Mohon tunggu...
Sigit Raharjo
Sigit Raharjo Mohon Tunggu... Administrasi - orang biasa yg sedang belajar menulis,semoga berguna

Orang Biasa saja ....................

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Manajemen Bakso serbu

28 November 2013   11:02 Diperbarui: 24 Juni 2015   04:35 245
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

TB :

Manajemen saya ini, saya namain "manajemen serbu" lho wong harganya juga Cuma beberapa ribu. Pertama , saya ngak pake babu mas alias semua ini saya kerjain berdua sama adik-adik saya, itu kan udah menghemat biaya. Yang kedua, Visi dan Misi saya adalah bagaimana warung saya ini diserbu terus sama pembeli, makanya saya memakai teknik harga murah tapi kualitas ngak murahan, buktinya mas merem melek ngerasain bakso saya (ngaku aja mas)..... jadi intinya biaya kita buat serendah mungkin tetapi kualitas rasa dan pelayanan sebaik mungkin. Coba Negara ini mau menerapkannya. Apa-apa ngak mahal, pelayanan rakyat kecil cepat dan di jaga kualitasnya, wuah pasti cepet tambah makmur Negara kita mas !

Saya :

wah kamu termasuk orang yang membantu pemerintah meningkatkan gizi masyarakat dengan baksomu ini ya ? tapi saya curiga baksomu ini pake pengawet, atau pake daging ti ****

TB :

Dijamin enggak lah mas, emang bakso saya kayak kasusnya para koruptor yang awet jalan di tempat aja, alias mandeg peti es. Eh giliran diputus pengadilan klo gak putusan bebas, hukuman ringan malah dapat remisi lagi (geleng-geleng kepala). Makanya yang paling awet di negeri ini ya para koruptor, ngak abis-abis yam as. Sekalipun dibentuk "embahnya KPK" sekalipun pasti ndak abis-abis tuh para koruptor. Nah itu mas jelas para koruptor itu yang pake "pengawet", yang efeknya merusak mata dan hati, maksudnya yang rusak mata pencaharian rakyat yang terkena dampaknya dan hati para koruptor yang udah pada kronis klo ngambil uang rakyat ngak kira-kira banyaknya, pake berjamaah lagi dari kakek buyut, cucu, cicit kebagian semua. Dan pengawet tindakan korupsi, buktinya masih ada saja korupsi walau udah ada KPK dan K.. K .... Yang lain.

Saya :

Kamu tau ngak, warung baksomu ini membuat warung bakso lain jadi sepi !?

TB :

Kan kita udah pasar bebas mas, jadi klo kita salah manajemen ya salah sendiri. Tukang bakso juga harus "sevis minded" mas(baca: punya mental melayani). Udah baksonya mahal, kualitas tidak di jaga dan pelayanannya amburadul gak salah kalo warungnya sepi. Tetapi kalo manajemen Negara "high cost dan ngak servis minded" depan istana Negara justru tambah rame terus tiap hari rakyat pada demon karena merasa nasibnya terabaikan minta pemerintah ngak ingkar janji(tul kan mas). Sampek para dokter pun ikutan demo, ngak mau kalah sama yang lain ( Hiii hiiii ..._)

Saya :

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun