Mohon tunggu...
Sigit Priyadi
Sigit Priyadi Mohon Tunggu... karyawan swasta -

Padang rumput hijau, sepi, bersih, sapi merumput, segar, windmill, tubuh basah oleh keringat.

Selanjutnya

Tutup

Travel Story Pilihan

Karawang

19 Februari 2015   21:19 Diperbarui: 17 Juni 2015   10:52 257
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Karawang , kota lumbung padi yang terkenal sejak jaman Orde Baru sebagai penghasil beras terbesar se Indonesia, ternyata sedang berubah menuju kota modern. Kemarin pada hari Sabtu, saya memasuki jalan keluar tol Karawang Barat untuk menuju ke wilayah bernama Anjun Kaleer, dekat alun-alun, pusat kota.  Dalam perjalanan saya melihat beberapa bangunan modern yang dimilki oleh perusahaan rokok besar di dalam negeri. Selain sebuah mall modern yang telah lama beroperasi, saya juga melihat sebuah bangunan menjulang tinggi yang sedang dalam penyelesaian. Terus terang saya berdecak kagum oleh kemajuan kota Karawang. Kelihatannya kota Karawang akan dijadikan kota Industri untuk mengganti predikat 'kota lumbung padi' yang disandangnya selama ini. Pada tepi jalan sebelah kiri dari jalan masuk menuju ke dalam kota Karawan, tampak disesaki oleh bangunan restaurant yang menutupi areal sawah yang dulu tampak jelas membentang terlihat dari jalan raya menuju ke pusat kota setelah keluar dari tol Cikampek

Alun-alun di depan mesjid raya kota Karawang yang saya kunjungi pada hari Minggu pagi, ternyata baru saja dibuka untuk umum beberapa hari terakhir, setelah ditutup beberapa bulan lamanya. Sebuah warung soto  (Soto Surabaya)  menjadi target saya beserta istri, setelah berjalan-jalan menyusuri pasar tradisional di dekat alun-alun. Semangkok soto ayam dengan kuah kuning bening yang disukai puluhan pengunjung warung tenda itu, menjadi pengisi energy bagi kami berdua untuk menikmati suasana pagi di lapangan alun-alun .

[caption id="attachment_369682" align="aligncenter" width="566" caption="Mesjid raya kota Karawang."][/caption]

[caption id="attachment_369683" align="aligncenter" width="480" caption="Tugu di tengah lapangan alun-alun Karawang kota."]

14243301792121362953
14243301792121362953
[/caption]

[caption id="attachment_369684" align="aligncenter" width="563" caption="Pedestrian di halaman alun-alun."]

14243302211094903124
14243302211094903124
[/caption]

[caption id="attachment_369685" align="aligncenter" width="533" caption="Penjual Simping, di pinggir alun-alun."]

14243302521166865593
14243302521166865593
[/caption]

[caption id="attachment_369686" align="aligncenter" width="480" caption="Sudut pos ronda di perkampungan Anjun Kaleer."]

14243303061834492190
14243303061834492190
[/caption]

Saya perhatikan desain alun -alun tersebut di tandai dengan sebuah tugu di tengah-tengahnya. Sedangkan di sekeliling tugu dibuat jalur-jalur untuk jalan kaki. Sebuah komidi putar, kereta api mini, dan penyewaan becak mini, milik usaha swasta, tersedia di dalam area lapangan untuk disewa pengunjung. Jumlah pengunjung pada pagi itu hanya beberapa anak.

Kami berdua bertemu dengan anak-anak yang menyusul beberapa menit sebelumnya. Setelah asyik menikmati suasana pagi yang tidak begitu cerah, kami lalu pulang berjalan kaki menyusuri jalan setapak di dalam perkampungan Anjun Kaleer yang terletak di tepi Sungai Citarum, menuju ke rumah saudara saya.

Pandangan saya: Karawang masih menyisakan tata kota yang khas, yakni: mesjid, lapangan alun-alun, dan pasar. Sebagai sebuah 'kota kecil' Karawang terlihat bersih dan terlihat mulai tumbuh menjadi kota modern atas peranan perusahaan swasta yang membangun kompleks perumahan elit di kawasan yang berdekatan dengan jalan tol. Beberapa nama bangunan  yang menggunakan bahasa asing menambah kesan modern bagi Karawang saat ini. Sebuah pemakaman elit juga berada di kawasan Karawang, bernama: San Diego Hills.

19 Februari 2015.

activate javascript

Mohon tunggu...

Lihat Konten Travel Story Selengkapnya
Lihat Travel Story Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun