Mohon tunggu...
Silfia Aniska Sari
Silfia Aniska Sari Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Volly ball

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Peran lingkuangan dan budaya dalam perkembangan sosial emosional

18 Januari 2025   07:51 Diperbarui: 18 Januari 2025   07:51 12
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Peran Lingkungan dan Budaya dalam Perkembangan Sosial-Emosional

Perkembangan sosial-emosional adalah proses di mana individu belajar memahami emosi mereka sendiri, mengenali emosi orang lain, membangun hubungan yang sehat, dan menyesuaikan diri dengan norma sosial. Dalam proses ini, lingkungan dan budaya memainkan peran yang sangat penting karena keduanya menyediakan konteks di mana anak-anak dan individu lainnya belajar, tumbuh, dan berinteraksi.

Peran Lingkungan dalam Perkembangan Sosial-Emosional

Lingkungan mencakup berbagai aspek, seperti keluarga, teman sebaya, sekolah, dan masyarakat. Setiap elemen ini memengaruhi bagaimana seseorang mengembangkan keterampilan sosial dan emosional.

1. Keluarga sebagai Lingkungan Pertama

Keluarga adalah lingkungan pertama dan utama yang membentuk perkembangan sosial-emosional anak. Hubungan antara anak dan pengasuh (orang tua atau wali) membentuk dasar keterikatan emosional yang aman atau tidak aman.

Keluarga yang responsif, mendukung, dan penuh kasih sayang membantu anak-anak belajar mengelola emosi mereka, membangun rasa percaya diri, dan mengembangkan empati.

Sebaliknya, keluarga dengan konflik tinggi atau pengasuhan yang tidak konsisten dapat menyebabkan anak mengalami kesulitan dalam mengatur emosi dan berinteraksi dengan orang lain.

2. Peran Teman Sebaya

Teman sebaya berkontribusi pada pembelajaran keterampilan sosial, seperti berbagi, kerja sama, dan penyelesaian konflik.

Anak-anak yang memiliki hubungan positif dengan teman sebaya cenderung memiliki kemampuan sosial yang lebih baik, sedangkan anak-anak yang mengalami penolakan atau perundungan sering menghadapi masalah emosional, seperti kecemasan dan depresi.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun