Mohon tunggu...
Raja mataniari
Raja mataniari Mohon Tunggu... Penulis - Penulis Bebas

Penulis Realis

Selanjutnya

Tutup

Money Pilihan

Pencabutan Subsidi, Berkah atau Musibah?

17 November 2017   02:05 Diperbarui: 17 November 2017   06:30 1396
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ekonomi. Sumber ilustrasi: PEXELS/Caruizp

Negara dan subsidi

Dalam keluarga adalah satu hal yang lumrah menguasai seluruh harta milik keluarga.  Namun dalam keluarga sendiri semua sumber daya alam itu di kendalikan dengan kemampuan masing-masing anggota keluarga. Dengan komando oleh ayah dan ibu, anak dan keluarga lainnya bertindak sebagai pendukung dari komando itu. Namun hasil dari pekerjaan dari dari keluarga dapatlah menerima semua faedah dan manfaat dari hasil kerja semua keluarga itu.

Suatu bangsa adalah sebuah keluarga namun tentu dalam suatu keluarga ada perdebatan dan keberpihakan akan satu pemahaman. Pemahaman yang kemudian bermetamorfosis menjadi sebuah kelompok dalam langkah majunya berlembagalah tatanan itu menjadi apa yang disebut sebagai negara.

Indonesia adalah negara yang lahir sejak perjuangan proklamasi tahun 1945. Negara yang berlembaga ini adalah hasil dari perasaan tertindas, sudah sekian lama menderita akibat dicabut harkat dan martabatnya oleh kolonialisme dan fasisme.

Lahirnya kaum intelektual turut memberikan percepatan perjuangan dari yang selama ini tercerai berai dari keluarga sebangsanya, dan perjuangan yang terpisah-pisah mengakibatkan kesusahan meraih kemerdekaan. Namun lahirnya golongan intelektual kemudian mampu merintis persatuan untuk kemerdekaan dan mengubah gaya perjuangan yang sparatis, reaksioner, dan primordialis menjadi perjuangan yang terorganisir dalam gerakan Rakyat yang terorganisasi.

Kemerdekaan adalah naluri setiap manusia. Ini menjadi nilai dasar yang lahir dari setiap keinginan berikhtiar dalam memenuhi kebutuhan hidupnya, namun kemerdekaan itu bukanlah seperti kemerdekaan burung gelatik yang dapat terbang kesana-kemari dan memakan setiap tumbuhan yang ada, yang bahkan jika bergerombol dapat menghabiskan satu petak sawah petani. Dalam pengartian bahwa kemerdekaan bukanlah kebebasan yang dapat menghina-papa yang lain dan mengambil haknya pula. Kemerdekaan kita adalah kemauan diri sendiri dengan  memperdulikan hak dan kemauan orang lain

Cita-cita kemerdekaan dapat kita lihat sebagai roh dari bersatunya entitas rakyat kepulauan dengan semangat keluar dari pelecehan dan penindasan penjajah saat itu, kemudian cita-cita itu tertulislah dalam piagam Jakarta yang kemudian di kenal sebagai pembukaan (Preambule) Konstitusi Republik Indonesia, Undang-undang Dasar Tahun 1945. Mengutip paragraph kedua Pembukaan UUD, yang mengamanatkan "Dan perjuangan pergerakan kemerdekaan Indonesia telah sampailah kepada saat yang berbahagia dengan selamat sentausa mengantarkan rakyat Indonesia ke depan pintu gerbang kemerdekaan Negara Indonesia, yang merdeka, bersatu, berdaulat, adil dan makmur." Jadi jelas bahwa negara ini adalah lahir untuk membawa keadilan dan kemakmuran bagi segenap rakyat Indonesia tanpa memandang suku, agama, ras dan kelompok dan dikelola dengan jalan kemerdekaan, persatuan dan kedaulatan.

Hari ini fungsi negara semacam jauh dari fungsi moralnya, secara politik menurut seorang professor ilmu politik, Miriam Budiardjo adalah suatu daerah teritorial yang rakyatnya diperintah oleh sejumlah pejabat dan yang berhasil menuntut dari warga negaranya ketaatan pada peraturan perundang-undangannya melalui penguasaan monopolistis terhadap kekuasaan yang sah. (Miriam Budiardjo, Dasar-Dasar Ilmu Politik : 2008) pengertian diatas adalh upaya menjelaskan keadaan politik mainstream (kebiasaan politik) yang sudah mapan berjalan di suatu negara, secara filosofi, setiap kemerdekaan yang ada harus dibatasi oleh kekuatan yang berkuasa. Misalkan kemerdekaan berpendapat yang ada hari ini harus berdamai dengan kesepahaman kekuasaan yang ada.

Dalam Brosurnya tentang Politik, Tan Malaka menyampaikan melalui percakapan" Kapitalisme dan Birokratis ! itu yang berdaulat di semua Negara Merdeka di dunia ini, baik berbentuk Kerajaan ataupun Republik, baik berisi plutokratis ataupun demokratis" ( Tan Malaka, Politik: 1945)  Maka dengan kedaulatan kapitalisme dengan birokrasinya skema diskriminasi juga terjadi, praktek KKN, dan diskriminasi klas menjadi fenomena yang lazim terjadi ketika negara dikuasai oleh segelintir orang saja yang bertindak sebagai pengatur dan asing dari rakyatnya.

Subsidi adalah bentuk kompensasi secara ekonomis negara kepada segenap rakyatnya yang telah menggabungkan individunya. Di Indonesia yang acap kali terdengar soal subsidi adalah subsidi BBM, TDL, Pupuk, Bibit, Biaya Kesehatan dan Pendidikan. Subsidi adalah tanggung jawab negara yang telah menguasai segenap sumberdaya yang terkandung di wilayahnya. Baik sumber daya Alam ataupun sumber daya manusia. Dalam hal ini alat produksi yang berjalan dan memenuhi kegiatan ekonomi suatu negara akan memuat banyak kepentingan. Baik kepentingan klas buruh ataupun klas pekerja itu sendiri.

Maka subsidi adalah komponen pokok yang mutlak dibutuhkan untuk menstimulus pergerakan ekonomi bagi rakyat. Misalkan untuk roda ekonomi rakyat Indonesia yang masih menyandarkan kepada pertanian, perdagangan dan usaha kecil. Tentu membutuhkan subsidi sejak dari produksi, distribusi dan konsumsinya sendiri. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Money Selengkapnya
Lihat Money Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun