Mohon tunggu...
Silmi Kaaffah
Silmi Kaaffah Mohon Tunggu... Pelajar Sekolah - Pelajar/Mahasiswa

Hobi saya adalah menulis sebuah cerita seperti cerpen, saya juga suka menciptakan puisi. Kegemaran saya membaca dan menulis serta mendengarkan musik, saya juga menyukai karya sastra lainnya.

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Analisis Teks Cerita Sejarah Kerajaan Majapahit

2 November 2024   09:16 Diperbarui: 2 November 2024   13:16 76
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
sumber gambar: https://nusantarainstitute.com

Sejarah Kerajaan Majapahit

Cikal bakal Nusantara lahir dari Kerajaan Mapajapahit yang berkembang hebat di abad ke-14. Bagaimana awal mula berdirinya Majapahit? Dikutip dari Kerajaan Hindu-Buddha di Jawa (2019), Kerajaan Majapahit merupakan lanjutan dari Kerajaan Singasari yang didirikan Ken Arok.

Kerajaan Singasari runtuh akibat pemberontakan Bupati Gelanggelang (Madiun) Jayakatwang pada 1292. Setelah Singasari runtuh, Raden Wijaya melarikan diri bersama tiga sahabatnya yakni Sora, Nambi, dan Ranggalawe.

Kerajaan Terbesar di Nusantara Raden Wijaya adalah putra pangeran dari Prabu Guru Darmasiksa, Raja Sunda Galuh, sedangkan ibunya adalah putri Mahisa Campaka dari Kerajaan Singasari.

Di desa Kudadu, Raden Wijaya disambut dan dibantu bersembunyi dari kejaran musuh. Atas bantuan kepala desa, Raden Wijaya diterima berlindung kepada Arya Wiraja di Sumenep.

Arya Wiraja kemudian membantu hingga Raden Wijaya diterima Raja Jayakatwang, bahkan diperbolehkan membuka hutan Tarik di Trowulan untuk dijadikan desa. Raden Wijaya menamai desa yang dibangunnya di hutan Tarik dengan Majapahit. Ini dikarenakan di area itu banyak tumbuh pohon maja yang berbuah pahit.

Raden Wijaya berhasil memikat hati penduduk untuk tinggal di tempat baru. Penduduk berdatangan dari Tumapel dan Daha. Raden Wijaya bersiap untuk merebut kembali kekuasaan dari Jayakatwang. Rencana Raden Wijaya tertolong oleh pasukan Mongol yang datang untuk menghukum Raja Jawa (Kertanegara) yang telah menghina utusan Kaisar Khubilai Khan.

Tentara Mongol tak tahu perubahan politik di tanah Jawa, dimanfaatkan oleh Raden Wijaya. Bersama Raden Wijaya, tentara Mongol di bawah pimpinan panglima perang Shih-pi, Ike Mese, dan Kau Hsing, menyerang dan membunuh Jayakatwang. Setelah berhasil mengalahkan Kediri, Raden Wijaya berbalik menyerang tentara Mongol dan memaksa mereka angkat kaki dari Jawa.

Pada tanggal 15 bulan Kartika tahun 1215 saka yang bertepatan dengan tanggal 10 November 1293, Raden Wijaya mendirikan Kerajaan Majapahit. Raden Wijaya dinobatkan menjadi Raja Majapahit yang pertama. Raden Wijaya bergelar Kertarajasa Jayawardhana. Kerajaan Majapahit tetap berpusat di Trowulan, yang kini berada di Kabupaten Mojokerto, Jawa Timur.

A. Analisis Struktur Cerita Sejarah Kerajaan Majapahit

1.Orientasi 

-Bukti:Cikal bakal Nusantara lahir dari Kerajaan Mapajapahit yang berkembang hebat di abad ke-14. Bagaimana awal mula berdirinya Majapahit? Dikutip dari Kerajaan Hindu-Buddha di Jawa (2019), Kerajaan Majapahit merupakan lanjutan dari Kerajaan Singasari yang didirikan Ken Arok.

2.Komplikasi

-Bukti:Kerajaan Singasari runtuh akibat pemberontakan Bupati Gelanggelang (Madiun) Jayakatwang pada 1292. Setelah Singasari runtuh, Raden Wijaya melarikan diri bersama tiga sahabatnya yakni Sora, Nambi, dan Ranggalawe.

3.Klimaks

-Bukti:Rencana Raden Wijaya tertolong oleh pasukan Mongol yang datang untuk menghukum Raja Jawa (Kertanegara) yang telah menghina utusan Kaisar Khubilai Khan.

Tentara Mongol tak tahu perubahan politik di tanah Jawa, dimanfaatkan oleh Raden Wijaya. Bersama Raden Wijaya, tentara Mongol di bawah pimpinan panglima perang Shih-pi, Ike Mese, dan Kau Hsing, menyerang dan membunuh Jayakatwang. Setelah berhasil mengalahkan Kediri, Raden Wijaya berbalik menyerang tentara Mongol dan memaksa mereka angkat kaki dari Jawa.

4.Resolusi

-Bukti: Pada tanggal 15 bulan Kartika tahun 1215 saka yang bertepatan dengan tanggal 10 November 1293, Raden Wijaya mendirikan Kerajaan Majapahit. Raden Wijaya dinobatkan menjadi Raja Majapahit yang pertama. Raden Wijaya bergelar Kertarajasa Jayawardhana. Kerajaan Majapahit tetap berpusat di Trowulan, yang kini berada di Kabupaten Mojokerto, Jawa Timur.

5. Koda

Tidak terdapat koda di dalam teks sejarah Kerajaan Majapahit.

B. Kaidah Kebahasaan

1. Menggunakan Kalimat Bermakna Lampau

Contoh dalam Teks:

"Kerajaan Singasari runtuh akibat pemberontakan Bupati Gelanggelang (Madiun) Jayakatwang pada 1292." "Setelah Singasari runtuh, Raden Wijaya melarikan diri bersama tiga sahabatnya yakni Sora, Nambi, dan Ranggalawe." "Pada tanggal 15 bulan Kartika tahun 1215 Saka yang bertepatan dengan tanggal 10 November 1293, Raden Wijaya mendirikan Kerajaan Majapahit."

Analisis: Kalimat bermakna lampau menjadi ciri utama dalam teks cerita sejarah untuk menunjukkan bahwa peristiwa yang diceritakan telah terjadi di masa lalu. Kata kerja seperti "runtuh", "melarikan diri", "mendirikan", dan "dinobatkan" menunjukkan peristiwa yang sudah selesai atau terjadi di masa lampau.

2.Menggunakan Konjungsi Temporal

Contoh dalam Teks:

 "Setelah Singasari runtuh, Raden Wijaya melarikan diri bersama tiga sahabatnya yakni Sora, Nambi, dan Ranggalawe." "Pada tanggal 15 bulan Kartika tahun 1215 Saka yang bertepatan dengan tanggal 10 November 1293..." "Kemudian, Raden Wijaya membuka hutan Tarik di Trowulan untuk dijadikan desa."

Analisis: Konjungsi temporal seperti "setelah", "pada", dan "kemudian" digunakan untuk menjelaskan urutan waktu dan kronologi dari setiap peristiwa yang terjadi dalam sejarah Kerajaan Majapahit. Penggunaan konjungsi temporal ini membantu menyusun cerita secara runtut dan membuat alur lebih mudah diikuti oleh pembaca.

3.Menggunakan Kalimat Langsung

Contoh dalam Teks: -

Analisis:

Tidak terdapat kalimat langsung dalam teks ini.

4.Menggunakan Kata Kerja Mental

Contoh dalam Teks:

 "Raden Wijaya berhasil memikat hati penduduk untuk tinggal di tempat baru."

Analisis: Kata kerja mental, seperti "memikat", digunakan untuk menggambarkan bagaimana Raden Wijaya memengaruhi orang-orang di sekitarnya.

5.Menggunakan Kata Kerja Material

Contoh dalam Teks:

 "Raden Wijaya melarikan diri bersama tiga sahabatnya." "Bersama Raden Wijaya, tentara Mongol di bawah pimpinan panglima perang Shih-pi, Ike Mese, dan Kau Hsing, menyerang dan membunuh Jayakatwang."

Analisis: Kata kerja material adalah kata kerja yang menggambarkan tindakan atau proses fisik.

6.Menggunakan Kata Sifat

Contoh dalam Teks:

 "Kerajaan Majapahit yang berkembang hebat di abad ke-14." "Raden Wijaya adalah putra pangeran dari Prabu Guru Darmasiksa, Raja Sunda Galuh."

Analisis: Kata sifat seperti "hebat" dan "pangeran" memberikan deskripsi tambahan yang membantu menggambarkan tokoh dan latar cerita.

7.Menggunakan Kata Kiasan/Majas

Contoh dalam Teks:

 "...di area itu banyak tumbuh pohon maja yang berbuah pahit."

Analisis: Teks menggunakan majas metonimia, yaitu menggunakan nama pohon "maja" sebagai sumber inspirasi nama "Majapahit".

C.Modifikasi Teks Cerita Sejarah Kerajaan Majapahit

1. Orientasi

Cikal bakal Nusantara lahir dari Kerajaan Mapajapahit yang berkembang hebat di abad ke-14. Bagaimana awal mula berdirinya Majapahit? Dikutip dari Kerajaan Hindu-Buddha di Jawa (2019), Kerajaan Majapahit merupakan lanjutan dari Kerajaan Singasari yang didirikan Ken Arok.

2.Komplikasi

Di tahun 1292, Kerajaan Singasari menghadapi ancaman besar akibat pemberontakan dari Bupati Gelanggelang, Jayakatwang.

Di ruang pertemuan Singasari yang masih berantakan, Raden Wijaya berbicara serius dengan tiga sahabatnya, Sora, Nambi, dan Ranggalawe.

"Jayakatwang telah menghancurkan Singasari. Kita tidak bisa tinggal diam. Aku harus menyelamatkan diri dan kelak membangun kembali kekuatan kita. Maka dari itu kita harus berlindung di tempat yang aman. Mari menyusun rencana dan menanti waktu yang tepat untuk membalas." ucap Raden Wijaya.

Dengan keputusan itu, mereka pun melarikan diri menuju daerah yang lebih aman, sembari merencanakan langkah mereka berikutnya.

3.Klimaks

Tidak lama setelah Singasari runtuh, tentara Mongol dari Kekaisaran Yuan tiba di tanah Jawa. Pasukan itu datang atas perintah Kaisar Khubilai Khan untuk menghukum Kertanegara yang telah menolak dan menghina utusan mereka.

"Mereka datang dengan niat menghukum Jayakatwang. Aku harus memanfaatkan ketidaktahuan mereka tentang situasi politik di sini." gumam Raden Wijaya. "Aku akan berpura-pura bekerja sama dengan mereka. Kita arahkan mereka untuk menyerang Jayakatwang." ujar Raden Wijaya.

Rencana Raden Wijaya berhasil. Dengan bantuan tentara Mongol yang dipimpin panglima perang Shih-pi, Ike Mese, dan Kau Hsing, mereka menyerang Jayakatwang dan berhasil mengalahkan pasukan Kediri.

Namun, ketika tentara Mongol merasa telah menunaikan misi mereka, Raden Wijaya bersama pasukannya tiba-tiba berbalik menyerang tentara Mongol.

"Inilah saatnya Jawa merdeka tanpa campur tangan asing! Usir mereka dari tanah ini!" kata Raden Wijaya.

Dengan perlawanan sengit, Raden Wijaya berhasil memaksa tentara Mongol untuk mundur dan meninggalkan tanah Jawa.

4.Resolusi

Setelah kemenangan besar tersebut, pada tanggal 10 November 1293, Raden Wijaya resmi mendirikan Kerajaan Majapahit.

"Hari ini, Majapahit berdiri. Mari kita bersama-sama membangun kejayaan kerajaan ini!" ujar Raden Wijaya

Suara sorak rakyat bergema di seluruh Trowulan, menandai lahirnya kerajaan baru yang kelak akan menjadi kerajaan besar di Nusantara.

5.Koda

Kerajaan Majapahit pun semakin berkembang dan mencapai puncak kejayaannya di bawah para penerus Raden Wijaya.

"Kerajaan ini dibangun atas pengorbanan banyak orang. Jagalah Majapahit dengan segenap jiwa dan raga. Biarlah kerajaan ini menjadi simbol persatuan bagi seluruh Nusantara." ucap Raden Wijaya.

Majapahit tumbuh sebagai simbol kekuatan dan persatuan hingga akhirnya mencapai puncak kejayaannya pada masa pemerintahan raja-raja berikutnya. Cerita ini menggambarkan perjuangan dan strategi Raden Wijaya dalam membangun Majapahit, sekaligus menjadi penutup kisah tentang kebangkitan salah satu kerajaan terbesar dalam sejarah Nusantara.

sumber gambar: https://nusantarainstitute.com
sumber gambar: https://nusantarainstitute.com

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun