Mohon tunggu...
Sigit Priatmoko
Sigit Priatmoko Mohon Tunggu... Dosen - Dosen, Peneliti, Penulis Buku, Pegiat Literasi

Selain sebagai dosen, saya juga sehari-hari sebagai Editor in Chief Madrasah: Jurnal Pendidikan dan Pembelajaran Dasar. Saya juga aktif dalam komunitas literasi bernama Kita Belajar Menulis (KBM) yang basisnya di Kabupaten Bojonegoro.

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan Artikel Utama

Mengapa Skripsi Sulit?

27 April 2022   22:03 Diperbarui: 1 Mei 2022   09:04 1368
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Metode penelitian yang mereka jelasakan di Bab 3 ketika menyusun proposal kebanyak merupakan hasil copy-paste skripsi kakak tingkat, tanpa benar-benar dipelajari. 

Kurangnya penguasaan metode penelitian juga dapat menyebabkan kesalahan data yang dikumpulkan. Jika sudah demikian, potensi mengulang penelitian terbuka sangat lebar.

Tidak Biasa Menulis

Sering kemacetan dalam penulisan skripsi disebabkan oleh rendahnya kualitas tulisan. Banyak kalimat yang salah ejaan, typo, SPOK tidak jelas, kata tidak baku, salah tanda baca, antar paragraf tidak nyambung, dan lain sebagainya. 

Berkualitas atau tidaknya skripsi, berbanding lurus dengan keterampilan menulis penulisnya. Ingat, skripsi itu karya tulis. Berarti untuk menyelesaikannya dibutuhkan keterampilan menulis.

Sayangnya, menulis tidak banyak dibudayakan oleh mahasiswa. Jangankan menulis, membaca saja tidak. Padahal keterampilan menulis merupakan kemampuan yang penting bagi akademisi. Menulis menjadi sarana untuk mengungkapkan gagasan dan menyampaikan kritik atau saran. 

Selain beberapa faktor internal di atas, faktor eksternal juga menjadi penyebab skripsi sulit diselesaikan. Misalnya, dosen pembimbing yang killer, sulit ditemui karena sibuk dengan kegiatan yang lain, atau dosen pembimbing yang terlalu idealis. 

Selain itu, ketersediaan device seperti laptop atau komputer dan jaringan internet juga turut berperan. Namun, faktor internal lah yang mesti mahasiswa waspadai. Jika mahasiswa mampu mengatasi kendala ini, maka kendala dari luar relatif lebih mudah untuk diatasi. 

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun