Mohon tunggu...
Keiko Kurosaki
Keiko Kurosaki Mohon Tunggu... lainnya -

i'm a girl with a big dream in a litlle chance. menulis adalah hobiku. pacar pertama dan terakhirku. jika diam adalah emas, akan ku ubah menjadi uranium, biar menjadi nuklir. karena sejatinya, diam yang hanya emas adalah diam yang tanpa berfikir, sedangkan diam yang berfikir adalh uranium yang menjadi bahan utama nuklir yang bisa menghancurkan apapun. jadi, berfikirlah dalam diam. jika aku tak bisa melihat dunia, biar dunia yang akan melihatku.

Selanjutnya

Tutup

Fiksiana Pilihan

The Volley is Came (Cerbung) Bag-3

11 November 2014   20:12 Diperbarui: 17 Juni 2015   18:04 34
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

"Berapa lama alat ini berfungsi? "

"Saya tidak bisa memperkirakan, namun saya menjamin alat ini akan berfungsi maksimal."

"Baiklah, Sketsa ini kami ambil dan kami pelajari. Negara kita sama-sama memiliki bencana yang serupa. Kerjasama ini cuma anda, Mrs. Mamura dan beberapa staf kalian yang tahu. Saya harap hal ini jangan samai bocor. " Jendral menutup perjumpaan kami dan berjanji akan memberikan keputusan secepatnya.

***

" Kenapa kau berbohong?"

"Soal apa?" Kami baru saja turun dari taksi yang membawa kami ke hotel tempat kami menginap. Dan aku segera mencecar Katsumoto akan pernyataan yang dia katakan kepada Bapak Waluyo.

"Nana, butuh waktu lama jika aku menjelaskannya kepadamu." jawabnya

"Tidak, Kau tidak butuh waktu lama jika harus membohongi Jendral itu."

"Kita butuh dukungan Nana, Jepang sama sekali tidak peduli dengan hal ini. Mereka hanya mempedulikan kemajuan teknologi, nuklir, dan sebagai macam yang akan membahayakan alam. Dukungan itu kita dapat dari negara-negara yang menjadi korban juga."

"Tapi kau kan tidak harus berbohong Sano."

"Politik itu tak sebersih itu, Nana." Katsumoto menutup pintu kamarnya.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Fiksiana Selengkapnya
Lihat Fiksiana Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun