Saat yang kutakutkan tiba. Nanda lupa dengan permintaannya, karena sejak kemarin ia tak sadarkan diri... Aku kalah tak bisa membela Nanda dalam sejengkal hidupnya. Maafkan aku sobat.
Tadi sore aku menerima email, photoku bersama Nanda. Dan malam ini aku menerima pemberitahuan via SMS : “Innalillahi wainna ilaihirojiun,. Allah telah mengambil Nanda kepangkuanNya, hari ini Kamis pukul 23.15 wib.” Tangisku pecah.
Ah, ampuni aku Tuhan, kenapa permintaan terakhir Nanda saat ia masih bisa bicara terakhir kalinya tak bisa kupenuhi? Kenapa ia seolah menunggu fotoku dengannya dikirim via email baru kemudian Nanda pergi? Aku tak menemukan jawabnya.
Walau Woody bersikap kesatria dihadapan jutaan penonton dalam menyelamatkan Buzz dan kawan-kawan yang terbawa truck Andy dalam kisah Toys Story, tapi Woody dan aku harus mengakui bahwa Nanda yang telah pergi adalah pahlawan kehidupan kami. Ah, kesedihan yang tak tertahan. Aku menangis mengenang Nanda, seraya mengikhlaskannya kepangkuan Ilahi.
Kuingat beberapa bulan lalu saat Nanda usai sholat dan kutanya, ‘Siapa yang Nanda doakan?’ Ia menjawab perlahan sambil memelukku, ‘Nanda mendoakan almarhum ayah dan ibu, juga mendoakan Pak De.’ Aku terharu. Dan ketika kutanya apa lagi permintaan doanya. Ia tersenyum sambil menjawab, ‘Nanda memohon kepada Allah, jika Nanda mati minta masuk surga.’
Ya, Muhammad Ananda Lesmana, surga lah bagianmu.
Selamat jalan sobat kecilku. Salam dari Woody, teman yang kau cari.
Depok, Jumat (30/10) Dinihari Duka.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H