Mohon tunggu...
Sigit R
Sigit R Mohon Tunggu... Freelancer - masjid lurus, belok kiri gang kedua

Pedagang tanaman hias, menulis di waktu senggang, prefer dari teh daripada kopi, tinggal di Batam

Selanjutnya

Tutup

Nature Artikel Utama

Ada "Laut Hitam" di Batam

25 November 2019   13:04 Diperbarui: 26 November 2019   07:16 358
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sludge oil kiriman di Pulau Belakangpadang, beberapa waktu lalu. Foto/IST

Hal itu memberikan pilihan memaksa kepada kru kapal untuk menyimpan sampah dan tidak membuangnya ke laut. Logikanya sederhana, lebih baik memanfaatkan fasilitas pembuangan karena sudah membayar.

Sumber-sumber sampah lain yang berada di darat juga harus diidentifikasi dan dicegah masuk ke perairan. Meskipun sampah kota dan industri masih menjadi PR besar Kota Batam, bukan sebuah kemustahilan untuk penerapan aturan laut tersebut. 

Setidaknya jika kita sadari, Pulau Batam bukan kita punya, tapi kita pinjam dari generasi setelah kita.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Nature Selengkapnya
Lihat Nature Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun