Mohon tunggu...
Raja mataniari
Raja mataniari Mohon Tunggu... Penulis - Penulis Bebas

Penulis Realis

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Pendidikan Indonesia dalam MP3EI, MEA dan Krisis Dunia

26 November 2017   23:44 Diperbarui: 27 November 2017   00:12 622
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

MP3EI

1.Pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual keagamaan, pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia, serta keterampilan yang diperlukan dirinya, masyarakat, bangsa dan negara.

2. Pendidikan nasional adalah pendidikan yang berdasarkan Pancasila dan Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945 yang berakar pada nilai-nilai agama, kebudayaan nasional Indonesia dan tanggap terhadap tuntutan perubahan zaman.

Unesco yang memperkenalkan Long Life Education ( Pendidikan Seumur hidup ) yang terinspirasi dari Paul Lengrand .  lebih lanjut DR. Philip H. Coombs yang membagi 3 pendidikan dengan sistem Informal, Formal, dan nonformal. Yang akhirnyasaling mengasingkan pendidikan itu sendiri.(soelaiman Joesoef dan Slamet Santoso : Pengantar Pendidikan Sosial)

MEA

Sifat ilmuwan yang hanya menemukan fakta dari yang terlihat dari luar dan berusaha memposisikan dirinya sebagai insan yang netral tanpa harus melibatkan dirinya pada satu ideologi tertentu. Sifat rausyanfikr yang menndefenisikan intelektual adalah pemikir tercerahkan yang mengikuti ideologi yang dipilihnya secara sadar. Intelektual ini lahir bukan karena pendidikan formal namun mereka adalah insan yang sadar untuk memperbaiki masyarakat yang ada.(Ali Syariati : Ideologi Kaum Intelektual)

Krisis Dunia

Kegagalan Pasar Bebas (Globalisasi) yang di dukung oleh Lembaga keuangan yang di danai oleh Perusahaan TNC/MNC pada awalnya hanya menggantungkan pada keunggulan kooperatifnya suatu negara ala David Ricardo, menemui kegagalan sehingga pencarian keuntungan yang absolut akan digenjot dengan mencari daerah yang mempunyai upah yang rendah dan tingkat refresi yang tinggi untuk mendirikan industri manufakturnya. Yang akhirnya memperlihatkan kegagalan asumsi-asumsi tentang bagaimana pasar dan perdagangan bekerja, sehingga menjadi salah kaprah sejak awal. (Budi Winarno : Pertarungan Negara Vs Pasar).

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun