Mohon tunggu...
Sowi Muhammad
Sowi Muhammad Mohon Tunggu... -

Menulis dengan intuisi tanpa teori

Selanjutnya

Tutup

Politik Pilihan

Kisah Jokowi dan Si Pitung

9 November 2014   03:44 Diperbarui: 17 Juni 2015   18:17 178
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

"Kedua dana itu sudah masuk ke dalam belanja cadangan Bagian Anggaran Bendahara Umum Negara," kata Bambang di kantornya, Jumat, 7 November 2014. Dana tersebut, kata dia, dapat dipindahkan ke kementerian/lembaga. Menurut Bambang, dasar hukum yang ia gunakan adalah Pasal 17 Ayat 1 Undang Undang Anggaran Pendapatan Belanja Negara Perubahan 2014.(tempo.co)

Kembali ke cerita Si Pitung, upaya penangkapan dan membinasakan Si Pitung yang sakti terus dilakukan Belanda dengan berbagai cara. Pemerintah Belanda pada saat itu ingin menembak mati Si Pitung, tetapi ada kekuatiran di kalangan pejabat, jika tembak di tempat malah akan menumbuhkan semangat patriotik dari warga Betawi.

Pada akhir cerita, Si Pitung tetap mati ditembak. Hanya saja ada kisah pengkhianatan yang dilakukan orang-orang dekat Si Pitung sehingga Belanda bisa membunuhnya. Ada dua versi cerita terbunuhnya Si Pitung, satu cerita menyebutkan Si Pitung bisa dibunuh karena gurunya ditekan Belanda agar membuka rahasia kelemahannya. Sementara ada pula cerita yang mengisahkan Si Pitung terbunuh karena dikhianati temannya.

Itu akhir cerita Si Pitung, sedangkan Jokowi saat ini baru memulai kisah Si Pitungnya yang diawali deklarasi di rumah pahlawan sosial yang menjadi legenda dan kebanggaan orang Betawi tersebut. Memakai kata-kata Anas saat ditahan KPK, "Ini permulaan, ini baru halaman pertama", masyarakat masih ingin membaca halaman selanjutnya kisah Si Pitung dari Solo tersebut.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun