Tidak susah untuk menemukan penjual-penjual Pohon Galam di sepanjang jalan dari Bati-Bati menuju ke Banjarmasin. Dikanan dan kiri jalan banyak yang menjual pohon galam.
Cerita lain dari Kalimantan Selatan yang sangat membuat saya kaget adalah hilangnya sebuah gunung (bagi saya bukit) di sekitaran daerah Cempaka, Banjarbaru. Usut punya usut bukit itu dikeruk tanahnya hingga sekarang tersisa hamparan bekas galian yang luas.
Kerabat saya juga menceritakan bahwa saat dia masih kecil (sekitar TK atau SD) bukit itu masih ada, namun sejak dia SMA kelas 10 bukit itu mulai dikeruk. Saya tidak tahu apakah masyarakat sekitar setuju atau tidak tanah dibukit itu dikeruk, yang jelas pengerukan terus berlanjut hingga kini. Â
Saya turut menyaksikan dengan mata saya sendiri proses pengerukan tanah itu kini. Truk-truk pengangkut pasir seolah tak henti keluar masuk kawasan itu untuk mengeruk tanahnya. Tanah itu dikirim menuju ke tempat-tempat pembangunan perumahan atau pabrik baru. Lahan gambut atau lahan Pohon Galam ditimbun dengan tanah, lalu dibangunlah bangunan-banguanan diatasnya.
Miris ketika melihat dengan mata sendiri kerusakan yang terjadi di Kalimantan Selatan. Balum lagi fakta bahwa tidak banyak masyarakat yang menolak kerusakan-kerusakan alam itu. Keadaan diperparah dengan ketidaktahuan masyarakat untuk mengadukan masalahnya. (AWI)
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H