"Wong kita punya kok, kita ada di daerah tropis kok, hujannya tinggi kok, banyu ki gor lewat. Kenapa tidak ditahan, Kenapa tidak dibendung, kenapa tidak disimpan dan kenapa ketika kemarau seperti kemarin-kemarin, seperti sekarang-sekarang orang marah karena ga dapat air? Lo..ini kan logika gampang aja to.., " ujarnya.
Ganjar saat berbicara dengan Presiden waktu menjadi Gubernur Jawa Tengah, pada saat itu Indonesia besarnya seperti ini, bendungan di Indonesia dengan yang ada di Korea Selatan saja kalah. "Jangan ngomong Jepang ya..jangan ngomong Tiongkok ya.. Kalah kita. Kita itu hanya 300san sekian, mereka itu puluhan ribu, terbayang kan? Dan air selalu menjadi persoalan utama," ungkapnya.
Ganjar mengatakan kalau Indonesia menggunakan energi yang lama, yang orang bilang ada stampelnya kotor, mencemari, BPJS itu ternyata cacatan di 2023, mengobati orang-orang kurang lebih 17,8 Triliun karena polusi udara, dan potensi lapangan pekerjaan dengan membuat EBT itu bisa 3,7 Juta.
"Dengan teknologi tinggi, maka sekolah vokasi menjadi penting dan ada skill yang harus dibangun, yaitu teknik lingkungan, teknik pangan, data siencetis, terus ilmu bagaimana kita mengelola material kita yang kita miliki sangat kaya sekali. Itulah ekonomi hijau," jelasnya. (bay)
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H