Mohon tunggu...
Sihijau
Sihijau Mohon Tunggu... karyawan swasta -

hanya seorang wanita yang diberi kesempatan untuk mengungkapkan isi hatinya melalui tulisan dan tulisan itu menjadi pengingat juga bagi dirinya..^^

Selanjutnya

Tutup

Puisi

parodi topeng

21 Agustus 2010   03:50 Diperbarui: 26 Juni 2015   13:50 39
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Sekali aku bertanya-tanya, apa semua ini?

Berkata ingin menolong, berakhir pada keuntungan.

Berkata ingin hidup, berakhir pada tusukan.

Berkata ingin merdeka, berakhir pada perbedaan.

Untuk apa semua ini?

Cinta, diucapkan, benci ditaburkan.

Kesatuan dikumandangkan, perpecahan dijalankan.

Untuk apa semua ini?

Inginkan bersama, akhirnya terpecah.

Inginkan ketulusan hanyalah dendam terasa.

Apa arti kata maaf sesungguhnya?

Hanya seakan menjadi parodi topeng hidup.

Masih adakah kesungguhan hidup manusia?

Semoga tetap ada.

Karena pada akhirnya, hidup sekali akan berakhir sekali itu juga.

Senang tidak senang, ini bukanlah dalam mimpi.

aku beda, kau beda, kita bersama di dunia ini.

Lalu, ingatkan pada tugas saling mengasihi?

tak peduli aku dari belahan bumi mana,

tak peduli aku dari kepercayaan siapa,

tak peduli aku bercita-cita apa,

tapi aku dan kau, kita berada di dunia yang sama.

Diantara darat dan langit yang sama.

Adakah perbedaan lagi yang harus dibedakan?

Ketika kita dianggap sama harganya dengan SANG PENCIPTA langit dan bumi,

disitulah jawaban alasan,

aku dan kau harus saling memaafkan ,

aku dan kau harus saling mengasihi,

aku dan kau harus saling peduli.

Meski berbeda nama, tapi satu pencipta.

semoga parodi ini segera berakhir,

Tuhan dengar doa kami...

Jakarta,21 Agustus 2010

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun