Catur Murti juga memiliki relevansi spiritual, di mana komunikasi yang benar mencerminkan kejujuran dan kedalaman moral seseorang. Dalam banyak tradisi spiritual, seperti agama Hindu, Buddha, atau Islam, kejujuran dalam perkataan dan tindakan adalah kunci untuk menjalani kehidupan yang bermakna dan seimbang.
Untuk melengkapi penjelasan sebelumnya, penting juga memahami bagaimana ketiga model komunikasi ini dapat diterapkan dalam konteks modern, terutama dengan berkembangnya teknologi dan media sosial. Dalam era digital, model komunikasi Harold Lasswell dapat diterapkan untuk menganalisis bagaimana informasi disebarkan melalui platform-platform seperti Twitter, Instagram, dan YouTube. Aspek "Channel" menjadi sangat penting, karena setiap media memiliki karakteristik dan audiens yang berbeda, yang memengaruhi cara pesan diterima dan dampak yang dihasilkan.
Pada saat yang sama, model Martin Buber menjadi semakin relevan dalam hubungan digital, di mana hubungan antarpribadi seringkali terdistorsi oleh interaksi online yang bersifat "I-It". Untuk menjaga kualitas komunikasi, kita harus berusaha membangun hubungan "I-Thou" meskipun berkomunikasi secara virtual, dengan tetap menghargai dan menghormati orang lain sebagai individu.
Model Catur Murti dari Sosrokartono juga sangat relevan dalam era digital. Di tengah maraknya penyebaran informasi yang salah atau hoaks, kita dituntut untuk berkomunikasi dengan integritas---dengan pikiran, perasaan, perkataan, dan tindakan yang benar---demi menjaga keharmonisan sosial dan kebenaran.
Kesimpulan
Ketiga model komunikasi ini memberikan pendekatan yang berbeda namun saling melengkapi dalam memahami proses komunikasi dan etika yang terlibat di dalamnya.
1. Model Lasswell memberikan kerangka analisis yang jelas untuk memahami siapa, apa, saluran, siapa penerima, dan dampak dari komunikasi.
2. Model Buber menekankan pentingnya hubungan yang autentik dan etika dalam komunikasi antarpribadi, mendorong kita untuk berkomunikasi dengan empati dan kehadiran penuh.
3. Model Sosrokartono memperlihatkan pentingnya konteks sosial dan budaya dalam berkomunikasi, sehingga kita dapat berkomunikasi dengan lebih efektif dalam masyarakat yang beragam.
Dengan memahami dan menerapkan ketiga model ini, kita dapat meningkatkan kualitas komunikasi kita, baik dalam konteks pribadi maupun profesional, serta menciptakan hubungan yang lebih bermakna dan produktif.
Daftar Pustaka