Bab I
Pendahuluan
1.1 Latar Belakang Masalah
Sudah menjadi kewajiban bagi setiap orang untuk menyadari betapa pentingnya mempedulikan lingkungan pada saat ini. Terutama bagi pelaku bisnis yang memiliki skala yang kecil hingga skala yang besar. Industri-industri saat ini juga semakin gencar melakukan kampanye yang menyatakan bahwa mereka peduli terhadap lingkungan.Â
Namun, dibalik itu banyak perusahaan yang hanya mengatakan bahwa mereka peduli terhadap lingkungan yang kenyataannya mereka tidak sepenuhnya melakukannya.
Konsumen saat ini juga memiliki kesadaran yang cukup tinggi terhadap lingkungan. Mereka akan menyadari betapa pentingnya menjaga lingkungan demi anak cucu mereka di masa depan. Hal ini membuat konsumen yang sadar akan lingkungan tersebut lebih memilih perusahaan yang ramah lingkungan.
Untuk mendapatkan perhatian dari konsumen, perusahaan akan berusaha menarik perhatian dan minat konsumen untuk membeli produk yang mereka tawarkan. Mereka akan menggunakan kata-kata yang menunjukkan bahwa perusahaan tersebut ramah lingkungan. Sehingga hal ini akan dianggap baik oleh konsumen terutama bagi mereka yang peduli terhadap lingkungan.
Namun, banyak sekali konsumen yang tidak menyadari bahwa produk yang mereka beli sama sekali tidak ramah lingkungan bahkan berbahaya. Bahkan konsumen bisa saja akan menjadi pelaku kerusakan lingkungan jika mereka tidak waspada dan berhati-hati terhadap produk yang mereka beli tersebut.
1.2 Rumusan Masalah
1.Apakah pengertian greenwashing?
2.Apa saja dampak yang ditimbulkan akibat perilaku greenwashing?
3.Apakah ciri-ciri Perusahaan yang melakukan greenwashing?
1.3 Tujuan Penelitian
Agar konsumen waspada terhadap perilaku greenwashing dan dampak yang ditimbulkannya.
Bab II
Pembahasan
2.1 Pengertian Greenwashing
Greenwashing adalah sebuah praktek yang dilakukan perusahaan untuk memasarkan dan mengklaim produk yang mereka punya merupakan produk ramah lingkungan tetapi tidak benar-benar membuat produk yang ramah lingkungan. Dengan kata lain, greenwashing merupakan sebuah pencitraan produk ramah lingkungan tanpa melakukan kegiatan yang ramah lingkungan.Â
Dengan citra ini mereka berharap bahwa konsumen akan semakin tertarik dengan produk mereka dibandingkan produk lain dengan sektor yang sama.
Perusahaan yang ingin menunjukkan citra ramah akan terus berusaha ketika banyaknya dorongan dari investor, kompetitor dan konsumen.Â
Tetapi mereka tidak memperhatikan proses yang dikerjakan apakah mencapai tujuan yang baik atau tidak. Sustainable Development Goals (SDGs) yang dikeluarkan oleh PBB juga mendorong perusahaan untuk menghasilkan produk ramah lingkungan. Beberapa hal tersebut yang menyebabkan perusahaan tidak mengutamakan proses yang ramah lingkungan tetapi hanya mengutamakan citra ramah lingkungan saja.
Greenwashing akan terlihat sangat mirip dengan green marketing bahkan hampir tidak terlihat perbedaannya. Green marketing merupakan perusahaan yang benar-benar membuat produk dengan tujuan yang ramah lingkungan. Perbedaan utama dan cukup jelas yaitu jujur dan transparansi.Â
Apabila produk-produk tersebut green marketing tetapi tidak menunjukkan transparansi maka konsumen akan menyebut perusahaan tersebut greenwashing.
2.2 Dampak Perilaku Greenwashing
Perilaku greenwashing bukan merupakan hal yang jarang terjadi di Indonesia. Bahkan dampak yang ditimbulkan apabila konsumen tidak memperhatikan praktik greenwashing tersebut akan sangat berbahaya bagi lingkungan. Contohnya seperti salah satu air minum yang berkemasan plastik yang ada di Indonesia mengklaim produk ramah lingkungan dengan meluncurkan botol plastik 100% daur ulang.
Perusahaan ini merupakan salah satu praktek greenwashing karena dilihat dari sisi lain, perusahaan ini mereka merupakan salah satu penghasil sampah botol plastik terbanyak di Indonesia.Â
Botol plastik yang mereka klaim berbahan 100% daur ulang tersebut juga belum secara masif dilakukan. Kemasan yang dihadirkan juga hanya yang berukuran 600 ml dan tidak memiliki ukuran lain. Botol plastik juga berpengaruh buruk bagi lingkungan bahkan dapat menyebabkan bencana alam seperti banjir.
Dampak lain yang dapat ditimbulkan yaitu pencucian otak konsumen. Begitu banyak kampanye hijau yang saat ini terjadi, bahkan seremonial sederhana seperti ulang tahun kantor sebuah perusahaan juga sudah bertema go green.Â
Semakin banyaknya kampanye green product yang kita lihat maka dengan sendirinya otak kita akan berpikir untuk membeli produk-produk yang ramah lingkungan. Padahal produk tersebut belum dapat dipastikan benar-benar ramah lingkungan. Bahkan kita rela untuk membayar lebih produk yang belum dipastikan membawa dampak positif terhadap lingkungan.
2.3 Ciri-Ciri Perusahaan Pelaku Greenwashing
Untuk dapat melihat apakah sebuah perusahaan melakukan praktek greenwashing, kita dapat memperhatikan beberapa ciri-ciri perusahan yang melakukan greenwashing yaitu :
1.Menggunakan kata-kata yang berlebihan. Perusahaan yang memasarkan produk greenwashing akan berusaha membuat kata-kata yang sangat menarik bahkan terlihat terlalu bagus apabila terealisasi.
2.Tidak adanya transparansi. Pada saat kita sulit untuk mendapatkan informasi mengenai produk yang diklaim ramah lingkungan maka perusahaan tersebut melakukan greenwashing. Apabila perusahaan tersebut benar-benar memperhatikan lingkungan maka tidak sulit mendapatkan informasi mengenai keterlibatan terhadap lingkungan.
3.Tidak masuk akal. Produk yang tidak memiliki dampak positif terhadap kesahatan dan menyatakan produk aman dan ramah lingkungan, seperti rokok dan minuman bersoda.
4.Tidak berasal dari minat perusahaan. Perusahaan yang melakukan greenwashing akan memperlihatkan kepedulian terhadap lingkungan hanya karena diminta oleh pelanggan.Â
Bahkan mereka akan mengklaim produk-produk tersebut dengan menggunakan data-data palsu.
Dengan beberapa ciri perilaku greenwashing tersebut kita dapat melakukan beberapa langkah untuk mewaspadai prakteknya. Pertama, kita jangan mudah terpancing dengan tampilan produk yang diklaim ramah lingkungan. Kita harus mencari sumber-sumber dan informasi yang tepat untuk mengetahui kebenarannya.Â
Kedua, kita harus memperhatikan bahan-bahan yang digunakan dalam produk tersebut. Bahan-bahan yang dipakai apakah benar-benar ramah lingkungan dan aman untuk digunakan. Ketiga, proses produksi yang dilakukan juga harus melalui prosedur yang aman dan ramah lingkungan. Kita harus memperhatikan mulai dari tahap awal proses produksi hingga proses pembuangan sisa proses produksi.
Bab III
Penutup
3.1 Kesimpulan
Konsumen harus waspada terhadap perilaku greenwashing yang dilakukan oleh perusahaan karena perilaku greenwashing ini juga menimbulkan yang tidak baik bagi lingkungan. Kita sebagai konsumen juga harus memulai tindakan yang menunjukkan sikap bahwa kita peduli terhadap lingkungan dengan memperbanyak kegiatan yang melestarikan lingkungan seperti melakukan 4R (Reduce, Reuse, Recycle, Replace).
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H