Sebuah obrolan ringan dua karyawan di sebuah kantor diatas membuka wawasan baru bagi awam. Bahwa untuk mulai investasi tidak harus dengan dana besar, mulai dengan uang kecil pun bisa.
"Masyarakat umumnya enggan berinvestasi karena menganggap investasi itu sulit", ujar Vivian Secakusuma dari BNP Paribas dalam acara Kompasiana Nangkring "Mitos atau Fakta? Investasi itu Enggak Ribet, Murah, dan Aman" pada Sabtu 28 Oktober 2017 lalu.
Benarkah demikian mitosnya? Vivian menjelaskan  ada 4 hal utama yang menjadi mitos investasi di masyarakat. Mitos ini menghambat calon investor menanamkan dananya di pasar keuangan.
"Waktu, tidak aman, mahal, dan ribet", tambahnya.
Menjawab mitos investasi tersebut, Dr. Rangga Mahendra, seorang profesional pengajar dan investor menyatakan bila kita tak punya waktu, serahkan kepada yang ahli untuk mengurusnya.Â
Menurut  pengalamannya seorang yang ahli dapat menenangkan pikiran kita soal kekuatiran terhadap kehilangan uang.
Suatu ketika dirinya pernah ditawari investasi di "bisnis loundry  mahasiswa" di Yogyakarta oleh seorang teman masa kuliah. Karena tidak fokus akhirnya rugi, saat itu ia masih harus kerja dan kuliah paska sarjana. Sehingga tidak bisa monitor langsung karena jarak kota yang jauh. Dari pengalaman itu ia menyarankan agar investasi kita ditangani pihak profesional.
"Kita bisa tetap menjalankan pekerjaan kita dan terus berinvestasi", ujarnya.
Menurut pengajar di Kampus UGM ini investasi adalah salah satu cara menjamin kesejahteraan kita di hari tua.
"Jangan sampai kita menjadi beban anak - anak di hari tua, atau bila mati mewariskan hutang",tambahnya.
Pakar bisnis ini mengibaratkan mempunyai sebuah  investasi seperti mempunyai sebuah "pompa air". Artinya bila orang lain membeli air untuk memenuhi kebutuhannya, sebagai pemilik kita tidak perlu. Jadi uang untuk beli air bisa untuk keperluan lain.