Mohon tunggu...
Sigit Eka Pribadi
Sigit Eka Pribadi Mohon Tunggu... Administrasi - #Juara Best In Specific Interest Kompasiana Award 2023#Nominee Best In Specific Interest Kompasiana Award 2022#Kompasianer Terpopuler 2020#

#Juara Best In Specific Interest Kompasiana Award 2023#Nominee Best In Specific Interest Kompasiana Award 2022#Kompasianer Terpopuler 2020#Menulis sesuai suara hati#Kebebasan berpendapat dijamin Konstitusi#

Selanjutnya

Tutup

Worklife Artikel Utama

9 Budaya Kantor yang Bikin Burn Out

3 Desember 2024   07:30 Diperbarui: 3 Desember 2024   15:14 570
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi gambar terkena budaya kantor yang bikin burn out | Dokumen Foto Via Freepik.com

Budaya kantor, yang juga dikenal sebagai budaya perusahaan, merujuk pada serangkaian keyakinan dan perilaku yang memandu cara manajemen dan karyawan perusahaan berinteraksi dan menangani transaksi bisnis eksternal di lingkungan kantor. Budaya perusahaan dapat berdampak besar pada nasib perusahaan dan karyawannya.

Budaya kantor sangat mempengaruhi bagaimana kinerja para karyawannya. Budaya yang nyaman tentunya yang menjadi dambaan setiap karyawan.

Budaya kerja karyawan dilatarbelakangi terkait bagaimana budaya kantor yang berlaku. Budaya kantor sangat berdampak pada baik tidaknya kinerja karyawan.

Sayangnya budaya kantor ini kerap disepelekan pihak kantor, sehingga menyebabkan kinerja karyawan terdampak burn out. Karyawan jadi stress dan kena kesehatan mentalnya gara-gara budaya kantor dan lingkungan kerja yang tidak nyaman dan bikin burn out tersebut.

Nah, yang jadi pertanyaannya adalah, bagaimana kira-kira ciri-ciri budaya kantor yang bikin burn out karyawan itu?

Ilustrasi gambar terkena budaya burn out kantor | Dokumen Foto Via Freepik.com
Ilustrasi gambar terkena budaya burn out kantor | Dokumen Foto Via Freepik.com

1. Beban kerja yang terlalu banyak.

Satu orang karyawan kerap dibebani kerja yang terlalu banyak. Padahal setiap karyawan sudah di beri job desc masing-masing. Akan tetapi, kantor kerap menambah-nambahi beban kerja yang terlalu banyak di luar job desc. Sehingga karyawan jadi burn out.

Oleh karenanya, pastikan karyawan bekerja sesuai job desc. Kalaupun harus ada tambahan beban kerja, maka tambahan beban kerja tersebut haruslah wajar dan logis atau jangan terlalu banyak.

2. Micromanagement kronis.

Direcoki sampai sedetail mungkin dalam hal pekerjaan oleh atasan, padahal harusnya karyawan diberikan kepercayaan dalam mengemban job desc.

Sebaiknya, hindari micromanagement kronis yang hanya membuat karyawan terdampak burn out ini. Beri kepercayaan kepada karyawan untuk mengemban amanah job desc masing-masing.

3. Perlakuan yang tidak adil.

Adanya subjektifitas perlakuan pada karyawan tertentu akan membuat burn out karyawan. Sebab perlakuan yang adil dipertanyakan. 

Sebaiknya manajemen kantor berlaku obyektif pada setiap karyawan. Kalau memang karyawan tersebut layak promosi jabatan atau dapat project, ya berlakukan secara obyektif.

4. Tidak ada support dari manajer atau kantor.

Ketika terbentur kendala, eh manajer bukannya mencari problem solving malahnya menyalahkan karyawan. Enggak ada support dari atasan ataupun kantor untuk menunjang kinerja karyawan.

Oleh karenanya support dari manajer atau team leader amatlah penting dalam menyemangati kinerja dan budaya kerja karyawan, sehingga karyawan mampu menunaikan tugasnya sesuai visi misi kantor.

5. Tim yang tidak supportif.

Teamwork juga sangat berdampak pada kinerja karyawan. Kalau teamwork yang ada tidak support maka burn out akan melanda karyawan.

Oleh karenanya, kantor haruslah dapat menciptakan teamwork yang solid, teamwork yang supportif yang mampu mendorong kinerja karyawan semakin semangat.

6. Deadline yang enggak realistis.

Hari ini dibebankan kerjaan, hari itu juga harus selesai, segera pula, inilah deadline kerjaan yang enggak realistis. 

Oleh karenanya, deadline pekerjaan itu jangan didadak. Karena pasti juga hasilnya enggak optimal, kerja terburu-buru, lembur dan bikin burn out karyawan.

7. Komunikasi enggak jelas.

Ruang komunikasi yang kerap putus ditengah jalan, maka ini jugalah yang menyebabkan karyawan burn out.

Oleh karenanya, jalinan hubungan komunikasi ini harus saling menjembatani. Jangan sampai ada komunikasi yang terputus yang mengakibatkan salah informasi.

8. Budaya gosip dimana-mana.

Gibah dimana-mana, bikin iklim kerja enggak kondusif yang pada akhirnya bikin burn out karyawan, dan bikin kisruh suasana.

Bila situasi gibah dimana-mana ini terjadi, maka pihak manajemen kantor harus mengatasinya, kalau enggak, bakalan bikin iklim kantor enggak sehat.

9. Lingkungan kerja yang enggak nyaman.

Banyak tekanan, lingkungan kerja toksik, maka inilah juga yang menyebabkan karyawan burn out, lingkungan kerja inilah yang dirasa enggak nyaman.

Oleh karenanya, bila terjadi lingkungan yang toksik ini maka harus diatasi oleh kantor, kalau enggak bakal mendampaki kesehatan mental karyawan dan bikin burn out parah.

Nah, inilah yang bisa penulis bagikan terkait hal yang bikin burn out karyawan, semoga dapat bermanfaat.

Sigit Eka Pribadi.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Worklife Selengkapnya
Lihat Worklife Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun