Mohon tunggu...
Siluh Bintang Eka Jayanti
Siluh Bintang Eka Jayanti Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Gemar menulis cerita pendek dan melukis

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Ajaran Yoga dalam Agama Hindu dan Kaitannya dengan Tri Hita Karana

10 Juli 2024   17:44 Diperbarui: 10 Juli 2024   17:45 281
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Filosofi yoga tidak hanya terbatas pada latihan fisik tetapi juga mencakup aspek mental dan spiritual, bertujuan untuk mencapai keseimbangan dan kesadaran penuh. Ajaran ini mengajarkan bahwa melalui disiplin dan praktek yang konsisten, seseorang dapat mencapai keadaan yang lebih tinggi dari kesadaran dan pembebasan dari siklus kelahiran dan kematian (samsara).

Komponen dan Praktik Yoga

1. Asana (Postur)

Asana adalah latihan fisik dalam yoga yang melibatkan berbagai postur tubuh. Postur ini dirancang untuk meningkatkan fleksibilitas, kekuatan, dan keseimbangan tubuh. Selain manfaat fisik, asana juga berfungsi untuk menenangkan pikiran dan mempersiapkan tubuh untuk meditasi.

2. Pranayama (Pengaturan Napas)

Pranayama adalah teknik pernapasan yang bertujuan untuk mengatur aliran energi vital (prana) dalam tubuh. Melalui latihan pernapasan yang teratur, pranayama membantu mengurangi stres, meningkatkan konsentrasi, dan menyeimbangkan energi dalam tubuh.

3. Dhyana (Meditasi)

Meditasi adalah praktik untuk mencapai konsentrasi dan ketenangan batin. Dalam meditasi, pikiran diarahkan pada satu objek atau mantra untuk mencapai keadaan yang lebih tinggi dari kesadaran. Meditasi membantu dalam mengatasi kecemasan, meningkatkan fokus, dan mencapai kedamaian batin.

Tri Hita Karana: Tiga Penyebab Kesejahteraan

Tri Hita Karana merupakan konsep filosofis yang mendasari kehidupan masyarakat Bali. Konsep ini mengajarkan harmoni antara tiga elemen penting: manusia dengan Tuhan (parhyangan), manusia dengan alam (palemahan), dan manusia dengan sesama manusia (pawongan). Artikel ini bertujuan untuk menggali lebih dalam mengenai konsep Tri Hita Karana, aplikasinya dalam kehidupan sehari-hari, serta relevansinya dalam menjaga keberlanjutan lingkungan dan kesejahteraan masyarakat. Penelitian ini menggunakan metode kualitatif dengan pendekatan studi literatur. Hasilnya menunjukkan bahwa Tri Hita Karana tidak hanya menjadi landasan moral dan spiritual, tetapi juga menjadi panduan dalam pengelolaan lingkungan dan pembangunan yang berkelanjutan.

1. Parahyangan (Hubungan dengan Tuhan)

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun