“Katakanlah : jika kamu benar-benar mencintai Allah, ikutlah aku. Niscaya Allah akan mengasihi dan mengampuni dosa-dosamu. Allah Maha Pengampun lagi Maha Penyayang.” (QS. Ali-Imran:31)
“Dan kami tidak mengutuskan seorang rasul,melainkan untuk ditaati seizin Allah. Sesungguhnya jikalau mereka ketika menganiaya diri mereka datang padamu, lalu memohon ampun kepada Allah, dan Rasul pun memohom keampunan bagi mereka, tentulah mereka dapati Allah Penerima Taubat lagi Maha Penyayang. Maka demi tuhanmu mereka tidak beriman sehingga mereka menjadikan kamu hakim terhadap perkara yang mereka perselisihkan, kemudian mereka tidak merasa dalam hati mereka suatu keberatan terhadap keputusan yang kamu berikan dan mereka menerima dengan sepenuhnya.”
(QS. An-Nisa’:64-65)
Kisah pengharaman khamr. Anas bin Malik ra. berkata, “Kami tidak mempunyai khamr selain anggur yang kalian beri nama perahan anggur. Sesungguhnya aku memberi minum Abu Talhah, fulan dan fulan ketika seorang laki-laki datang, lalu ia berkata, “Adakah telah sampai berita kepada kalian?” Mereka bertanya, “Apakah itu?” Ia berkata, “Khamr diharamkan.” Mereka berkata, “Alirkanlah kendi itu wahai Anas!” Mereka tidak menanyakan tentang khamr dan tidak meminumnya lagi setelah berita dari lelaki itu.(HR Bukhari)
Kedua : Wajalu qulubu minallah
“Sesungguhnya orang-orang yang beriman itu adalah mereka yang apabila disebut nama Allah gementarlah hati mereka apabila dibacakan ayat-ayatNya, bertambahlah keimanan mereka dan kepada Rabb mereka bertawakkal.”(QS Al-Anfaal:2)
Takut dapat menyelamatkan seseorang dari kemaksiatan. Bila rasa takut lebih menguasai diri manusia, ia mempengaruhi hatinya hingga tampak perubahan pada mimik muka, gementarnya badan dan air mata yang mengalir.
Orang yangtakut kepada Allah akan merasakan dirinya diawasi. Sentiasa berwaspada terhadap segala sesuatu yang tidak sesuai dengan kehendak Nya. Dan ia tidak merasa aman dari siksa Nya.
“Sesungguhnya orang mukmin itu melihat dosanya seolah-olah ia duduk di bawah gunung, dia takut gunung itu jatuh ke atasnya. Dan sesungguhnya orang yang derhaka itu melihat dosanya seperti seekor lalat yang hinggap diatas hidungnya, lalu ia menghalau lalat itu”.(HR Bukhari)
Rasullullah SAW. pernah mendatangi para sahabat ra yang sedang bersenda gurau dan menegur mereka, “Andai kamu mengetahui apa yang ku ketahui, nescaya kamu sedikit ketawa dan banyak menangis.”
Ketiga :Tawakkal Ilallah
“Barangsiapa yang bertaqwa kepada Allah niscaya Dia akan mengadakan baginya jalan keluar. Dan memberikannaya rezeki dari arah yang tidak disangka-sangkanya. Dan barangsiapa bertawakkal kepada Allah niscaya Allah akan mencukupkannya.” (QS At-Thalaq: 2-3)
Tawakal merupakan puncak kepasrahan dan penyerahan segala urusan kepada Allah Azza Wajalla. Tawakal akan hanya terbina setelah adanya tsiqah(kepercayaan) dan i’timad(ketergantungan) kepada Nya. Tidak ada daya upaya kecuali dari Nya.