Mohon tunggu...
TBIO1 Silsilatul Qomariyah
TBIO1 Silsilatul Qomariyah Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswi UIN khas jember

Mahasiswi Tadris biologi di universitas Kiai haji Achmad Siddiq Jember 2022

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Pentingnya Penelitian Sanad Dan Matan Hadits

10 Juni 2022   16:16 Diperbarui: 10 Juni 2022   16:34 3116
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

2.Pengertian Matan Hadits

Menurut bahasa, Kata matan ialah tanah yang meninggi. Namun dari segi terminologi, kata matan hadits itu sendiri mempunyai beberapa pengertian dan dasarnya memiliki arti yang tetap sama, yakni lafal maupun materi hadits tersebut. Dari pengertian tersebut dapat dipahami bahwa yang tercatat sesudah rantaian sanad ditulis, maka itu adalah matan hadits. Dan matan adalah materi atau lafal hadits, yang dimana penulisannya diletakkan sesudah penulisan sanad dan sebelum rawi disebutkan.

B.Pengertian Penelitian Sanad dan Matan Hadits

Kata penelitian hadits atau yang biasa disebut sebagai kritik dikalangan pakar hadis diketahui menggunakan sebutan ( ) naqd al-hadits. Dari segi bahasa, kata an-naqd berarti mencela, menyatakan, dan membedakan yang benar dan yang buruk.

Sehingga dapat dipahami dari definisi diatas bahwa kritik hadits berarti suatu pelaksanaan penelitian hadits yang bertujuan mengidentifikasi kesalahan-kesalahan yang terletak dalam hadits nabi Muhammad SAW.

C.Sejarah Muncul dan Perkembangan Kritik Hadits

Penelitian hadis merajalela saat abad ketiga Hijriyah. Tetapi, bukan berarti tidak adanya kegiatan penelitian hadits sama sekali. Dikarenakan pada saat kajian hadis dapat dimengerti dengan biasa saja guna untuk melainkan antara hadits yang shahih dengan hadits dhaif, oleh karena itu bentuk pelaksanaan koreksi hadis yng sangat sederhana sudah dilakukan sejak zaman rasulullah SAW masih ada.

1.Kritik hadits di Era Rasulullah SAW

Pada saat rasulullah SAW masih hidup, kritik terhadap hadits gampang dilaksanakan oleh banyak sahabat, sebab mereka bisa secara langsung memahami melalui Rasulullah SAW apakah hadits yang mereka terima itu shahih.

2.Kritik hadits Pada Era Para Sahabat (Abad I)

Ketika pada era para sahabat ini, berkembangnya cara kritik hadits dengan cara komparatif. Dan pada saat inii, sesudah kematian nabi Muhammad SAW. Sebagian para sahabat, yakni Abu bakar As-siddiq, Umar bin Khatab serta Ali bin Abi Thalib, selanjutnya telah membentuk tanda serta syarat untuk menerima suatu hadits, contohnya mewajibkan kenyataan dari sahabat lainnya guna sebagai upaya membetulkan periwayat hadits tadi.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
  9. 9
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun