Karawang , kota lumbung padi yang terkenal sejak jaman Orde Baru sebagai penghasil beras terbesar se Indonesia, ternyata sedang berubah menuju kota modern. Kemarin pada hari Sabtu, saya memasuki jalan keluar tol Karawang Barat untuk menuju ke wilayah bernama Anjun Kaleer, dekat alun-alun, pusat kota. Â Dalam perjalanan saya melihat beberapa bangunan modern yang dimilki oleh perusahaan rokok besar di dalam negeri. Selain sebuah mall modern yang telah lama beroperasi, saya juga melihat sebuah bangunan menjulang tinggi yang sedang dalam penyelesaian. Terus terang saya berdecak kagum oleh kemajuan kota Karawang. Kelihatannya kota Karawang akan dijadikan kota Industri untuk mengganti predikat 'kota lumbung padi' yang disandangnya selama ini. Pada tepi jalan sebelah kiri dari jalan masuk menuju ke dalam kota Karawan, tampak disesaki oleh bangunan restaurant yang menutupi areal sawah yang dulu tampak jelas membentang terlihat dari jalan raya menuju ke pusat kota setelah keluar dari tol Cikampek
Alun-alun di depan mesjid raya kota Karawang yang saya kunjungi pada hari Minggu pagi, ternyata baru saja dibuka untuk umum beberapa hari terakhir, setelah ditutup beberapa bulan lamanya. Sebuah warung soto (Soto Surabaya) menjadi target saya beserta istri, setelah berjalan-jalan menyusuri pasar tradisional di dekat alun-alun. Semangkok soto ayam dengan kuah kuning bening yang disukai puluhan pengunjung warung tenda itu, menjadi pengisi energy bagi kami berdua untuk menikmati suasana pagi di lapangan alun-alun .
[caption id="attachment_369682" align="aligncenter" width="566" caption="Mesjid raya kota Karawang."][/caption]
[caption id="attachment_369683" align="aligncenter" width="480" caption="Tugu di tengah lapangan alun-alun Karawang kota."]
[caption id="attachment_369684" align="aligncenter" width="563" caption="Pedestrian di halaman alun-alun."]
[caption id="attachment_369685" align="aligncenter" width="533" caption="Penjual Simping, di pinggir alun-alun."]
[caption id="attachment_369686" align="aligncenter" width="480" caption="Sudut pos ronda di perkampungan Anjun Kaleer."]
Saya perhatikan desain alun -alun tersebut di tandai dengan sebuah tugu di tengah-tengahnya. Sedangkan di sekeliling tugu dibuat jalur-jalur untuk jalan kaki. Sebuah komidi putar, kereta api mini, dan penyewaan becak mini, milik usaha swasta, tersedia di dalam area lapangan untuk disewa pengunjung. Jumlah pengunjung pada pagi itu hanya beberapa anak.
Kami berdua bertemu dengan anak-anak yang menyusul beberapa menit sebelumnya. Setelah asyik menikmati suasana pagi yang tidak begitu cerah, kami lalu pulang berjalan kaki menyusuri jalan setapak di dalam perkampungan Anjun Kaleer yang terletak di tepi Sungai Citarum, menuju ke rumah saudara saya.
Pandangan saya: Karawang masih menyisakan tata kota yang khas, yakni: mesjid, lapangan alun-alun, dan pasar. Sebagai sebuah 'kota kecil' Karawang terlihat bersih dan terlihat mulai tumbuh menjadi kota modern atas peranan perusahaan swasta yang membangun kompleks perumahan elit di kawasan yang berdekatan dengan jalan tol. Beberapa nama bangunan  yang menggunakan bahasa asing menambah kesan modern bagi Karawang saat ini. Sebuah pemakaman elit juga berada di kawasan Karawang, bernama: San Diego Hills.
19 Februari 2015.