3.Banyaknya hadits yang dipalsukan
4.Berlangsung lamanya pengkodifikasian hadits
5.Banyaknya cara dalam menyusun berbagai kitab hadits
6.Terdapat periwayat hadits dengan makna
F.Bagian-bagian yang perlu dikoreksi yakni Sanad dan Matan Hadits
Terdapat objek kajian hadits yakni sanad serta matan hadits:
1.Sanad Hadits
Kondisi serta kualitas hadis menjadi pertimbangan dan kajian pertama ulama hadits, terlebih mengenai nama para periwayat hadits yang ikut serta transmisi hadits hadits serta simbol-simbol yang digunakan oleh setiap perawi ketika meriwayatkan hadits, misalnya:, akhbarani, 'anna, sami'tu, dan an. Maka dari itu, apabila sanad suatu hadits tidak mempunyai kriteria yang sudah ditentukan tadi, seperti tidak adil, lalu riwayat tadi sudah pasti tidak akan diterima serta tidak perlu dilakuan kajian lebih lanjut lagi terhadap matan hadits.
Prinsip ulama hadits ialah:
" Keshahihan sanad tidak mewajibkan keshahihan matan suatu hadits"
Supaya sanadnya dapat dibilang sah serta diterima, jadi wajib ada syaratnya. Seperti dhabit , adil serta muttashil. Jika telah memenuhi syarat diatas, maka sanad tersebut dapat dinyatakan shahih sejak lahir.