Ternyata banyak faktor yang menyebabkan hal tersebut terjadi, selain dari konsumsi makanan, banyaknya bahan kimia yang meniru efek dari hormon juga memicu anak-anak mengalami pubertas lebih cepat. Selain itu, gadget juga sedikit berpengaruh terhadap pubertas dini pada anak. Hal-hal ini yang selama ini tidak pernah kita sadari.
Ya, segala macam cara sempat kami lakukan. Rutin menganti kaos dalam, mandi tiga kali sehari, penggunaan sabun mandi yang mahal serta penggunaan bedak, parfum, namun nyatanya tak banyak membantu mengusir bau badan. Kadar Hormon yang dimiliki setiap anak berbeda, sementara penghilang bau keringat anak yang jelas aman tidak banyak tersedia di pasaran.
Sebenarnya banyak orang tua abai terhadap hal ini, anak berkeringat lebih dan mengeluarkan aroma tak sedap di anggap wajar. Mandi sehari tiga kali dianggap sudah cukup untuk menghilangkan bau badan, padahal belum tentu demikian. Menjauhkan makanan yang menyebabkan bau badan ternyata bukan solusi, mungkin saja ada cara lain dengan tidak membuat pantangan makan untuk si kecil.
Memperkenalkan deodoran
Setelah mencari berbagai informasi, ada teman istri menganjurkan menggunakan deodoran merk M*K, buatan dalam negeri dalam bentuk bubuk. Produk deodoran tersebut sebenarnya sudah dikenal masyarakat sejak 1970. Mungkin Anda juga pernah menggunakanya saat kecil, namun seiring gencarnya produk deodoran yang lebih modern menyebabkan produk tersebut hanya dikenal di kalangan menengah ke bawah.
Penggunaanya juga gampang, jadi hanya ditaburkan di bagian ketiak beberapa kali. Cukup sekali saja mengajarkan, putri saya sudah bisa melakukanya sendiri. Selain tidak menimbulkan noda pada pakaian, deodoran jenis ini juga tidak menimbulkan bau menyengat di hidung. untuk kemasan stick masih sudah didapat, jadinya masih menggunakan bentuk bubuk dalam kemasan kertas.
Sebenarnya saya juga tidak begitu percaya bahwa produk tersebut aman digunakan untuk si kecil, tapi karena termasuk produk buatan dalam negeri dan sudah lama di konsumsi oleh masyarakat, jadi tak ada salahnya saya mencobanya untuk putri saya. Tugas saya belum selesai, bukan hanya mencoba, namun kita juga harus terus mengawasi apakah produk tersebut aman selama digunakan.
Sudah beberapa bulan ini, kami menggunakan produk tersebut untuk menghilangkan bau badan si kecil. Sekarang ia merasa lebih nyaman, namun tetap saya awasi dalam penggunaanya. Beberapa cara dapat di terapkan untuk menghindari hal-hal yang tidak kita inginkan. Contohnya setelah pulang sekolah, ketiak harus cepat dibersihkan dengan air bersih, gunakan sabun agar lebih bersih.
Kemudian, deodoran hanya digunakan saat ke sekolah, berpergian atau saat berada di luar rumah saja. Masih ada kekhawatiran kami selama menggunakan deodoran tersebut. Namun hanya cara itu yang bisa kami lakukan sampai saat ini, mungkin para sahabat kompasiner mempunyai pengalaman yang sama dengan saya, jadi bisa dishare untuk pemilihan deodoran yang tepat dan aman untuk si kecil.
Nah, beberapa hari yang lalu, ada teman juga menyarankan mengunakan produk lain. Katanya bagus untuk anak, dan tidak mengandung efek samping apapun. Saya coba menggali informasi produk tersebut, tapi ternyata produk buatan luar. Saya urungkan untuk membelinya, lagi-lagi ada rasa khawatir jika terjadi masalah dalam penggunaanya.
Bahaya penggunaan deodoran
Adakah hal yang perlu kita waspadai dalam penggunaan deodoran? Tentu saja ada. Hal paling gampang dilihat, jika terjadi iritasi sudah tentu tidak cocok untuk kulit. Selain itu, ternyata ada hal yang lebih menyeramkan di banding hanya masalah iritasi. Banyak penyakit yang menanti jika penggunaan deodoran dalam jangka panjang.
Saya pribadi sangat awam apa bahaya penggunaan deodoran yang tidak sesuai. Masalah pemakaian deodoran yang tidak cocok paling buruk hanya meninggalkan iritasi, stop pemakaian langsung bisa selesai masalah. Selain itu penyebab gonta-ganti deodoran karena sering meninggalkan noda pada pakaian atau hadirnya produk terbaru. Dahulu, deodoran hanya tersedia jenis bubuk, sekarang sudah hadir lebih modern dalam bentuk Stick.