Mohon tunggu...
Wisnu Adhitama
Wisnu Adhitama Mohon Tunggu... Wiraswasta - Jalani hidup hari ini dan rencanakan besok dan kedepan untuk berbuat sesuatu

Writer on sihitamspeak.wordpress.com

Selanjutnya

Tutup

Inovasi

Bakar Gambut Hingga Lenyapkan Bukit

27 Agustus 2015   21:31 Diperbarui: 27 Agustus 2015   21:31 191
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Tidak susah untuk menemukan penjual-penjual Pohon Galam di sepanjang jalan dari Bati-Bati menuju ke Banjarmasin. Dikanan dan kiri jalan banyak yang menjual pohon galam.

Cerita lain dari Kalimantan Selatan yang sangat membuat saya kaget adalah hilangnya sebuah gunung (bagi saya bukit) di sekitaran daerah Cempaka, Banjarbaru. Usut punya usut bukit itu dikeruk tanahnya hingga sekarang tersisa hamparan bekas galian yang luas.

Kerabat saya juga menceritakan bahwa saat dia masih kecil (sekitar TK atau SD) bukit itu masih ada, namun sejak dia SMA kelas 10 bukit itu mulai dikeruk. Saya tidak tahu apakah masyarakat sekitar setuju atau tidak tanah dibukit itu dikeruk, yang jelas pengerukan terus berlanjut hingga kini.  

Saya turut menyaksikan dengan mata saya sendiri proses pengerukan tanah itu kini. Truk-truk pengangkut pasir seolah tak henti keluar masuk kawasan itu untuk mengeruk tanahnya. Tanah itu dikirim menuju ke tempat-tempat pembangunan perumahan atau pabrik baru. Lahan gambut atau lahan Pohon Galam ditimbun dengan tanah, lalu dibangunlah bangunan-banguanan diatasnya.

Miris ketika melihat dengan mata sendiri kerusakan yang terjadi di Kalimantan Selatan. Balum lagi fakta bahwa tidak banyak masyarakat yang menolak kerusakan-kerusakan alam itu. Keadaan diperparah dengan ketidaktahuan masyarakat untuk mengadukan masalahnya. (AWI)

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Inovasi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun