Hmmm... beda banget ya, nggak kayak di Indonesia. Kalau di Indonesia mah mau foto sama aparat keamanan tinggal bilang dan minta izin sama yang bersangkutan. "Mas/mbak, mau foto bareng sama mas/mbak dong". Syukur-syukur kalau masnya ganteng dan mbaknya cantik, malah bisa makin terkenal di media. Lumayan bisa mendongkrak pageview. Upsss
Teringat akan pesan dari Sultan tadi, maka pupus sudah rencana saya foto bersama tentara Yordania atau Israel yang berjaga di situs pembaptisan. Padahal, sebelumnya saya sudah berniat untuk berfoto bersama dengan petugas militer ketika menjumpainya guna melengkapi stok foto dan dokumentasi perjalanan ini.
Setelah berjalan kurang lebih 15 menit dari pos pemeriksaan, bus yang saya tumpangi berhenti dan pintu bus pun terbuka. Ramzy, guide saya selama berada di Yordania pun turun dan menuju ke sebuah bangunan yang berfungsi sebagai pusat informasi dari situs pembaptisan.
Tanpa babibubebo, saya melihat sekeliling lokasi tersebut. Di situ terdapat sebuah batu dan dipermukaannya tergambarlah sebuah peta yang menginformasikan letak bangunan-bangunan apa saja yang terdapat di sekitar kawasan tersebut. Nggak jauh dari situ ada semacam pos jaga yang berfungsinya untuk lapor atau loket pendaftaran sebelum memasuki situs pembaptisan.
Ternyata dugaan saya benar, lokasi pembaptisan yang mau dituju masih jauh dari sini. Alhasil saya kembali masuk ke dalam bus, diikuti pula oleh Ramzy. Tak lama kemudian Ramzy menjelaskan bahwa tempat yang mau dituju itu masih sekitar 5-10 menitan dari tempat pos informasi ini.
Apakah benar seperti yang tertulis di dalam Alkitab dan yang saya imajinasikan?
Selama 10 menit berjalan kaki dari titik bus berhenti, Anda dapat melihat pepohonan sejenis palem yang tumbuh di sepanjang aliran sungai Yordan. Jalur yang saya lalui ini sudah dilengkapi kanopi sehingga melindungi para wisatawan atau peziarah yang hendak menuju atau sekembalinya dari situs pembaptisan dari teriknya matahari.