Mohon tunggu...
Wisnu Adhitama
Wisnu Adhitama Mohon Tunggu... Wiraswasta - Jalani hidup hari ini dan rencanakan besok dan kedepan untuk berbuat sesuatu

Writer on sihitamspeak.wordpress.com

Selanjutnya

Tutup

Gaya Hidup

Hidup Dengan Asumsi

17 September 2015   19:50 Diperbarui: 17 September 2015   19:50 400
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Gaya Hidup. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Rawpixel

Hingga kini meski banyak buku tentang batu akik dikeluarkan masih belum saya temui buku yang membicarakan mengenai batu akik jenis tertentu yang baik dengan penjelasan ilmiahnya. Semua bersifat asumsi dan asumsi. Dan memang di pasaran batu akik jenis tertentu memiliki pencintanya sendiri-sendiri dengan tingkat keindahannya sendiri-sendiri.

Belum lagi efek ketika orang memakai batu akik jenis tertentu itu masih berupa asumsi adanya. Belum ada penjelasan ilmiah setahu saya yang dapat menjelaskan manfaat menggunakan batu-batu jenis tertentu. Jika pun ada itu masih berupa asumsi-asumsi saja.

2. Mitos Banyaknya Orang Terbunuh di Suatu Tempat

 "Wah disana tempatnya angker, banyak orang mati disana!", pernahkah anda diperingatkan begitu dengan orang? Jika iya dan anda percaya maka anda telah termakan oleh asumsi orang tersebut. Banyak penjelasan ilmiah mengenai kenpa suatu tempat itu berbahaya dan bahkan bisa memakan korban.

Saya percaya adanya makhluk lain selain manusia, namun saya tidak yakin sesuatu itu terjadi karena hal gaib semata. Pastinya harus ada penjelasan ilmiah terhadap sesuatu itu. Ya memang, selama belum ada keilmuan yang mampu menjawab hal-hal aneh biarlah menjadi asumsi dengan penjelasan gaib.

Namun meski hal-hal gaib atau mitos itu mampu dijawab oleh ilmu pengetahuan toh juga asumsi sudah merasuk ke masyarakat dan susah untuk dihilangkan. Masyarakat Indonesia sudah sangat terbiasa dengan penjelasan gaib (mitos) terhadap suatu kejadian, meski itu sifatnya asumsi dan bahaya.

3. Dukun

 Dukun di Indonesia sudah eksis dari jaman dulu. Berbekal alat-alat pemanggil setan, para dukun dengan pastinya meramal, mengobati, bahkan dapat membunuh orang dengan perantara setan (contoh santet).

Nilai asumsi dari si dukun sebenarnya terletak di ramalan dan mengobatinya. Jika membunuh atau menyiksa orang dengan perantara setan saya tidak akan terlalu membahas itu asumsi atau bukan. Alasannya karena itu belum ada di pengetahuan dan pengalaman saya, sehingga saya tidak bisa mengomentari hal tersebut.

Namun pengobatan dan ramalan yang dilakukan oleh dukun boleh saya bilang itu asumsi. Dukun berbeda dengan orang yang memang memiliki kelebihan khusus (memiliki indra ke enam) yang tidak menggunakan hal magis (setan) sebagai perantara.

Keeksisan dukun bagi saya tidak lain karena asumsi orang Indonesia yang menganalogikan dukun dengan orang pintar. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Gaya Hidup Selengkapnya
Lihat Gaya Hidup Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun