"Sebaiknya diminum setelah ampas kopi mengendap, rasa lebih enak" ,ujarnya. Saya mengikuti sarannya, setelah beberapa menit, minum ini saya seruput. Hemmmm....aroma yang keluar dari minuman khas sekali, perpaduan bau Arabika dan Robusta. Soal rasa ? Memang beda dengan kopi - kopi yang disajikan di kedai kopi modern, rasanya lebih segar setelah menyeruputnya.
Seolah ada getaran sensasi dari pusat otak saat lidah berjumpa dengan minuman kopi ini. Mungkin seperti perokok yang jeda tidak menghisap rokok selama beberapa jam, begitu ada kesempatan menghisap dan menghirup asap rokok akan terasa sensasi di otak kita.
"Coba habiskan kopinya dan sisakan ampasnya", ujar. Saya sodorkan cangkir dengan ampas kopi itu, lalu Faisal mengambil kemasan susu cair dan menuangkan ke dalam cangkir tadi. Kemudian menyiram ampas kopi dan susu yang berada di cangkir dengan air mendidih.
"Penambahan air tingginya  cukup tiga perempat cangkir", jelasnya. Lalu ia menyodorkan kembali cangkir tersebut kepada saya untuk diaduk. Selesai mengaduk, selama beberapa menit warna campuran kopi dan susu tersebut berubah menjadi coklat, khas warna kopi susu.
Indonesia dikarunia aneka makanan dan minuman unik yang beragam. Mari kita lestarikan jangan hilang ditelan di jaman. Pengin coba masakan dan minuman khas Aceh  racikan Ustadz Faisa Hani, check instagramnya.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H