Parahyangan mengacu pada hubungan manusia dengan Yang Maha Esa. Dalam konteks yoga, hubungan ini diperkuat melalui praktik meditasi, doa, dan ritual yang membantu individu untuk mencapai kedekatan dengan Tuhan dan memperoleh kedamaian spiritual.
2. Palemahan (Hubungan dengan Alam)
Palemahan adalah hubungan manusia dengan lingkungan alam. Praktik yoga mengajarkan penghormatan dan perlindungan terhadap alam. Postur yoga seperti Vrksasana (Tree Pose) dan Bhujangasana (Cobra Pose) terinspirasi oleh alam dan mengingatkan praktisi untuk hidup selaras dengan lingkungan.
3. Pawongan (Hubungan dengan Sesama Manusia)
Pawongan mengacu pada hubungan harmonis antara manusia. Ajaran yoga menekankan pentingnya kasih sayang, toleransi, dan kerjasama dalam komunitas. Melalui yoga, individu belajar untuk mengembangkan empati dan pengertian yang lebih dalam terhadap sesama.
Implementasi Yoga dalam Konteks Tri Hita Karana
1. Yoga dan Parahyangan
Dalam konteks Parahyangan, yoga membantu individu untuk mendekatkan diri kepada Tuhan melalui meditasi dan kontemplasi. Praktik yoga seperti Bhakti Yoga (yoga devosi) mengajarkan pengabdian dan cinta kasih kepada Tuhan. Hal ini memperkuat ikatan spiritual dan membawa kedamaian batin.
2. Yoga dan Palemahan
Yoga mengajarkan pentingnya menjaga keseimbangan dan keharmonisan dengan alam. Melalui latihan pernapasan dan postur yang terinspirasi dari alam, yoga mengajarkan praktisi untuk menghargai dan melindungi lingkungan. Ini sejalan dengan prinsip Palemahan dalam Tri Hita Karana.
3. Yoga dan Pawongan