Mohon tunggu...
Silfia Aniska Sari
Silfia Aniska Sari Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Volly ball

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Isu isu sosial emosional di sekolah dasar, seperti bullying, masalah di siplin dan interaksi sosial di kelas

18 Januari 2025   13:48 Diperbarui: 18 Januari 2025   13:48 14
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pendidikan. Sumber ilustrasi: PEXELS/McElspeth

Isu-Isu Sosial Emosional di Sekolah Dasar

Sekolah dasar adalah fase penting dalam perkembangan anak, terutama dalam membentuk keterampilan sosial dan emosional yang mendukung kehidupan mereka di masa depan. Namun, berbagai isu sosial emosional sering muncul di lingkungan ini, seperti bullying, masalah disiplin, dan interaksi sosial di kelas. Ketiga isu ini dapat memengaruhi proses belajar, kesehatan mental, serta hubungan antar siswa dan guru.

1. Bullying di Sekolah Dasar

Bullying adalah salah satu masalah utama yang sering terjadi di sekolah dasar. Bullying merujuk pada perilaku agresif yang dilakukan secara berulang dengan tujuan menyakiti orang lain, baik secara fisik, verbal, maupun sosial. Bentuk-bentuk bullying meliputi:

1. Bullying fisik: seperti memukul, menendang, atau merampas barang milik teman.

2. Bullying verbal: seperti mengejek, menghina, atau memanggil teman dengan sebutan yang menyakitkan.

3. Bullying sosial: seperti mengucilkan teman dari kelompok atau menyebarkan rumor.

Penyebab bullying dapat berasal dari berbagai faktor, seperti:

1. Anak yang ingin menunjukkan kekuasaan atau dominasi.

2. Pengaruh lingkungan keluarga yang tidak harmonis.

3. Pengaruh media atau tontonan yang mengandung kekerasan.

Bullying dapat memberikan dampak negatif yang serius, baik bagi korban maupun pelaku. Korban bullying sering mengalami penurunan rasa percaya diri, kesulitan belajar, bahkan gangguan kecemasan dan depresi. Sementara itu, pelaku bullying berisiko mengembangkan perilaku agresif yang berlanjut hingga dewasa.

2. Masalah Disiplin

Masalah disiplin adalah tantangan lain yang sering dihadapi di sekolah dasar. Anak-anak pada usia ini sedang belajar memahami aturan dan norma sosial, sehingga wajar jika beberapa dari mereka memiliki kesulitan untuk disiplin. Masalah disiplin yang umum meliputi:

1. Tidak mematuhi aturan kelas, seperti berbicara saat guru sedang menjelaskan.

2  Terlambat datang ke sekolah.

3. Melakukan tindakan yang mengganggu teman, seperti melempar barang atau bercanda berlebihan.

4. Mengabaikan tugas dan tanggung jawab, seperti tidak menyelesaikan pekerjaan rumah.

Penyebab masalah disiplin dapat meliputi:

1. Kurangnya pemahaman anak tentang pentingnya aturan.

2. Ketidakmampuan anak mengelola emosi, seperti marah atau frustrasi.

3. Pengaruh lingkungan di rumah, seperti pola asuh yang terlalu permisif atau otoriter.

4. Masalah psikologis, seperti ADHD (Attention Deficit Hyperactivity Disorder) atau gangguan perilaku.

Masalah disiplin yang tidak ditangani dapat mengganggu proses belajar-mengajar, menciptakan lingkungan kelas yang tidak kondusif, dan menghambat perkembangan karakter anak.

3. Interaksi Sosial di Kelas

Interaksi sosial di kelas merupakan bagian penting dari pengalaman belajar anak di sekolah dasar. Namun, tidak semua anak mampu berinteraksi dengan baik. Beberapa isu yang sering muncul terkait interaksi sosial di kelas meliputi:

1. Kesulitan membentuk hubungan dengan teman: Anak-anak yang pemalu atau memiliki kecemasan sosial sering merasa kesulitan untuk berteman.

2. Dominasi kelompok tertentu: Kadang-kadang, beberapa siswa mendominasi interaksi di kelas, sehingga anak lain merasa terpinggirkan.

3. Kesulitan berkolaborasi: Dalam kegiatan kelompok, beberapa siswa mungkin enggan bekerja sama atau malah mengambil alih seluruh tugas tanpa melibatkan teman lainnya.

Faktor-faktor yang memengaruhi interaksi sosial meliputi:

1. Kemampuan sosial anak: Tidak semua anak memiliki keterampilan komunikasi dan empati yang sama.

2. Perbedaan latar belakang: Misalnya, perbedaan budaya, bahasa, atau status ekonomi dapat menjadi hambatan dalam interaksi sosial.

3. Lingkungan kelas: Suasana kelas yang terlalu kompetitif dapat memengaruhi hubungan antar siswa.

Ketidakseimbangan dalam interaksi sosial dapat menyebabkan anak merasa terisolasi, tidak dihargai, atau bahkan menjadi korban bullying.

Dampak Isu Sosial Emosional di Sekolah Dasar

Isu-isu sosial emosional di atas memiliki dampak jangka pendek maupun jangka panjang pada perkembangan anak, seperti:

1. Penurunan prestasi akademik: Anak yang mengalami masalah sosial emosional sering kali kehilangan fokus dalam belajar.

2. Gangguan kesehatan mental: Masalah seperti bullying atau kesulitan interaksi sosial dapat menyebabkan stres, kecemasan, dan depresi.

3. Kesulitan adaptasi di masa depan: Anak-anak yang tidak belajar keterampilan sosial dan disiplin dengan baik mungkin menghadapi tantangan dalam kehidupan remaja dan dewasa.

Strategi Mengatasi Isu Sosial Emosional

Untuk menangani isu-isu sosial emosional di sekolah dasar, diperlukan pendekatan yang holistik dan kolaboratif antara guru, orang tua, dan masyarakat. Berikut beberapa strategi yang dapat diterapkan:

1. Program anti-bullying:

a. Membuat kebijakan yang tegas terhadap perilaku bullying.

b. Mengadakan kampanye kesadaran di kalangan siswa dan orang tua.

c. Menciptakan sistem pelaporan bullying yang aman dan rahasia.

2. Meningkatkan disiplin positif:

a. Guru dapat menggunakan pendekatan disiplin positif dengan memberikan penghargaan atas perilaku baik daripada fokus pada hukuman.

b. Mengajarkan anak untuk memahami konsekuensi dari tindakan mereka.

c. Melibatkan siswa dalam pembuatan aturan kelas agar mereka merasa memiliki tanggung jawab.

3. Meningkatkan interaksi sosial di kelas:

a. Guru dapat mengadakan kegiatan kelompok yang mendorong kerja sama dan saling pengertian.

b. Memberikan pelatihan keterampilan sosial, seperti berbicara dengan sopan dan menyelesaikan konflik.

c. Mengajarkan nilai-nilai empati dan toleransi sejak dini.

4. Melibatkan bimbingan konseling:

a. Sekolah dapat menyediakan layanan konseling untuk membantu siswa yang mengalami masalah sosial emosional.

b. Konselor dapat bekerja sama dengan guru dan orang tua untuk menciptakan lingkungan yang mendukung perkembangan anak.

Kesimpulan

Isu sosial emosional seperti bullying, masalah disiplin, dan interaksi sosial di kelas adalah tantangan yang sering muncul di sekolah dasar. Masalah ini memengaruhi perkembangan anak dalam berbagai aspek, mulai dari akademik hingga kesehatan mental. Dengan pendekatan yang tepat, seperti program anti-bullying, disiplin positif, dan bimbingan konseling, sekolah dapat membantu menciptakan lingkungan belajar yang aman, inklusif, dan mendukung pertumbuhan sosial emosional anak-anak.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun