Mohon tunggu...
Sigit
Sigit Mohon Tunggu... Wiraswasta - Mimpi-mimpi yang menjadi kenyataan

Dibalik kesuksesan seorang anak ada doa ibu yang selalu menyertainya, kasih sayangnya takan pernah luntur, dan takan tergantikan.

Selanjutnya

Tutup

Travel Story

Wisata Bukit Lawang yang Bakal Terlupakan karena Infrastruktur Jalan

7 Agustus 2015   23:31 Diperbarui: 7 Agustus 2015   23:54 1825
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Tak lama lagi kami akan sampai di pintu gerbang bukit lawang, atau tempat pemungutan uang masuk, disini mobil2 ataupun sepeda motor yang akan masuk di stop untuk membayar retribusi masuk dan parkir, dulu biaya masuk sekitar Rp 5000 sampai 10,000 tp kalau sekarang mungkin akan lebih mahal, untung saja abang Ipar punya kenalan di situ, jadi tinggal sebut namanya semua jadi gratis..tis, sampai diparkiran juga harus bayar tp lagi2 semua menjadi gratis, intinya masih banyak pungutan2 yang dibebankan ke pengunjung walaupun di depan gerbang masuk sudah diharuskan membayar retribusi masuk plus parking.

Setelah menurunkan semua barang bawaan, menyusuri jalan masuk, tidak terlalu banyak berubah pikirku, hanya penginapan, tempat berjualan souvenir yang makin menjamur dikiri kanan jalan. ada beberapa bangunan yang dibiarkan begitu saja, ya bangunan peninggalan bencana bandang yang meluluh lantakan daerah tsb. hawa sejuk pegunungan sangat terasa, setelah sampai ternyata di sana sudah mulai ramai oleh para pengunjung, waktunya mencari tempat untuk beristirahat sekaligus memulai acara bakar-bakaran, di sini untuk duduk (lesehan) saja kita harus membayar, penduduk setempatlah yang mencari rezeki dengan berjualan disekitar sungai, menyewakan ban untuk yang mau tubbing, kalau orangnya banyak kudu di rakit dulu dengan tali tambang. nah untuk lapak buat istirahat harus bayar Rp 70,000, di tawar juga ga dikasih,emang segitu tarifnya kata si abang. saya sendiri binggung lalu apa gunanya harus bayar di pintu utama tadi, malah dua kali mobil si stop untuk membayar biaya yang tak jelas.

 

Jernihnya air sungai membuat siapa saja ingin mandi dan berendam, anak-anak yang tak sabar langsung masuk ke dalam sungai dan berenang, bermain air serta sesekali memasukan kepala mereka kedalam air sungai yang jernih.

Mereka dengan riang  naik ban beramai2, jika ingin puas menaiki ban kita harus berjalan dulu menyusuri sungai ke arah atas, kemudian baru menaikinya sambil menikmati panorama hutan gunung leuser.

Ada acara bakar-bakaran (Bakar Ikan,Ayam)

Suasana pengunjung yang menghabiskan liburan di Bukit Lawang

Banyak ditemui para turis yang lewat mengunakan ban yang di rakit ditemani para guidenya, mereka menyusuri aliran sungai bahorok sambil menikmati indahnya perbatasan hutan gunung leuser.

Bukit Lawang juga menjadi satu-satunya tempat penangkaran Orang Utan, Inilah daya tarik dari tempat Wisata ini yang membuat banyak wisatawan baik lokal maupun dari mancanegara datang. Ketika waktu sudah mulai senja, Kumpulan monyet2 yang ada didalam hutan turun untuk minum di Sungai, seperti tidak ada takutnya binatang yang ada di kawasan taman gunung leuser ini, beberapa dari monyet2 itu selalu mendekati para pengunjung, mengharapkan lemparan berbagai makanan ringan. untuk bisa melihat orang hutan kita harus masuk ke dalam Taman Nasional Gunung Leuser, ada paket yang ditawarkan untuk menjelajah kawasan tsb.

Jalan menuju Taman Nasional Gunung Leuser dan tempat menarik lainya di Bukit Lawang

Untuk oleh2 atau kenang-kenangan Souvenir kita bisa membeli aneka lukisan atau baju bergambar Orang utan yang dapat ditemui di sepanjang kanan kiri jalan sambil menuju arah pulang

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Travel Story Selengkapnya
Lihat Travel Story Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun