Ditambah lagi, mereka tak mengindahkan protokol kesehatan pada saat itu. Hal ini sekaligus menjadi pekerjaan rumah PBSI agar tak kecolongan terhadap peraturan atlet pelatnas. Terutama di masa pandemi Covid-19 yang masih mewabah. Sehingga mengharuskan pengurangan aktivitas para atlet di luar pelatnas dan bertemu dengan orang non-pelatnas.
Di lain sisi, peristiwa ini menjadi pembelajaran bagi para atlet pelatnas. Barangkali ini perlu untuk semua kalangan untuk saat ini, agar tetap berhati-hati dalam berinteraksi di luar rumah. Para atlet juga harus sadar dan menjaga diri di luar lingkungan asrama Cipayung. Apalagi pada saat nongkrong di luar asrama, yang sudah dipastikan akan berpapasan dengan banyak orang.
Seharunya, terinfeksinya Kevin, harus menjadi perhatian khusus bagi segenap pengurus PBSI. Hal ini menjadi pelajaran penting untuk PBSI, agar lebih mengawasi para atletnya, mengingat dalam beberapa waktu ke depan, turnamen BWF akan bergulir kembali, walaupun pandemi Covid-19 masih mewabah.
Oleh karena itu, PBSI harus konsisten dengan peraturan awal yang mereka buat, terutama terkait dengan protokol kesehatan Covid-19. Para atlet pun harus disiplin menaati peraturan tersebut.
Sebagai pecinta bulutangkis, kita berharap agar peristiwa yang sama tidak terjadi lagi kepada para atlet. Agar mereka dapat bertanding kembali, dan pecinta bulutangkis seantero nusantara dapat menyaksikan suguhan menarik dari mereka, Â altet kebanggan Indonesia. Semoga pula, dalam beberapa waktu ke depan, Kevin dapat segera sembuh dan dapat beraktivitas seperti biasanya.
Semangat untuk para atlet yang bertanding di Bangkok nanti. Semoga dapat memberikan hasil terbaik bagi Indonesia. Terakhir jangan lupa tetap patuhi protokol kesehatan.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H