Mohon tunggu...
Me Elim
Me Elim Mohon Tunggu... Guru - Perempuan kelahiran tahun 97

SITI HALIMATUL FATIHAH @Sitihalimatulfatihah19 Mahasiswa Pendidikan Fisika Universitas Indraprasta PGRI

Selanjutnya

Tutup

Diary

Kita Mulai dari Awal

14 Agustus 2021   17:00 Diperbarui: 14 Agustus 2021   17:00 331
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Ketika ada disatu titik kegelisahan, kebingungan yang entah ini semua dirasakan

Berkali kali mencoba bertanya pada hati yang masih saja belum mampu menjabarkan tentang semua ini

Entah harus apa dan bagaimana untuk memecahkan kebingungan yang tak berujung

Kaki ini perlahan ingin berhenti dari perjalanan yang begitu panjang, begitu melelahkan dengan banyaknya pengorbanan

Lagi lagi aku kebingungan, kebingungan yang selalu membuat hati jadi tidak karuan.

02 August 2021

Sihafa19

Pengorbanan dan perjuangan tanpa henti yang kian melelah

Kehampaan dan kesedihan yang begitu kuat menyelimuti

Terlihat jelas diraut mata yang semakin sayu

Karena saksi bisu tidak mampu member jawab

Berjuang didalam rasa kesakitan

Menahan sabar dan tangis yang selalu terjatuh dalam lamunan kehampaan dan kesendirian

Aku bisa saja berontak dengan menunjukan ketidaksukaan

Namun apakah akan menyelesaikan?

Tentu tidak

Yang ada hanya kerunyaman dan masalah baru yang terjadi

Ketidakmampuanku melawan rasa yang membuat orang lain bertindak sesukanya

Aku bisa saja memilih untuk pergi, meninggalkan semua hal yang menyakiti

Namun bukankah ini egois?

Aku menciptakan kenyamanan ditengah kerunyaman.

Menciptakan kebahagiaan ditengah keterpurukan.

03 August 2021

Sihafa19

Aku payah dengan anganku

Angan yang selalu menggebu tak terarah

Mengikis kenyataan yang tersadarkan

Menjadikan mimpi menjadi prioritas indah dikenyataan

Aku melupakan, Dengan tegas aku katakan

Tanpa paksaan dan tanpa dorongan

Aku menyadari kini aku melakukannya karena inginku

Keinginan yang sudah lama aku pendam

Keinginan yang sudah lama menjadi bayang bayang dibenakku

Aku mencoba untuk menerima

Menghadapi semua keluhan, menghadapi semua pandangan

Dengan percaya diri aku katakana

Aku mampu melewatinya.

Kini aku

Yang kau anggap tidak ada artinya

Yang kau acuhkan dengan kesakitan yang mendalam

Yang membekas dalam ingatan yang entah sampai kapan akan hilang

Kini aku

Bisa tersenyum lebar dengan kebahagian

Bisa menerima dengan penuh keikhlasan

Bisa berdiri tanpa keraguan

Bisa berbalik arah tanpa ingin mengulang

Dan kini aku

Melihat dan menyaksikan adanya penyesalan dari sudut matamu

Seolah menjawab semua pedihku

Aku bersyukur.

04 August 2021

Sihafa19

Sampai detik ini usahaku tetap sama

Tetap meminta yang terbaik dari sebuah harapan

Meminta yang tepat dari sebuah penantian

Meminta yang Tuhan kehendaki menjadi tujuan

Tersadar dari itu, aku yakin dari buah kesabaran

Aku yakin dari buah keikhlasan

Aku yakin dari buah berserah hanya kepadaNYA

Meski harus melewati jurang curam

Badai besar dan angin kencang

Aku mencoba untuk tetap berdiri tegar dengan penuh keyakinan

Mencoba mengikis semua ketidakberdayaan

Menghilangkan keraguan yang masih seringkali menghampiri

Karena aku percaya, Tuhan pasti akan menguatkan

Akan membantu dengan tangan terbuka

Memeluk dengan hangat semua do’a dan cerita pahit

Menerima setiap usaha dengan sambutan yang bahagia.

05 August 2021

Sihafa19

Aku dengan penaku

Dengan sedikit ketenangan dan banyaknya kegelisahan

Aku angkat dan aku tuliskan apa yang menjadi kerisauan

Kata demi kata

Bait demi bait

Paragraph demi paragraph

Yang tak kunjung jua merubah perasaanku

Aku mulai khawatir

Khawatir dengan perasaanku

Perasaan yang kian menggebu

Membuat hati gelisah tidak menentu

Aku sadar dengan inginku

Inginku yang mematahkan logikaku

Mematahkan sudut pandangku mengenai hal itu

Aku mencoba untuk menepikan apa yang ada dibenakku

Memohon dan berusaha meminta petunjuk dengan caraku

Menghadap Rabbku dengan ketidakberdayaan

Aku angkat kedua tanganku dengan penuh rintih dan khusyuk

Memohon dan meminta petunjuk dengan apa yang menjadi bayang bayang rapuhku

Semakin merintih, menjerit dalam inginku

Membuat tidak berdaya dengan tangisan mengisakan

Rabbku..

Aku lemah perihal suka

Aku lemah perihal rasa

Aku lemah perihal rindu

Jangan kau hukum diri ini dengan ketidakmampuanku

Ketidakmampuanku menahan ingin

Ingin dibersamai dengan dia yang aku rasa

Dia yang aku damba

Dia yang menjadi angan nyaman dalam hari hariku.

06 August 2021

Sihafa19

Waktu itu aku mulai mencoba menerima

Menerima setiap apa yang terjadi

Meski dengan berat hati

Mencoba mengikhlaskan setiap kejadian yang tidak sesuai harapan

Mencoba sabar dengan keinginan yang tidak sesuai dengan kenyataan

Mencoba berbesar hati dan berlapang dada dengan apa yang terjadi

Aku pernah kalut dan terbawa keinginan yang menggebu

Yang pada akhirnya aku jatuh tak berdaya waktu itu

Kali ini, tidak ingin aku ulangi akan hal itu

Hal yang paling menyakitkan

Hal yang paling menyedihkan

Yang menjadikanku tau, bahwa hati ini terlalu menaruh harap palsu

Kali ini aku akan menjalaninya dengan cara yang berbeda

Dengan kemampuanku dari luka lalu yang sudah pulih

Dari sakit hati yang sudah hilang

Dari harapan dalam yang sudah terhapuskan

Aku berada dititik mengikhlskan

Mengikhlaskan rasa yang hanya sepihak

Mengikhlaskan perjuangan satu arah

Mengikhlaskan apapun yang mungkin akan terjadi

07 August 2021

Sihafa19

08 August 2021 aku menyerah

Menyerah dengan rasa yang seringkali aku abaikan

Menyerah dengan rindu yang seringkali aku tahan

Menyerah dengan omongan yang seringkali meyakinkan

08 August 2021 aku mencoba menetralkan rasa yang kian tumbuh

Menganggap semua hal yang terjadi hanyalah kebetulan

Menepis semua ucapan yang ada dibenak kepala

Meyakinkan diri bahwa ini hanya angin

Angin yang semakin lama semakin hilang

Semakin lama semakin tidak terasa

Yang pada akhirnya akan hilang dengan sendirinya

2012 aku mencoba memulai dengan sosok yang aku kagumi dalam diam

Memulai berjalan beriringan dengan tujuan yang sama

Memberikan dukungan dan saling menguatkan satu sama lain

Indah itu hilang 2013

Setelah 1 tahun 15 hari kita berjalan

Jatuh dan hancur hati ini karena terlalu menaruh harap lebih

Kita berbalik arah

Tidak satu tujuan, dengan goals masing masing

Berjuang digaris waktu yang sama namun berbeda arah

Aku mencoba menikmati hari hariku dengan luka yang tertinggal

Dengan harapan yang harus ku rancang ulang

Tanpa ada sosok yang aku kagumi dalam diam kala itu

Kebahagian yang kau rasakan tanpa hadirku membuat luka untukku

Sosok pengganti yang lebih baik dariku yang membuat kau nyaman dengan bahagiamu

Tepat 4 tahun berlalu di 2017

Aku mencoba menetralkan kembali semua rasa yang pernah ada

Berdamai dengan diri sendiri

Melupakan keegoisan yang seringkali hadir sesekali

Pendewasaan ini cukup rumit untuk aku jalani

Manage hati untuk bisa menghilangkan semua kecanggungan yang ada

2019 tepat 2 tahun setelahnya kita sama sama saling terbiasa

Walau begitu nyatanya rasa ini masih bisa tumbuh

Masih bisa berbunga

Hingga pada akhirnya angan itu muncul kembali

Akankan cerita kita yang telah usai tumbuh kembali?

Dengan tujuan yang lebih serius

Dan goals yang lebih indah

Aku masih mencoba menepikan perasaan ini

Menghilangkan semua angan-angan yang tidak mungkin terjadi

Berjuang sendiri dengan keinginan, aku bisa biasa saja

Aku bisa tidak berharap lebih karena kebaikanmu

Aku bisa tidak berharap lebih karena nyamanku denganmu

Dan kini, hari ini, jam ini dan detik ini

Akupun tersadar

08 August 2021 aku masih menaruh harap lebih

Pada sosok yang sama di 2012

Pada sosok yang aku kagumi dalam diam

Pada sosok yang pernah menjalin cerita indah walau telah usai

Yaa

Dia masa laluku

Masa lalu yang membuat luka yang cukup pedih

Masa lalu yang membuat sakit cukup dalam

Kini ia tumbuh kembali didalam hati ini.

08 August 2021

Sihafa19

Aku mulai mencoba biasa saja

Dengan hari-hari yang ku jalani

Dengan atau tanpanya ada sapaan darimu

Meski hanya via chatting atau sekedar ngobrol ringan by phone

Aku membiasakan diri tanpa adanya bayang-bayangmu

Yang biasa datang ketika aku terdiam

Yang seringkali muncul dalam lamunan

Aku mengabaikan semua tentangmu

Mencoba menahan semua rasa yang menggebu dihatiku

Meski sesekali ingin rasanya ku melihatmu

Mendengar suaramu, bahkan mendengar tawamu

Harapan itu perlahan aku kubur

Walau masih seringkali muncul

Tapi setidaknya aku tidak memupuknya terlalu dalam

Tidak membiarkannya terus berkembang

Aku menahan semua tentangmu

Semua yang berhubungan denganmu

Meski masih sulit untuk aku jalani

Masih terasa berat untuk aku lalui

Aku memilih menyerahkan semua yang aku rasa kepada sang pemilikNYA

Mencoba sabar dengan rasa ini

Mencoba ikhlas dengan apapun yang akan terjadi

Bila mungkin pada akhirnya engkau memang hanya menjadi bayang-bayang

Bayang-bayang yang tidak akan pernah menjadi nyata

Setidaknya aku pernah berjuang

Berjuang dengan penuh air mata menghadapNYA.

Sihafa19

10 August 2021

Aku lupa caranya untuk bangkit

Dari mimpi panjang yang melelahkan

Dari tidur malam yang teramat panjang

Dari datangnya bulan hingga terbitnya matahari

Aku menenangkan semua yang ada dalam pikiranku

Menarik simpulan yang sedikit menenangkan

Ini hanya perasaan sebentar

Yang akan hilang karena kebiasaan

Aku memulainya dengan sedikit mengabaikan

Sedikit ketidakpedulianku tentangnya

Mengalihkan semua hal yang berhubungan dengannya

Menciptakan ketenangan tersendiri tanpanya

Aku terus mencoba

Mencoba menepikan semua keinginanku

Keinginan yang teramat dalam dan menyakitkan

Yang menumbuhkan luka berkepanjangan

Kehampaan

Semua terasa hampa

Murung

Tidak ada keceriaan yang tergambarkan dari raut wajah

Senyum itu seketika hilang

Keterpaksaan yang dimulai agar menjadi kebiasaan

Dan kini,

Aku masih mencoba untuk menepikan rasa

Menghilangkan sedikit egois mengenai tentangmu

Membiasakan diri tanpa adanya dirimu

Memulai kembali hari-hariku tanpa adanya sapaan darimu

11 August 2021

Sihafa19

Hari ini

Aku beranikan untuk mengungkapkan yang sedang aku perjuangkan

Pada ia orang yang aku tuju

Pada ia orang yang aku semogakan dalam do’aku

Hari ini

Aku ungkapkan apa yang ada didalam pikiranku

Ak u ucapkan apa yang ada di benakku

Dengan kehati-hatian dan ketidakberdayaanku

Hari ini

Aku mencoba jujur dengan apa adanya

Dengan semua yang terbesit di kepalaku

Entah diterima atau ditolak itu urutan kesekian dalam ketakutannku

Yang aku tau, ini baik untuk selanjutnya menurutku

Hari ini

Aku bercerita tentang apa yang sedang aku semogakan

Mengungkapkan apa yang sedang aku aamiinkan

Kepada seseorang yang aku tuju dalam do’aku

Hari ini

Aku belajar dewasa dengan keadaan

Belajar dewasa dengan sebuah jawaban

Yang mungkin akan menyakitkan

Diluar keinginan bahkan mungkin membuat semuanya berbeda

Namun yang aku tau

Hari ini

Aku telah jujur pada diri aku sendiri

Dan juga pada engkau

Seseorang yang aku temui di 2012.

14 August 2021

Sihafa19

HALAMAN :
Mohon tunggu...

Lihat Konten Diary Selengkapnya
Lihat Diary Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun