Meski berupa serial tokusatsu, Choujin Sentai Jetman tampaknya lebih cocok dikonsumsi remaja ke atas, walau beberapa bagian memang masih bisa dikonsumsi anak-anak. Anak-anak mungkin bisa menikmati aksi-aksi heroik dan mengagumi kehebatan robot-robot merch yang ditampilkan. Namun, remaja dan dewasa akan lebih mudah memahami konflik, plot, dan pesan moral secara lebih utuh karena poin yang paling penting dari sebuah pertunjukan adalah pesan moral.
Pesan moral adalah bagian inti yang harus ada. Pesan moral yang disampaikan masih cukup jelas terserap oleh anak-anak terutama untuk episode-episode yang menampilkan konflik sederhana. Namun, akan sayang sekali karena sekelumit pesan moral lain yang terkandung jauh lebih dalam hanya bisa dimaknai dan dihayati oleh orang dewasa. Hal ini menjadi sebuah plus dan minus sekaligus. Di satu sisi, tidak semua umur bisa dengan utuh menghayati pesan moral yang terkandung dalam serial ini, mengingat masih terbatasnya kognitif anak. Namun, hal ini cukup bisa ditolerir mengingat banyaknya adegan heroik yang menghibur untuk anak-anak.
Di sisi lain, dengan terbatasnya jangkauan anak terhadap pesan moral yang lebih mendalam, yang hanya bisa dihayati oleh orang dewasa, kita bisa menyimpulkan bahwa serial ini tidak sembarangan dibuat. Terbukti, hanya orang bagus jangkauan nalarnya yang mampu menangkap filosofi di balik penampilan adegan dan episode dalam serial tokusatsu buatan Jepang ini. Jika film ini begitu ‘intriguing’ dan ‘mind-provoking’ untuk mencari pesan-pesan yang terkandung, bisa dipastikan bahwa Choujin Sentai Jetman memang dibuat secara serius. Untuk mengetahui detil pesan moralnya, ada baiknya para pembaca menyaksikan sendiri serialnya.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H