Mohon tunggu...
Sigit B. Pamadi
Sigit B. Pamadi Mohon Tunggu... Jurnalis - Blogger

Penulis berita

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Mengenal Bastian Tito: Ayah Vino G. Bastian dan Pencipta Tokoh Wiro Sableng

25 Oktober 2024   19:12 Diperbarui: 26 Oktober 2024   21:16 573
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bastian Tito. (Foto: Dokpri) 

Bastian Tito adalah salah satu penulis legendaris Indonesia yang namanya melekat kuat dengan tokoh fiktif ikonik, Wiro Sableng, atau yang dikenal juga sebagai Pendekar 212. Tokoh yang penuh karisma ini telah lama menjadi bagian dari budaya pop Indonesia, terlebih ketika kisahnya diadaptasi ke layar kaca dan layar lebar.

Lahir pada 23 Agustus 1945, Bastian Tito menunjukkan minat menulis sejak usia muda. Mulai dari kelas tiga SD, ia telah menggemari dunia tulis-menulis. Namun, baru pada tahun 1964 ia memulai karirnya sebagai penulis dengan membukukan karyanya. Salah satu karya paling berpengaruh dari Bastian adalah Wiro Sableng, yang diciptakan pada tahun 1967 setelah ia melakukan berbagai riset mendalam, termasuk mengunjungi candi-candi dan perguruan silat di Indonesia.

Perjalanan Penulisan Wiro Sableng

Bastian Tito menciptakan Wiro Sableng sebagai sosok superhero yang unik, penuh humor, namun juga sarat dengan nilai-nilai kearifan lokal. Ide menciptakan tokoh ini terinspirasi dari pengalaman Bastian menerjemahkan novel-novel James Bond yang kental dengan karakter pahlawan yang memiliki kode etik. Begitu pula dengan Wiro Sableng yang memiliki kode angka 212, sebuah angka yang telah menjadi simbol ikonik dalam cerita pendekarnya.

Dalam proses penulisan setiap bukunya, Bastian dikenal sangat teliti. Sebelum menulis, ia melakukan riset yang memakan waktu hingga dua minggu. Hasil dari riset ini membawa kekayaan latar belakang budaya dan nuansa cerita yang begitu khas dalam setiap kisah Wiro Sableng. Bastian bahkan mampu menyelesaikan 2 hingga 3 buku Wiro Sableng dalam satu periode penulisan.

Hingga akhir hayatnya, ia telah menghasilkan 185 judul buku dalam serial Wiro Sableng. Empat di antaranya belum diterbitkan dan direncanakan untuk diadaptasi ke dalam film sebagai lanjutan dari kisah Wiro Sableng.

Kesuksesan Adaptasi Wiro Sableng ke Layar Kaca dan Layar Lebar

Kisah Wiro Sableng pertama kali diadaptasi ke layar lebar pada tahun 1988, dengan Tony Hidayat dan Atin Martino sebagai pemeran utamanya. Pada era 1990-an, kisah Wiro Sableng lebih populer ketika diangkat menjadi serial televisi dengan aktor Herning Sukendro (Kenken) dan Abhie Cancer sebagai pemeran utama.

Namun, keunikan lain dari kisah Wiro Sableng terjadi ketika Vino G. Bastian, putra bungsu Bastian Tito, memerankan karakter sang pendekar dalam adaptasi layar lebar yang dirilis pada tahun 2018. Hal ini memberikan ikatan emosional yang kuat antara karya legendaris Bastian Tito dengan generasi selanjutnya. Vino, yang kini dikenal sebagai salah satu aktor ternama Indonesia, berhasil membawa kembali sosok Wiro Sableng kepada generasi baru.

Karya-Karya Lain dari Bastian Tito

Selain Wiro Sableng, Bastian Tito juga menulis banyak karya lainnya, salah satunya adalah Kupu-Kupu Giok Ngarai Sianok, yang mengambil latar budaya Minangkabau. Karya lain yang tak kalah menarik adalah Boma Gendenk: Topan di Borobudur, di mana wajah Vino G. Bastian terpampang di sampul buku tersebut, menambah daya tarik pembaca untuk mengikuti kisahnya.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun