Mohon tunggu...
Silfia Aniska Sari
Silfia Aniska Sari Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Volly ball

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Sel (social emotional learning)dan casel (collaborative academic social emotional learning)

18 Januari 2025   15:42 Diperbarui: 18 Januari 2025   15:42 22
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pendidikan. Sumber ilustrasi: PEXELS/McElspeth

Social Emotional Learning (SEL) dan Collaborative Academic Social Emotional Learning (CASEL)

Social Emotional Learning (SEL) adalah proses pembelajaran untuk mengembangkan keterampilan sosial dan emosional yang mendukung keberhasilan individu dalam kehidupan pribadi, akademik, dan profesional. SEL mencakup pengelolaan emosi, pengambilan keputusan yang bertanggung jawab, serta keterampilan sosial yang mendukung hubungan positif dengan orang lain. Di sisi lain, Collaborative for Academic, Social, and Emotional Learning (CASEL) adalah organisasi yang mempromosikan pengintegrasian SEL dalam sistem pendidikan untuk menciptakan pendekatan yang terstruktur, kolaboratif, dan berbasis bukti.

Berikut adalah penjelasan mendalam tentang SEL dan CASEL.

Apa itu SEL?

SEL adalah pendekatan pendidikan yang bertujuan untuk membantu individu mengembangkan lima kompetensi inti, yaitu:

1. Kesadaran Diri (Self-Awareness):

Kemampuan untuk mengenali emosi, nilai, dan kekuatan diri.

Contoh: Anak memahami bahwa ia merasa cemas sebelum ujian, sehingga ia dapat mencari cara untuk mengelola kecemasan tersebut.

2. Pengelolaan Diri (Self-Management):

Kemampuan mengatur emosi, pikiran, dan perilaku untuk mencapai tujuan.

Contoh: Anak belajar mengatur waktu untuk menyelesaikan tugas sekolah tanpa merasa kewalahan.

3. Kesadaran Sosial (Social Awareness):

Kemampuan untuk memahami perspektif orang lain dan menunjukkan empati.

Contoh: Anak belajar menghargai perbedaan budaya di antara teman sekelasnya.

4. Keterampilan Relasional (Relationship Skills):

Kemampuan membangun dan memelihara hubungan yang sehat dengan orang lain.

Contoh: Anak belajar berkomunikasi dengan baik dan menyelesaikan konflik secara konstruktif.

5. Pengambilan Keputusan yang Bertanggung

 Jawab (Responsible Decision-Making):

Kemampuan membuat pilihan yang etis dan bertanggung jawab.

Contoh: Anak mempertimbangkan dampak dari tindakannya terhadap orang lain sebelum bertindak.

CASEL: Misi dan Pendekatan

CASEL adalah organisasi yang memimpin pengembangan dan penyebaran SEL di tingkat lokal, nasional, dan global. CASEL memiliki model yang terstruktur untuk menerapkan SEL dalam pendidikan melalui pendekatan Collaborative Academic, Social, and Emotional Learning.

Komponen utama CASEL:

1. Peningkatan Kompetensi Siswa:

Fokus pada pengembangan keterampilan sosial, emosional, dan akademik siswa.

Contoh: Mengintegrasikan pelajaran tentang empati dalam kurikulum.

2. Peningkatan Kapasitas Guru:

Memberikan pelatihan kepada guru untuk mengajarkan dan mencontohkan keterampilan SEL.

Contoh: Guru diajarkan strategi untuk mengelola konflik di kelas secara positif.

3. Keterlibatan Keluarga dan Komunitas:

Melibatkan keluarga dan masyarakat dalam mendukung pengembangan SEL.

Contoh: Mengadakan seminar untuk orang tua tentang pentingnya mengelola emosi anak di rumah.

4. Kebijakan dan Lingkungan yang Mendukung:

Membuat kebijakan dan menciptakan lingkungan yang mendukung implementasi SEL di sekolah.

Contoh: Sekolah mengadopsi kebijakan anti-bullying berbasis SEL.

Manfaat SEL dan CASEL

Mengintegrasikan SEL melalui model CASEL memiliki berbagai manfaat bagi siswa, guru, dan komunitas sekolah secara keseluruhan. Berikut adalah beberapa manfaat utamanya:

1. Manfaat untuk Siswa:

1. Meningkatkan prestasi akademik.

2. Mengurangi perilaku negatif seperti bullying atau agresi.

3. Mengembangkan keterampilan hidup seperti kerja sama, empati, dan tanggung jawab.

2. Manfaat untuk Guru:

1. Membantu menciptakan lingkungan kelas yang positif dan inklusif.

2. Meningkatkan hubungan antara guru dan siswa.

3. Mengurangi tingkat stres guru melalui pendekatan yang lebih terstruktur dalam menangani masalah siswa.

3. Manfaat untuk Sekolah:

1. Menciptakan budaya sekolah yang lebih inklusif dan mendukung.

2. Meningkatkan keterlibatan siswa dan keluarga.

3. Menurunkan tingkat konflik dan meningkatkan harmoni sosial.

Strategi Implementasi SEL Berdasarkan CASEL

CASEL merekomendasikan beberapa strategi untuk mengimplementasikan SEL secara efektif:

1. Pengintegrasian SEL dalam Kurikulum:

Materi pembelajaran disusun untuk mencakup pengembangan keterampilan sosial emosional.

Contoh: Dalam pelajaran bahasa, siswa diminta menulis esai tentang bagaimana cara menghadapi konflik secara sehat.

2. Pelatihan Guru:

Guru diberikan pelatihan untuk mengajarkan keterampilan SEL di kelas dan mencontohkan perilaku sosial emosional yang positif.

3. Penggunaan Pendekatan Berbasis Sekolah:

SEL diterapkan dalam seluruh aspek kehidupan sekolah, termasuk kegiatan ekstrakurikuler dan kebijakan sekolah.

4. Penilaian dan Evaluasi:

Dilakukan penilaian untuk mengukur dampak program SEL pada siswa dan komunitas sekolah.

Tantangan dalam Penerapan SEL dan CASEL

Walaupun manfaatnya sangat besar, penerapan SEL melalui CASEL menghadapi beberapa tantangan, antara lain:

1. Kurangnya Sumber Daya: Beberapa sekolah tidak memiliki sumber daya finansial atau manusia untuk menerapkan program SEL.

2. Kurangnya Pemahaman: Guru, orang tua, dan siswa mungkin kurang memahami pentingnya SEL.

3. Hambatan Budaya: Di beberapa tempat, pembicaraan tentang emosi dianggap tabu atau kurang penting dibandingkan pelajaran akademik.

Untuk mengatasi tantangan ini, diperlukan dukungan dari berbagai pihak, termasuk pemerintah, organisasi pendidikan, dan masyarakat.

Kesimpulan

Social Emotional Learning (SEL) adalah pendekatan penting dalam pendidikan yang bertujuan mengembangkan keterampilan sosial dan emosional siswa. Dengan adanya Collaborative Academic, Social, and Emotional Learning (CASEL), pendekatan SEL dapat diterapkan secara terstruktur dan kolaboratif di sekolah. Dengan mengintegrasikan SEL dalam kurikulum, melatih guru, melibatkan keluarga, dan menciptakan kebijakan yang mendukung, sekolah dapat membantu siswa menjadi individu yang cerdas secara akademik dan emosional. Tantangan dalam penerapannya dapat diatasi dengan dukungan yang kuat dari semua pemangku kepentingan.

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun