim produk ramah lingkungan dengan meluncurkan botol plastik 100% daur ulang.

Perusahaan ini merupakan salah satu praktek greenwashing karena dilihat dari sisi lain, perusahaan ini mereka merupakan salah satu penghasil sampah botol plastik terbanyak di Indonesia. 

Botol plastik yang mereka klaim berbahan 100% daur ulang tersebut juga belum secara masif dilakukan. Kemasan yang dihadirkan juga hanya yang berukuran 600 ml dan tidak memiliki ukuran lain. Botol plastik juga berpengaruh buruk bagi lingkungan bahkan dapat menyebabkan bencana alam seperti banjir.

Dampak lain yang dapat ditimbulkan yaitu pencucian otak konsumen. Begitu banyak kampanye hijau yang saat ini terjadi, bahkan seremonial sederhana seperti ulang tahun kantor sebuah perusahaan juga sudah bertema go green. 

Semakin banyaknya kampanye green product yang kita lihat maka dengan sendirinya otak kita akan berpikir untuk membeli produk-produk yang ramah lingkungan. Padahal produk tersebut belum dapat dipastikan benar-benar ramah lingkungan. Bahkan kita rela untuk membayar lebih produk yang belum dipastikan membawa dampak positif terhadap lingkungan.

2.3 Ciri-Ciri Perusahaan Pelaku Greenwashing
Untuk dapat melihat apakah sebuah perusahaan melakukan praktek greenwashing, kita dapat memperhatikan beberapa ciri-ciri perusahan yang melakukan greenwashing yaitu :

1.Menggunakan kata-kata yang berlebihan. Perusahaan yang memasarkan produk greenwashing akan berusaha membuat kata-kata yang sangat menarik bahkan terlihat terlalu bagus apabila terealisasi.

2.Tidak adanya transparansi. Pada saat kita sulit untuk mendapatkan informasi mengenai produk yang diklaim ramah lingkungan maka perusahaan tersebut melakukan greenwashing. Apabila perusahaan tersebut benar-benar memperhatikan lingkungan maka tidak sulit mendapatkan informasi mengenai keterlibatan terhadap lingkungan.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Lihat Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun