Mohon tunggu...
Sigit Budi
Sigit Budi Mohon Tunggu... Wiraswasta - Content Creator

Pembuat konten video, host podcast , selebihnya pengangguran banyak acara

Selanjutnya

Tutup

Money Artikel Utama

Generasi "Zaman Now", Pahamilah Utang Negara dengan Data!

20 Maret 2018   00:16 Diperbarui: 20 Maret 2018   23:45 7855
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Kepala Ekonom CIMB Niaga, Adrian Panggabean memaparkan bahwa Indonesia memasuki tahun 2018 dengan status baru, yakni sebagai negara dengan Produk Domestik Bruto (PDB) nominal sebesar US$ 1 triliun. Dalam kajiannya, Adrian menyebutkan hanya ada 16 dari 180 negara di dunia yang memiliki output di atas US$ 1 triliun. Produk domestik bruto adalah nilai keseluruhan barang dan jasa yang diproduksi di wilayah Indonesia dalam jangka waktu tertentu (biasanya per tahun),  sumber bisnis.tempo.co (19/03/2018).

Menurut peraturan berlaku, rasio hutang negara tidak boleh melebih 30 persen dari PDB, maka bila dihitung dengan teliti hutang RI masih dalam batas aman, apalagi penuangan hutang tersebut untuk hal produktif. 

Berbeda bila hutang tersebut dipakai untuk konsumsi, seperti subsidi BBM pada satu sisi meningkatkan daya beli masyarakat dalam jangka pendek tapi  membebani anggaran nasional dalam jangka menengah. Negara menjadi tidak leluasa berinvestasi untuk hal - hal produktif untuk investasi untuk masa depan seperti infrastruktur transportasi, energi, pertanian, telekomunikasi.

Bila dicermati ada 2 pihak  secara kontinyu membangun narasi ini di media sosial, pertama adalah bagian kroni penguasa Orde Baru, dan kroni kelompok rezim  berkuasa dua periode lalu. 

Kelompok pertama mengumbar nostalgia tentang kejayaan masa orba dan menyembunyikan kebusukan bahwa Indonesia luluh luntak karena kebijakan ekonomi Orba yang memperkaya kroni dan keluarga penguasa. Kelompok kedua berusaha menutupi kebobrokan kroni dari banyaknya proyek mangkrak dan korupsi dengan mengumbar tingginya daya beli masyarakat yang rapuh.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Money Selengkapnya
Lihat Money Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun