Kondisi jalan masuk di wilayah kampung, dari jalan raya Cileungsi - Jonggol menuju ke wilayah permukiman sejauh 130 meter, yang buruk dan bergelombang akhirnya bisa kami atasi dengan pengecoran menggunakan truk semen curah. Pelaksanaan pengecoran berjalan sesuai jadual, yaitu pada tanggal 18 Januari 2015. Hal ini adalah perwujudan mimpi berkat kerjasama tim yang dimotori oleh Ketua RW di wilayah tempat saya tinggal.
Dana pengecoran kami peroleh dari sumbangan masyarakat (warga perumahan), beberapa lembaga sekolah swasta yang berdekatan dengan perumahan, toko material, sebuah pabrik tas, dan seorang pengusaha angkutan truk. Biaya yang kami peroleh secara swadaya murni dari masyarakat membuat saya merasa puas. Kami memang tidak bisa berharap banyak untuk mendapat bantuan dari institusi pemerintah, sebab situasi wilayah kami teramat sangat jauh dari Pusat pemerintahan Kabupaten Bogor. Apalagi kondisi jalan di Cileungsi kota yang rusak selama bertahun-tahun hingga kini belum juga ditangani oleh dinas terkait.
Selain perasaan puas setelah bisa mewujudkan jalan cor semen yang kini terlihat mulus, kami juga bisa meyakinkan para penyumbang bahwa kerja kami memang serius, sungguh-sungguh, bersih, dan penuh tanggung-jawab.
Sejak awal, saya selaku bendahara proyek telah berketetapan untuk menjadikan program pengecoran jalan ini sebagai bentuk percontohan sebuah penanganan proyek secara bersih tanpa mark-up dana atau penyimpangan. Sebuah pertanggungjawaban dari kerjasama suatu tim yang tidak berorientasi mencari untung melainkan semata-mata hanya untuk membuat kenyamanan bagi warga untuk bergerak memakai kendaraan maupun berjalan kaki, dari dalam perumahan menuju ke jalan raya,
Pengecoran berikutnya kami lakukan pada tanggal 5 April 2015. Target pengecoran ke-2, adalah jalan utama di dalam perumahan, tepatnya ruas jalan di depan mesjid.
Antusiasme warga semakin terlihat pada jumlah warga yang bekerja bakti meratakan jalan dan membantu meratakan semen curah saat dituangkan dari corong tabung truk pembawa semen curah.
Meskipun hingga kini pengecoran baru mencapai target 240 meter,yakni sepertiga dari jumlah total keseluruhan jalan utama, namun telah muncul semangat untuk tetap melanjutkan program ini hingga akhir. Sumbangan tiga bulan pertama yang telah terwujud, akan dihentikan untuk sementara waktu demi memenuhi permintaan sebagian warga yang hendak memenuhi kebutuhan keluarga dan sekolah anak-anak. Menurut rencana setelah Lebaran kami akan kembali meminta warga memberikan sumbangan sesuai ketentuan, yaitu: 200 ribu rupiah bagi pemilik mobil. 100 ribu rupiah bagi pemilik sepeda motor, dan 50 ribu rupiah bagi yang tidak memiliki mobil dan sepeda motor.
Program peningkatan kualitas lingkungan yang meliputi sarana jalan utama dan sarana olah-raga di dalam perumahan tempat tinggal kami memang baru saat ini bisa ditangani dengan serius. Bila pada masa lalu kami hanya berkutat pada persoalan-persoalan penyakit masyarakat, maka kini dengan kehadiran sosok-sosok muda yang energik dan idealis sebagai Ketua RT dan Ketua RW, telah dapat mengubah situasi lingkungan menjadi semakin baik. Penataan fisik semakin gencar dilakukan, khususnya agar para remaja dapat menyalurkan hobi dan energinya di lapangan voli.
Kualitas jalan yang buruk di wilayah Cileungsi akhirnya dapat kami obati dengan kenikmatan melaju di dalam perumahan, meskipun belum menyeluruh.
Warga di perumahan kami terdiri atas PNS TNI, pegawai swasta, wiraswasta, dan pedagang. Komposisi social menengah-bawah yang beragam cukup menyulitkan dalam membuat keputusan yang bersangkut-paut dengan pengumpulan dana swadaya.
Keberhasilan untuk mewujudkan jalan rata dan mulus di dalam perumahan merupakan prestasi besar yang kami banggakan. Perumahan-perumahan terdekat yang dibangun setelah perumahan kami kondisinya telah bagus sejak dari awal. Bertahun-tahun kami hanya bisa merasa iri melihat kelebihan mereka. Kini akhirnya kami telah mampu menyamai secara swadaya.