Mohon tunggu...
Silmi FadhilaArida
Silmi FadhilaArida Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Hobi Menulis dan Membaca

Selanjutnya

Tutup

Ruang Kelas

Kenali dan Pahami Teknik Penilaian Hasil Belajar

29 Juni 2024   21:49 Diperbarui: 29 Juni 2024   22:17 100
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ruang Kelas. Sumber Ilustrasi: PAXELS

Penilaian adalah rangkaian kegiatan untuk memperoleh, menganalisis, dan menafsirkan data tentang proses dan hasil belajar peserta didik yang dilakukan secara sistematis dan berkesinambungan, sehingga menjadi informasi yang bermakna dalam pengambilan keputusan.

Penilaian menjadi bagian yang penting dalam pembelajaran. Dengan melakukan penilaian, guru sebagai pengelola kegiatan pembelajaran dapat mengetahui kemampuan yang dimiliki peserta didik, ketepatan metode mengajar yang digunakan, dan keberhasilan peserta didik dalam meraih kompetensi yang telah ditetapkan. 

Berdasarkan penilaian, guru dapat mengambil keputusan secara tepat untuk menentukan langkah yang harus dilakukan selanjutnya. 

Hasil penilaian tersebut juga dapat memberikan motivasi kepada peserta didik untuk berprestasi lebih baik. Berbagai macam teknik penilaian dapat dilakukan secara komplementer (saling melengkapi) sesuai dengan kompetensi yang dinilai. Apa saja teknik penilaian dalam pembelajaran? Dan hal-hal apa saja yang perlu diperhatikan dalam teknik penilaian? Mari simak penjelasan berikut ini.

Jenis Teknik Penilaian Hasil Belajar

Teknik penilaian terbagi menjadi dua, yakni teknik tes dan teknik non-tes.

1. Teknik Tes

      Teknik tes merupakan teknik yang digunakan dengan cara melaksanakan tes berupa pertanyaan yang harus dikerjakan dan ditanggapi oleh orang yang di tes. Dalam teknik tes peserta didik yang diukur adalah kemampuan dalam menguasai pembelajaran meliputi aspek pengetahuan dan ketrampilan. Berdasarkan alat pelaksanaannya secara garis besar dapat dikelompokkan seperti :

  • Tes tertulis (teknik penilaian menuntut jawaban secara tertulis dapat berupa pilihan ganda ataupun isian)

  • Tes lisan ( teknik penilaian yang pertanyaan dan jawaban disampaikan secara lisan ataupun spontan. tes ini memerlukan daftar pertanyaan dan pedoman penskoran)

  • Tes praktik/perbuatan (teknik penilaian ini menuntut peserta didik mendemonstrasikan kemahiran atau presentasi menampilkan hasil belajarnya)

2. Teknik Non-Tes

Teknik nontes merupakan teknik penilaian untuk memperoleh gambaran terutama mengenai karakteristik, sikap atau kepribadian. Teknik nontes dikelompokkan menjadi :

  • Pengamatan/Observasi (teknik penilaian ini dilakukan menggunakan indera secara langsung berdasarkan dengan  instrumen yang sudah dirancang)

  • Penugasan (teknik penilaian ini menuntut peserta didik melakukan kegiatan tertentu bisa individu maupun kelompok dan dapat berupa tugas ataupun proyek)

  • Produk (teknik penilaian ketrampilan yang menghasilkan suatu produk sesuai dengan kriteria yang telah ditetapkan)

  • Portofolio (kumpulan karya siswa yang disusun secara sistematis dan terorganisasi yang diambil selama proses pembelajaran, digunakan untuk memantau perkembangan pengetahuan, ketrampilan dan sikap di pelajaran tertentu. portofolio menggambarkan kelebihan dan kekurangan peserta didik dan perkembangan prestasi).

Prinsip-Prinsip Dasar Penilaian Hasil Belajar

  • Valid atau sahih. Penilaian hasil belajar oleh pendidik harus mengukur menggunakan alat yang sesuai untuk mengukur kompetensi dan didasarkan pada data yang mencerminkan kemampuan yang diukur untuk pencapaian kompetensi yang ditetapkan

  • Objektif. Penilaian didasarkan pada prosedur dan kriteria yang jelas tanpa dipengaruhi oleh subjektivitas penilai seperti perbedaan latar belakang agama, sosial-ekonomi, budaya, bahasa, gender, dan hubungan emosional.

  • Adil. Penilaian tidak menguntungkan atau merugikan peserta didik karena perbedaan latar belakang agama, suku, budaya, adat istiadat, status sosial ekonomi, dan gender.

  • Terpadu. Terpadu berarti penilaian oleh pendidik merupakan salah satu komponen yang tak terpisahkan dari kegiatan pembelajaran.

  • Terbuka. Penilaian hasil belajar oleh pendidik bersifat terbuka artinya prosedur penilaian, kriteria penilaian, dan dasar pengambilan keputusan terhadap hasil belajar peserta didik dapat diketahui oleh semua pihak yang berkepentingan.

  • Menyeluruh dan berkesinambungan. Artinya penilaian oleh pendidik mencakup semua aspek kompetensi dengan menggunakan berbagai teknik penilaian yang sesuai, untuk memantau perkembangan kemampuan peserta didik.

  • Sistematis. Artinya, penilaian dilakukan secara berencana dan bertahap dengan mengikuti langkah-langkah baku.

  • Beracuan kriteria. Artinya, penilaian didasarkan pada ukuran pencapaian kompetensi yang ditetapkan.

  • Bermakna. Penilaian hasil belajar oleh pendidik hendaknya mudah dipahami, mempunyai arti, bermanfaat, dan dapat ditindaklanjuti oleh semua pihak, terutama guru, peserta didik, dan orangtua serta masyarakat.

  • Akuntabel. Berarti penilaian dapat dipertanggungjawabkan, baik dari segi teknik, prosedur, maupun hasilnya.

Ranah Penilaian Kognitif, Afektif, dan Psikomotorik

Penilaian adalah upaya atau tindakan untuk mengetahui sejauh mana tujuan yang telah ditetapkan itu tercapai atau tidak. Benjamin S. Bloom, dkk. berpendapat bahwa pengelompokkan tujuan pendidikan itu harus senantiasa mengacu kepada tiga jenis domain (daerah binaan atau ranah) yang melekat pada diri peserta didik, yaitu:

  • Ranah proses berfikir (cognitive domain) adalah ranah yang mencakup kegiatan mental (otak). Aspek kognitif berhubungan dengan kemampuan berfikir termasuk di dalamnya kemampuan memahami, menghafal, mengaplikasi, menganalisis, mengevaluasi dan kemampuan menciptakan. Cakupan yang diukur dalam ranah Kognitif adalah: Ingatan (C1), Pemahaman (C2), Penerapan (C3), Analisis (C4), Evaluasi (C5), dan Penciptaan (C6). Contohnya siswa dibina kompetensinya menyangkut kemampuan melukis jaring-jaring kubus. Untuk dapat melukis jaring kubus diperlukan pengetahuan (kognitif) tentang bentuk jaring kubus dan cara melukis garis tegak lurus

  • Ranah nilai atau sikap (affective domain) adalah ranah yang berkaitan dengan sikap dan nilai. Ranah afektif mencakup watak perilaku seperti perasaan, minat, sikap, emosi, dan nilai. Ranah afektif menjadi lebih rinci lagi ke dalam lima jenjang, yaitu: (1) receiving, (2) responding, (3) valuing, (4) organization, dan (5) characterizat on by evalue or calue complex. Ranah afektif tidak dapat diukur seperti halnya ranah kognitif, karena dalam ranah afektif kemampuan yang diukur adalah: Menerima (memperhatikan), Merespon, Menghargai, Mengorganisasi. Secara teknis penilaian ranah afektif dilakukan melalui dua hal yaitu: (1) laporan diri oleh siswa yang biasanya dilakukan dengan pengisian angket anonim dan(2) pengamatan sistematis oleh guru terhadap afektif siswa dan perlu lembar pengamatan.

  • Ranah keterampilan (psychomotor domain) merupakan ranah yang berkaitan dengan keterampilan (skill) atau kemampuan bertindak setelah seseorang menerima pengalaman belajar tertentu. Ranah psikomotor berhubungan dengan aktivitas fisik, misalnya lari,melompat, melukis, menari, memukul, dan sebagainya. Hasil belajar ranah psikomotor dikemukakan oleh Simpson (1956) yang menyatakan bahwa hasil belajar psikomotor ini tampak dalam bentuk keterampilan (skill) dan kemampuan bertindak individu. Hasil belajar keterampilan (psikomotor) dapat diukur melalui: (1) pengamatan langsung dan penilaian tingkah laku peserta didik selama proses pembelajaran praktik berlangsung, (2) sesudah mengikuti pembelajaran, yaitu dengan jalan memberikan tes kepada peserta didik untuk mengukur pengetahuan, keterampilan, dan sikap, (3) beberapa waktu sesudah pembelajaran selesai dan kelak dalam lingkungan kerjanya. Contohnya kemampuan psikomotor yang dibina dalam belajar matematika misalnya berkaitan dengan kemampuan mengukur (dengan satuan tertentu, baik satuan baku maupun tidak baku), menggambar bentuk-bentuk geometri (bangun datar, bangun ruang. garis, sudut, dil) atau tanpa alat. Secara teknis penilaian ranah psikomotor dapat dilakukan dengan pengamatan (perlu lembar pengamatan) dan tes perbuatan

Ketiga ranah tersebut menjadi obyek penilaian hasil belajar. Diantara ketiga ranah itu, ranah kognitifilah yang paling banyak dinilai oleh para guru disekolah karena berkaitan dengan kemampuan para siswa dalam menguasai isi bahan pengajaran.

Langkah-Langkah Pokok Penilaian Hasil Belajar

  • Menyusun Rencana Penilaian atau Evaluasi Hasil Belajar Dalam merencanakan penilaian atau evaluasi hasil belajar, Anda perlu melakukan setidaknya tujuh hal, yaitu: 1) Merumuskan tujuan dilakukannya penilaian atau evaluasi; 2) Menetapkan aspek-aspek yang akan dinilai ada kognitif, afektif, atau psikomotor; 3) Memilih dan menentukan teknik yang akan digunakan; 4) Menyusun instrumen yang akan digunakan menilai proses hasil belajar para peserta didik; 5) Menentukan metode penskoran jawaban siswa; 6) Menentukan frekuensi dan durasi kegiatan penilaian atau evaluasi (kapan, berapa kali, dan berapa lama); dan 7) Me-review tugas-tugas penilaian.

  • Menghimpun Data. Dalam kegiatan ini Anda sebagai guru bisa memilih teknik tes dengan menggunakan tes atau memilih teknik non tes dengan melakukan pengamatan, wawancara atau angket. Selama penilaian berlangsung, guru memonitor jalannya penilaian agar sesuai dengan waktu yang telah ditentukan.

  • Melakukan Verifikasi Data. Verifikasi data perlu dilakukan agar kita dapat memisahkan data yang "baik" (yakni data yang akan memperjelas gambaran mengenai peserta didik yang sedang dievaluasi) dari data yang "kurang baik" (yaitu data yang akan mengaburkan gambaran mengenai peserta didik).

  • Mengolah dan Menganalisis Data. Tujuan dari langkah ini adalah memberikan makna terhadap data yang telah dihimpun. Agar data yang terhimpun tersebut bisa dimaknai, kita bisa menggunakan teknik statistik dan/atau teknik non statistik, berdasarkan pada mempertimbangkan jenis data.

  • Melakukan Penafsiran atau Interpretasi dan Menarik Kesimpulan. Kegiatan ini pada dasarnya merupakan proses verbalisasi terhadap makna yang terkandung pada data yang telah diolah dan dianalisis sehingga menghasilkan sejumlah kesimpulan.

  • Menyimpan Instrumen Penilaian dan Hasil Penilaian. Dengan disimpannya instrumen dan ringkasan dan jawaban siswa, termasuk berbagai catatan tentang upaya memperbaiki instrumen, sewaktu-waktu Anda membutuhkan untuk memperbaiki instrumen tes pada tahun berikutnya maka tidak akan membutuhkan waktu yang lama. Tentu saja, perubahan disana-sini perlu dilakukan karena isi dan struktur unit pelajaran yang dipelajari siswa juga telah berubah.

  • Menindaklanjuti Hasil Evaluasi. Berdasarkan data yang telah dihimpun, diolah, dianalisis, dan disimpulkan maka Anda sebagai guru atau evaluator bisa mengambil keputusan atau merumuskan kebijakan sebagai tindak lanjut konkret dari kegiatan penilaian.

Demikian ulasan mengenai teknik penilaian dan hal-hal yang perlu diketahui dalam proses penilaian. Semoga apa yang telah dijelaskan dapat bermanfaat bagi kawan-kawan semua.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ruang Kelas Selengkapnya
Lihat Ruang Kelas Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun