Mohon tunggu...
Sigit
Sigit Mohon Tunggu... Wiraswasta - Mimpi-mimpi yang menjadi kenyataan

Dibalik kesuksesan seorang anak ada doa ibu yang selalu menyertainya, kasih sayangnya takan pernah luntur, dan takan tergantikan.

Selanjutnya

Tutup

Gaya Hidup Artikel Utama

Susahnya Memilih Deodoran untuk Anak

8 September 2017   05:52 Diperbarui: 10 September 2017   13:37 8229
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber gambar|lifestayle-okezone.com

Bicara mengenai bau badan tentu bukan hanya masalah orang dewasa saja, tapi juga terjadi pada anak yang beranjak dewasa. Penggunaan deodoran terbukti sering menimbulkan masalah, butuh waktu untuk menemukan deodoran yang tepat. Pola makan dan hidup sehat ternyata tak menjamin kita bebas dari bau badan.

Saya sempat membaca beberapa ringkasan jurnal tentang temuan bakteri penyebab bau tak sedap. "Bau badan timbul ketika bakteri di kulit memecah molekul dalam keringat." Dalam studi tersebut, para peneliti menemukan DNA di bakteri Staphylococcus hominis penghasil protein yang memecah molekul keringat.

"Protein ini bertanggung jawab dalam memecah molekul keringat ke dalam senyawa yang berperan besar terhadap bau badan. Senyawa tersebut tajam dan dalam jumlah kecil, yakni sekitar satu bagian per triliun. Menurut penelitian ini, salah satu gen dalam Staphylococcus hominis juga ditemukan dalam dua spesies bakteri Staph terkait bau badan." (Sumber: nationalgeographic.co.id)

Dalam tumbuh kembang anak, ada fase di mana seorang anak akan mengalami masa pertumbuhan yang sangat pesat. Berat badan serta pola bermain yang semangkin aktif, tak jarang banyak menimbulkan keringat berlebih. Mandi sehari tiga kali nyatanya tak cukup untuk membunuh kuman yang penyebab bau badan. Kondisi tersebut tentu sangat menganggu kenyamanan si anak, baik dalam bermain atau saat belajar.

Hal ini membuat orang tua khususnya ibu-ibu merasa khawatir, bagaimana caranya agar buah hati terbebas dari bau keringat. Keringat yang keluar saat bermain mustahil bisa di cegah, jadi yang kita harus pikirkan kembali adalah bagaimana caranya keringat yang berlebih tidak menimbulkan masalah yang menganggu.

Produk penghilang bau badan atau deodoran dalam bentuk stick atau bentuk powder, lebih banyak di tujukan bagi orang dewasa. Hampir tidak pernah kita temui iklan penghilang bau keringat khusus anak mejeng di televisi, tentu saja hal ini memiliki alasan, bahan pembuat deodoran sangat berbahaya jika gunakan dalam jangka panjang oleh anak-anak, karena bisa menimbulkan masalah kesehatan dikemudian hari.

Lalu bagaimana kita selaku orang tua yang ingin anaknya bebas dari bau badan, apakah juga ikut-ikutan memberi deodoran yang bukan peruntukanya. Perlukah konsultasi ke dokter hanya untuk membahas masalah bau badan? Tentu bagi sebagaian orang tua atau saya sendiri akan berpikir ulang. Lalu pertanyaanya, adakah produk yang aman digunakan untuk anak-anak?

Di luaran sana banyak produk deodoran untuk anak, namun kebanyakan buatan luar negeri. Kalau yang buatan dalam negeri ada, tapi banyak yang kuatir menggunakanya. Bicara deodoran atau produk penghilang bau keringat, saya memiliki pengalaman masalah bau keringat pada putri kami. Usianya kini beranjak 6 tahun, badanya lumayan bongsor untuk anak seumuranya.

Usia di mana ia sedang aktif bermain, di lingkungan rumah dan sekolah. Keringat berlebih tidak dapat dihindari, pakaian seragam harus diganti setiap harinya. Awalnya sih saya serta istri tidak begitu mengindahkannya, namun lama-kelamaan tentu akan menganggu kenyamanan dalam bermain juga belajarnya. Bahkan jika menimbulkan bau menyengat, pasti menganggu teman lainya.

Memperkenalkan parfum untuk si kecil
Mulailah kami belikan parfum khusus untuk anak-anak, namun lebih sering disemprotkan hanya ke pakainya saja karena khawatir ada masalah nantinya. Ada 3 sampai 4 jenis parfum yang kami gunakan, namun nyatanya tidak dapat menghalau bau keringat tadi. Saya mencoba mencari informasi bagaimana mengatasi masalah keringat dan bau badan pada anak, tapi sayang tak banyak informasi yang saya dapat.

Saya baca di sebuah media, "Menurut sebuah penelitian, sekarang ini anak laki-laki mengalami pubertas lebih cepat dua tahun dari pada anak laki-laki di masa lalu. Hal seperti itu pun terjadi dengan anak perempuan. Bahkan beberapa tanda mulai ditunjukkan bahwa anak laki-laki berusia enam tahun dan anak perempuan berusia 7 tahun akan mengalami pubertas lebih awal." (Sumber : http://health.liputan6.com)

Ternyata banyak faktor yang menyebabkan hal tersebut terjadi, selain dari konsumsi makanan, banyaknya bahan kimia yang meniru efek dari hormon juga memicu anak-anak mengalami pubertas lebih cepat. Selain itu, gadget juga sedikit berpengaruh terhadap pubertas dini pada anak. Hal-hal ini yang selama ini tidak pernah kita sadari.

Ya, segala macam cara sempat kami lakukan. Rutin menganti kaos dalam, mandi tiga kali sehari, penggunaan sabun mandi yang mahal serta penggunaan bedak, parfum, namun nyatanya tak banyak membantu mengusir bau badan. Kadar Hormon yang dimiliki setiap anak berbeda, sementara penghilang bau keringat anak yang jelas aman tidak banyak tersedia di pasaran.

Sebenarnya banyak orang tua abai terhadap hal ini, anak berkeringat lebih dan mengeluarkan aroma tak sedap di anggap wajar. Mandi sehari tiga kali dianggap sudah cukup untuk menghilangkan bau badan, padahal belum tentu demikian. Menjauhkan makanan yang menyebabkan bau badan ternyata bukan solusi, mungkin saja ada cara lain dengan tidak membuat pantangan makan untuk si kecil.

Memperkenalkan deodoran
Setelah mencari berbagai informasi, ada teman istri menganjurkan menggunakan deodoran merk M*K, buatan dalam negeri dalam bentuk bubuk. Produk deodoran tersebut sebenarnya sudah dikenal masyarakat sejak 1970. Mungkin Anda juga pernah menggunakanya saat kecil, namun seiring gencarnya produk deodoran yang lebih modern menyebabkan produk tersebut hanya dikenal di kalangan menengah ke bawah.

Penggunaanya juga gampang, jadi hanya ditaburkan di bagian ketiak beberapa kali. Cukup sekali saja mengajarkan, putri saya sudah bisa melakukanya sendiri. Selain tidak menimbulkan noda pada pakaian, deodoran jenis ini juga tidak menimbulkan bau menyengat di hidung. untuk kemasan stick masih sudah didapat, jadinya masih menggunakan bentuk bubuk dalam kemasan kertas.

Sebenarnya saya juga tidak begitu percaya bahwa produk tersebut aman digunakan untuk si kecil, tapi karena termasuk produk buatan dalam negeri dan sudah lama di konsumsi oleh masyarakat, jadi tak ada salahnya saya mencobanya untuk putri saya. Tugas saya belum selesai, bukan hanya mencoba, namun kita juga harus terus mengawasi apakah produk tersebut aman selama digunakan.

Sudah beberapa bulan ini, kami menggunakan produk tersebut untuk menghilangkan bau badan si kecil. Sekarang ia merasa lebih nyaman, namun tetap saya awasi dalam penggunaanya. Beberapa cara dapat di terapkan untuk menghindari hal-hal yang tidak kita inginkan. Contohnya setelah pulang sekolah, ketiak harus cepat dibersihkan dengan air bersih, gunakan sabun agar lebih bersih.

Kemudian, deodoran hanya digunakan saat ke sekolah, berpergian atau saat berada di luar rumah saja. Masih ada kekhawatiran kami selama menggunakan deodoran tersebut. Namun hanya cara itu yang bisa kami lakukan sampai saat ini, mungkin para sahabat kompasiner mempunyai pengalaman yang sama dengan saya, jadi bisa dishare untuk pemilihan deodoran yang tepat dan aman untuk si kecil.

Nah, beberapa hari yang lalu, ada teman juga menyarankan mengunakan produk lain. Katanya bagus untuk anak, dan tidak mengandung efek samping apapun. Saya coba menggali informasi produk tersebut, tapi ternyata produk buatan luar. Saya urungkan untuk membelinya, lagi-lagi ada rasa khawatir jika terjadi masalah dalam penggunaanya.

Bahaya penggunaan deodoran
Adakah hal yang perlu kita waspadai dalam penggunaan deodoran? Tentu saja ada. Hal paling gampang dilihat, jika terjadi iritasi sudah tentu tidak cocok untuk kulit. Selain itu, ternyata ada hal yang lebih menyeramkan di banding hanya masalah iritasi. Banyak penyakit yang menanti jika penggunaan deodoran dalam jangka panjang.

Saya pribadi sangat awam apa bahaya penggunaan deodoran yang tidak sesuai. Masalah pemakaian deodoran yang tidak cocok paling buruk hanya meninggalkan iritasi, stop pemakaian langsung bisa selesai masalah. Selain itu penyebab gonta-ganti deodoran karena sering meninggalkan noda pada pakaian atau hadirnya produk terbaru. Dahulu, deodoran hanya tersedia jenis bubuk, sekarang sudah hadir lebih modern dalam bentuk Stick.

Beberapa artikel yang tayang di media ternama menyebutkan, ternyata aluminium klorida yang terkandung dalam pembuatan deodoran dapat menyebabkan timbulnya penyakit mematikan. Diantaranya seperti Alzheimer, demensia, kanker payudara dan masih banyak lagi dampak buruk yang ditumbulkan oleh penggunaan deodoran.

Meskipun belum ada bukti ilmiah bahwa deodoran bisa menyebabkan kanker payudara atau penyakit alzheimer tapi sebaiknya kita lebih cermat dalam memilih dan menggunakan produk deodoran merk apapun. Mungkin dalam waktu dekat saya akan konsultasi ke dokter untuk masalah penggunaan deodoran yang kami gunakan untuk anak.

Untuk saat ini, saya tetap menggunakan deodoran tersebut. Ya, setidaknya saya tak menggunakan produk luaran yang saya belum tau dengan jelas bahan yang digunakan. Penggunaan produk dalam negeri mungkin akan lebih kecil resikonya karena menggunakan bahan-bahan alami, jika ada masalah dapat segera menanyakan ke bagian customer service di sini. Lain cerita kalau menggunakan produk luaran.

Tidak ada salahnya selaku orang tua, kita mesti berhati-hati dalam memberi produk deodoran untuk anak kita. Jangan sampai hal yang kita anggap sepele malah dapat membahayakan kesehatan si kecil. Jangan langsung percaya dengan produk yang belum kita kenali, cari informasi sebanyaknya. Ingat selalu peribahasa yang satu ini, "mencegah lebih baik dari pada mengobati."

Cikarang, 20170908

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Gaya Hidup Selengkapnya
Lihat Gaya Hidup Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun