Situasi:Â
Kondisi:
Kondisi yang menjadi latar belakang masalah
Mengapa praktik ini penting untuk dibagikan ?
Peserta didik kurang bersemangat mengikuti proses pembelajaran.
Ketika proses belajar peserta didik cenderung banyak diam, jika ditanya tidak menjawab dan hanya tersenyum, tidak berani bertanya dan terkadang tidak fokus
Guru belum memanfaatkan teknologi dalam proses pembelajaran
Guru belum menerapkan model pembelajaran yang inovatif dan menyenangkan
Kondisi tersebut juga disebabkan karena pada saat itu guru masih menggunakan metode pembelajaran ceramah (Teacher Centered Learning)
Praktik ini penting untuk dibagikan karena masih banyak guru yang mengalami permasalahan seperti ini, sehingga dengan menyusun praktik cerita baik diharapkan dapat memotivasi diri sendiri sehingga dapat menjadi salah satu referensi bagi rekan guru yang lain.
Peran dan tanggungjawab dalam praktik ini adalah guru mempunyai tanggung jawab dalam melakukan proses pembelajaran yang efektif dengan menggunakan model pembelajaran secara tepat dan inovatif sehingga tujuan pembelajaran dan hasil belajar siswa dapat tercapai sesuai dengan yang diharapkan. Hal ini dapat diwujudkan dengan peran guru yang mampu dan mau menggunakan media pembelajaran seperti Mentimeter, Google Jamboard, Google Classroom, Whatsapp, LKPD, memanfaatkan TPACK dalam pembelajaran, mengkolaborasikan video tutorial dalam Virtual Reality (VR) serta membuat penilaian yang berbasis HOTS.
Tantangan :Â
Penyebab masalah dalam pembelajaran yang terjadi adalah:
Pada proses pembelajaran guru kurang siap dalam menggunakan media pembelajaran yang inovatif
Rendahnya motivasi belajar peserta didik hal tersebut dapat disebabkan karena metode pembelajaran yang digunakan kurang variatif
Kurangnya penerapan model pembelajaran inovatif yang menarik minat dan sesuai dengan karakteristik materi
Belum optimalnya peran guru dalam meningkatkan motivasi belajar peserta didik dan manajemen kondisi kelas
Sekolah belum mampu memberikan fasilitas secara menyeluruh pada semua ruang kelas
Tantangan yang dihadapi oleh guru antara lain:
Pemilihan metode pembelajaran yang variatif
Pemilihan model pembelajaran yang sesuai dengan karakteristik dan kebutuhan peserta didik
Pemilihan media pembelajaran yang menarik, meningkatkan motivasi dan minat belajar peserta didik
Yang terlibat dalam PPL, yaitu:
Kepala Sekolah sebagai penanggung jawab kegiatan.
Guru sebagai fasilitator.
Siswa sebagai pusat dalam proses pembelajaran.
Rekan sejawat yang membantu pelaksanaan PPL.
Dosen dan Guru Pamong sebagai pembimbing dalamÂ
setiap proses pelaksanaan PPL.
Aksi :
Langkah-langkah yang dilakukan untuk menghadapi tantangan-tantangan tersebut adalah sebagai berikut :
Penggunaan mediaÂ
Guru harus kreatif dalam memilih media ajar yang baik dan tepat. Guru dapat menggunakan media pembelajaran berbasis TPACK seperti media Google Slide, Classroom, Video Youtube, LKPD yang dikolaborasikan satu tayangan video yang bisa diputar di Virtual Reality (VR) sehingga dapat memudahkan peserta didik dan guru untuk memahami dan menyampaikan materi pembelajaran.
Penggunaan model pembelajaranÂ
Guru menggunakan pendekatan saintifik dengan model pembelajaran yang digunakan adalah model Problem Based Learning (PBL) dengan sintak Kurikulum Merdeka yang terdiri dari :
Pendahuluan
Inti
Orientasi peserta didik pada masalah
Mengorganisasikan peserta didik untuk belajar
Membimbing penyelidikan individu maupun kelompok
Mengembangkan dan menyajikan hasil karya
Menganalisis dan mengevaluasi proses pemecahan masalah
Penutup
Berkaitan dengan penilaianÂ
Guru harus melakukan penilaian secara keseluruhan baik dari ranah kognitif, afektif dan psikomotor yang dituangkan dalam rubrik penilaian yang didalamnya terdapat instrumen seperti kisi-kisi soal, indikator ketercapaian, dan penilaian yang berbasis HOTS.
Berkaitan dengan suasana kelasÂ
Guru dapat mendesain ruang kelas dengan baik, mulai dari kebersihan, kerapihan, keindahan, serta posisi tempat duduk, sehingga peserta didik dapat merasa nyaman dan termotivasi untuk belajar.
Strategi yang akan dilakukan adalah :
Penggunaan TPACK dalam pembelajaran dan menggunakan media video pembelajaran K3 dan budaya kerja industri yang diperoleh dari youtube dengan alamat
https://www.youtube.com/watch?v=UDSbeJxmI6w&t=598s Â
Menggunakan model pembelajaran Problem Based Learning (PBL) dengan sintaks Merdeka yaitu membuat sebuah presentasi dalam bentuk slide tentang kumpulan tata tertib industri di sekolah dalam bentuk tulisan, gambar maupun simbol lainya yang ada di dalam kelas, laboratorium komputer dan lingkungan sekitar di sekolah yang diharapkan mampu merangsang peserta didik untuk melakukan proses belajar yang memiliki hasil akhir berupa ketaatan dalam mematuhi tata tertib dan sikap tanggap dalam menghadapi kecelakaan kerja.
Menyusun indikator pencapaian kompetensi dan evaluasi yang berorientasi pada HOTS
Refleksi Hasil dan dampak
Dampak dari Pelaksanaan Aksi
Siswa sudah mulai terbiasa dengan model pembelajaran Project Based Learning (PjBL) dan Problem Based Learning (PBL)Â
Siswa sudah terbiasa mengerjakan soal HOTS pada LKPDÂ
Siswa menjadi lebih berani di dalam menyampaikan pendapat baik secara individu maupun di dalam diskusi kelompok.Â
Siswa menjadi lebih kreatif dalam pembuatan hasil karya/presentasi menggunakan media Google SlideÂ
Siswa menjadi lebih berani untuk berbicara di depan kelas dalam menyampaikan presentasi.Â
Siswa dapat secara mandiri mencari sumber belajar yang tepat.
Efektif atau tidak efektif
Efektif, dapat meningkatkan motivasi belajar siswa pada elemen Teknologi Informasi dan Komunikasi.Â
Respon dari strategi yang dilakukan
Terdapat respon positif dari siswa. Rata-rata siswa merasa senang dan senang sekali dengan pembelajaran yang diberikan oleh guru.Â
Faktor keberhasilan atau ketidakberhasilanÂ
Penggunaan model pembelajaran Problem Based Learning (PBL) dan Project Based Learning (PjBL) membuat peserta didik lebih termotivasi untuk belajar dibandingkan dengan menggunakan metode konvensional yang selama ini sering digunakan. Hal ini terlihat dari indikator keaktifan peserta didik yang meningkat dibandingkan dengan sebelum menggunakan model PBL dan PjBL.
Menerapkan model pembelajaran Problem Based Learning dan menggunakan media berbasis TPACK bagi guru adalah dapat membantu guru menyampaikan materi lebih mudah dan kegiatan pembelajarannya tidak monoton.
Dalam proses pembelajaran berlangsung, dengan menggunakan langkah-langkah tersebut respon dari lingkungan sekitar yaitu teman sejawat dan kepala sekolah memberikan respon positif. Faktor yang menunjukkan bahwa model pembelajaran yang telah dilakukan berhasil adalah dengan pemahaman siswa dalam belajar dan hasil belajar yang di atas KKM dengan data pelaksanaan aksi yaitu dari jumlah keseluruhan peserta didik kelas X PPLG 1 berjumlah 36 orang, 36 peserta didik sudah tuntas dan memperoleh nilai di atas KKM.
Rencana Tindak Lanjut
Pembelajaran yang berlangsung menggunakan model pembelajaran Problem Based Learning (PBL) dan Project Based Learning (PjBL) dikemas dengan media inovatif dan kreatif, peserta didik ditantang menemukan pengetahuan baru belum mereka kenal sebelumnya. Disamping itu terlihat peningkatan motivasi belajar siswa yang signifikan disebabkan adanya proses aktivitas yang di desain oleh guru secara variatif dan inovatif
Bagaimana respon eksternal terkait dengan strategi yang dilakukan
Secara umum respon dari dosen dan guru pamong selaku pembimbing dan penilai terkait dengan strategi yang dilakukan sudah baik, pembelajaran dibawakan dengan semangat, namun ada beberapa hal yang menjadi masukan dari dosen dan guru pamong pada saat praktik antara lain :
Pengelolaan kelas yang seharusnya dikondisikan lebih efisien pada saat diskusi kelompok.
Pengambilan video yang disarankan dari berbagai arah yang disarankan.
Pengaturan tempat duduk siswa yang lebih di kondusifkan dengan kondisi kelas
Respon dari pihak siswa, pembelajaran yang telah dilaksanakan sangat menyenangkan, siswa merasa tertantang dan tertarik pada saat belajar menggunakan media yang ada
Yang menjadi faktor keberhasilan yaitu :
Beberapa faktor yang mendukung keberhasilan dalam pembelajaran ini yaitu perangkat pembelajaran yang lengkap, perangkat pembelajaran disusun secara operasional yang dibimbing langsung oleh dosen dan guru pamong dengan sangat baik, pembelajaran disusun secara baik dengan memperhatikan setiap sintaks model pembelajaran yang dipilih. Tentunya dukungan dari kepala sekolah, teman guru, siswa,teman kelompok peserta PPL juga faktor yang berperan dalam keberhasilan strategi yang telah dilakukan. Namun demikian, ada beberapa hambatan atau kendala yang ditemui, seperti jaringan internet/ sinyal yang kadang kala tidak bagus.
Â