Mohon tunggu...
Silva Emylia
Silva Emylia Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Menyanyi, memasak

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Teori Belajar Sosial Albert Bandura

18 Januari 2025   09:19 Diperbarui: 18 Januari 2025   09:19 17
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pendidikan. Sumber ilustrasi: PEXELS/McElspeth

Teori Belajar Sosial Albert Bandura, yang juga dikenal dengan teori pembelajaran sosial atau teori pengamatan, adalah salah satu teori utama dalam psikologi yang menekankan pentingnya belajar melalui pengamatan dan interaksi sosial. Bandura mengembangkan teori ini pada 1960-an dan menggabungkan elemen-elemen dari teori belajar behavioristik dengan perhatian pada faktor-faktor kognitif dan sosial yang mempengaruhi individu.

1. Pengertian Teori Belajar Sosial

Teori belajar sosial menyatakan bahwa individu dapat belajar melalui pengamatan terhadap perilaku orang lain (model), serta konsekuensi yang mereka terima akibat perilaku tersebut. Bandura menekankan bahwa proses belajar tidak hanya terjadi melalui penguatan langsung (reinforcement) atau hukuman, tetapi juga melalui pengamatan dan pemodelan (modeling) yang dilakukan oleh orang lain.

2. Komponen Utama Teori Belajar Sosial

Ada beberapa komponen penting dalam teori belajar sosial Bandura:

-Pengamatan (Observational Learning)

Individu belajar dengan mengamati tindakan orang lain dan konsekuensi dari tindakan tersebut. Ini disebut juga dengan pembelajaran melalui model (modeling).

-Proses Kognitif

Bandura menekankan peran penting proses mental atau kognitif dalam belajar. Individu tidak hanya meniru apa yang dilihatnya, tetapi mereka memproses dan mengevaluasi informasi tersebut berdasarkan pemahaman mereka sendiri.

-Peran Model

Model dapat berupa orang yang terlihat atau berperan dalam kehidupan sehari-hari, seperti orang tua, teman, atau tokoh terkenal. Orang yang menjadi model memberikan contoh bagaimana seseorang bertindak dalam situasi tertentu.

-Motivasi dan Penguatan (Reinforcement)

Bandura memperkenalkan konsep penguatan vicarious (penguatan melalui pengamatan). Jika seseorang melihat model menerima penguatan atau hukuman atas perilakunya, mereka akan lebih termotivasi untuk meniru atau menghindari perilaku tersebut.

3. Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Belajar Sosial

Bandura mengidentifikasi beberapa faktor yang mempengaruhi efektivitas belajar sosial:

-Perhatian (Attention)

Untuk dapat belajar dari model, individu harus memperhatikan perilaku model. Faktor-faktor seperti minat, relevansi, dan kecocokan antara model dan individu dapat mempengaruhi tingkat perhatian.

-Retensi (Retention)

Setelah memperhatikan, individu harus dapat mengingat atau menyimpan perilaku yang diamati untuk dipelajari dan ditiru di kemudian hari.

-Reproduksi (Reproduction)

Individu harus memiliki kemampuan fisik dan kognitif untuk meniru perilaku yang diamati. Faktor ini mencakup kemampuan motorik dan kapasitas intelektual.

-Motivasi (Motivation)

Bahkan jika individu dapat mengingat dan mereproduksi perilaku, mereka harus merasa termotivasi untuk melakukannya. Motivasi ini sering kali dipengaruhi oleh penguatan yang diamati, apakah positif atau negatif.

4. Model Pembelajaran Sosial Bandura

Bandura menyarankan bahwa proses pembelajaran sosial dapat terjadi dalam empat langkah utama:

1. Mengamati Perilaku Model: Proses pertama adalah mengamati tindakan orang lain, baik dalam kehidupan sehari-hari maupun media massa.

2. Meniru Perilaku yang Diamati: Setelah mengamati, individu dapat mencoba meniru perilaku tersebut dalam situasi yang relevansi 

3. Evaluasi Pengalaman dan Konsekuensi: Individu menilai konsekuensi dari perilaku tersebut, baik penguatan positif atau hukuman.

4. Pemodelan Ulang: Berdasarkan evaluasi tersebut, individu akan memutuskan untuk mengulang perilaku tersebut atau tidak, tergantung pada pengalaman dan motivasi mereka.

5. Konsep Utama dalam Teori Belajar Sosial

-Self-efficacy (Efikasi Diri) 

Salah satu konsep paling penting dalam teori Bandura adalah self-efficacy, yang mengacu pada keyakinan individu akan kemampuannya untuk mengatasi tantangan atau mencapai tujuan tertentu. Orang dengan self-efficacy tinggi lebih cenderung untuk berusaha dan bertahan dalam menghadapi kesulitan.

-Penguatan Vicarious (Vicarious Reinforcement)

Bandura menekankan bahwa individu tidak hanya belajar dari penguatan langsung atas perilaku mereka, tetapi juga dari penguatan yang diterima oleh orang lain (model). Jika seseorang melihat model menerima hadiah atau hukuman atas perilaku tertentu, mereka lebih cenderung untuk meniru perilaku itu

6. Eksperimen Bandura: Bobo Doll

Eksperimen yang paling terkenal .dari Bandura adalah eksperimen "Bobo Doll" pada tahun 1961, yang menunjukkan bagaimana anak-anak dapat meniru perilaku agresif yang mereka amati pada orang dewasa. Dalam eksperimen ini, anak-anak yang menyaksikan perilaku agresif terhadap boneka Bobo lebih cenderung untuk meniru perilaku tersebut. Ini membuktikan bahwa pengamatan terhadap perilaku model bisa mempengaruhi perilaku anak-anak.

7. Aplikasi Teori Belajar Sosial

Teori belajar sosial Bandura memiliki berbagai aplikasi dalam kehidupan sehari-hari, seperti:

-Pendidikan

Guru dapat menggunakan model positif untuk mengajarkan perilaku yang baik kepada siswa, seperti ketekunan dan empati. Penguatan vicarious dapat digunakan untuk mendorong perilaku yang diinginkan.

-Periklanan dan Media

Media massa sering menggunakan model untuk mempengaruhi konsumen, seperti iklan yang menampilkan orang terkenal yang menggunakan produk tertentu.

-Kesehatan Mental

Terapis dapat memanfaatkan pemodelan untuk membantu klien belajar keterampilan sosial atau mengatasi kecemasan sosial melalui observasi dan praktik.

-Perilaku Agresif dan Kriminal

Pemahaman tentang bagaimana perilaku agresif atau kriminal bisa dipelajari melalui observasi dapat digunakan untuk merancang intervensi yang lebih efektif dalam mengurangi perilaku tersebut.

8. Kritik terhadap Teori Belajar Sosial Bandura

Beberapa kritik terhadap teori belajar sosial Bandura mencakup:

-Terfokus pada pengamatan eksternal

Kritikus berpendapat bahwa teori ini terlalu menekankan pada faktor eksternal (model) dan tidak cukup memperhitungkan faktor internal seperti emosi dan motivasi individu.

-Kurangnya perhatian pada faktor biologis

Bandura lebih banyak fokus pada pengaruh sosial dan kognitif, sedangkan faktor biologis dan genetik yang mempengaruhi perilaku tidak terlalu banyak dibahas dalam teorinya.

9. Kesimpulan

Teori belajar sosial Albert Bandura memberikan wawasan yang penting tentang bagaimana orang belajar dari satu sama lain melalui pengamatan dan interaksi sosial. Ini menjelaskan bahwa pembelajaran bukan hanya soal pengalaman langsung, tetapi juga melalui pengamatan terhadap perilaku orang lain dan konsekuensi yang mereka alami. Teori ini memiliki dampak besar dalam bidang pendidikan, psikologi, dan komunikasi, dan terus digunakan untuk memahami berbagai aspek perilaku manusia.

Teori Belajar Sosial Albert Bandura menjelaskan bahwa pembelajaran tidak hanya terjadi melalui pengalaman langsung, tetapi juga melalui pengamatan terhadap perilaku orang lain dan konsekuensi yang diterima oleh individu tersebut. Proses kognitif seperti perhatian, retensi, reproduksi, dan motivasi memainkan peran penting dalam menghubungkan pengamatan dengan tindakan. Konsep seperti self-efficacy dan penguatan vicarious menekankan pentingnya kepercayaan diri dan pengaruh sosial dalam memotivasi individu untuk meniru atau menghindari perilaku tertentu. Dengan eksperimen seperti Bobo Doll, Bandura berhasil menunjukkan bahwa perilaku agresif dapat dipelajari melalui observasi, yang memiliki dampak luas dalam bidang pendidikan, media, kesehatan mental, dan intervensi sosial. Meskipun ada beberapa kritik terkait kurangnya perhatian terhadap faktor biologis dan internal, teori ini tetap menjadi landasan penting dalam memahami bagaimana individu belajar dan berkembang dalam konteks sosial.


Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun